Sesak napas atau napas pendek menjadi keluhan yang sering dialami ibu hamil. Meski umumnya tidak berbahaya, sesak napas terutama saat tidur sangat mengganggu. Oleh karena itu, mengetahui cara mengatasi sesak napas pada ibu hamil saat tidur akan memberikan rasa aman selama hamil.
Sesak napas yang dialami di awal kehamilan bisa disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Kondisi ini membuat kebutuhan tubuh untuk bernapas menjadi meningkat. Selain itu, tubuh juga menyesuaikan diri karena harus berbagi oksigen dengan bayi, sehingga napas menjadi pendek.
Jika terjadi di trimester akhir kehamilan, hal ini kemungkinan disebabkan oleh tekanan pada diafragma akibat ukuran rahim yang semakin membesar.
Pada umumnya, ibu hamil sulit menemukan posisi tidur yang nyaman seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika keluhan sulit tidur terjadi karena sesak napas, ibu hamil bisa melakukan hal berikut:
1. Mengganti posisi tidur
Ketika rasa sesak muncul saat tidur telentang, cobalah berganti posisi tidur dengan berbaring miring. Posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri.
Posisi ini disarankan karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga janin akan memperoleh nutrisi dengan optimal. Selain itu, posisi ini dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut.
2. Meninggikan kepala
Agar napas lebih lega, posisikan kepala lebih tinggi dengan meletakkan beberapa bantal. Menggunakan bantal untuk menopang tubuh bagian atas dapat mengurangi tekanan pada paru-paru, sehingga Anda lebih mudah bernapas.
3. Menggunakan bantal hamil
Berbaringlah miring sambil menekuk kaki. Lalu, gunakan bantal untuk mengganjal punggung, bawah perut, dan di antara kaki.
Saat ini juga telah tersedia bantal hamil yang bentuknya didesain untuk mengganjal area tersebut, sehingga Anda tidak perlu menggunakan banyak bantal.
Tidur bersandar pada bantal dapat memperluas ruang di rongga perut, sehingga memudahkan Anda untuk bernapas.
Selain berbagai cara mengatasi sesak napas pada ibu hamil saat tidur di atas, tarik napas secara perlahan dan dalam begitu Anda mengalami sesak, sehingga Anda bisa menghirup lebih banyak oksigen.
Sesak napas pada ibu hamil biasanya berangsur reda menjelang waktu kelahiran. Hal ini karena posisi bayi semakin turun ke pinggul, sehingga mengurangi tekanan pada diafragma.
Selain disebabkan oleh kehamilan, sesak napas juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius seperti asma, anemia, dan preeklampsia. Oleh karena itu, Anda disarankan rutin memeriksakan kehamilan, untuk mencegah terjadinya komplikasi selama masa kehamilan.
Konsultasikan lebih lanjut ke dokter jika sesak tidak membaik setelah melakukan beberapa cara di atas, atau jika sesak napas disertai nyeri dada, batuk terus menerus, detak jantung tak beraturan, atau bengkak di area tubuh tertentu, seperti tangan dan kaki.
Sumber: Alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.