Spirulina merupakan salah satu suplemen herba yang mengandung beragam vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, sebelum Anda mengonsumsinya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar produk herba ini tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Spirulina merupakan tanaman ganggang berwarna hijau-kebiruan yang hidup di air laut dan air tawar. Setelah dipanen, tanaman ini akan diproses sedemikian rupa hingga menjadi tablet, bubuk, atau minuman, yang dapat Anda konsumsi.
Spirulina sering kali disebut sebagai superfood, karena memiliki nutrisi yang lengkap dan kandungan protein yang cukup tinggi. Berkat kandungan nutrisinya tersebut, spirulina dipercaya dapat memberikan beragam manfaat, seperti meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan jantung, hingga meredakan gejala alergi.
Dalam 1 sendok makan spirulina bubuk (7 gram), terkandung 20 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
Spirulina juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin K, kolin, folat, dan antioksidan. Tak hanya itu, spirulina juga diketahui mengandung zat yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, antiradang, dan antikanker.
Berikut adalah beberapa manfaat spirulina untuk kesehatan tubuh:
Spirulina mengandung beberapa jenis antioksidan serta mineral dan vitamin, seperti magnesium, zinc, zat besi, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E, yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.
Beberapa riset menunjukkan bahwa spirulina dapat mendukung produksi dan kinerja sel darah putih serta membantu produksi antibodi, sehingga tubuh akan lebih kuat melawan virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab infeksi.
Spirulina juga diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL), sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Efek ini menjadikan spirulina baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa spirulina dapat meredakan gejala alergi, seperti kulit gatal dan bentol-bentol, bersin, hidung gatal, serta hidung tersumbat. Hal ini karena spirulina memiliki zat yang bersifat antiradang.
Meski demikian, efektivitas spirulina sebagai obat untuk meredakan gejala alergi masih perlu diteliti. Selain itu, sebagian penderita alergi juga mungkin memiliki alergi terhadap spirulina, sehingga tidak cocok menggunakan suplemen tersebut.
Sprulina mengandung zat antioksidan yang cukup tinggi. Kandungan tersebut diketahui dapat mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas serta mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab dari berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis.
Sebuah riset menunjukkan bahwa spirulina dapat meningkatkan produksi nitrit oksida yang membuat pembuluh darah melebar dan lebih rileks, sehingga tekanan darah pun menjadi lebih stabil.
Selain itu, spirulina juga diketahui mengandung kalium, yaitu mineral yang berperan penting dalam menurunkan dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Spirulina dinilai baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Sebuah studi menyebutkan bahwa spirulina memiliki efek prebiotik yang dapat mendukung kinerja dan jumlah bakteri baik di dalam saluran cerna.
Spirulina juga diketahui dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan, sehingga beragam nutrisi dari makanan dan minuman dapat diserap lebih baik oleh tubuh.
Masih ada banyak manfaat lain spirulina yang baik untuk kesehatan, di antaranya menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah anemia, meningkatkan energi dan stamina, serta menjaga berat badan tetap ideal.
Namun, berbagai manfaat spirulina tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut terkait efektivitas dan keamanannya bagi tubuh.
Sebelum mengonsumsi spirulina, Anda perlu memeriksa apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM RI atau belum. Hal ini dikarenakan produk spirulina yang tidak terdaftar di BPOM bisa saja tidak aman dikonsumsi lantaran terkontaminasi organisme berbahaya atau racun.
Produk spirulina yang terkontaminasi dapat menyebabkan kerusakan hati, sakit perut, mual, muntah, diare, jantung berdetak lebih cepat, atau bahkan kematian.
Selain itu, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa spirulina aman untuk ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, kelompok ini tidak dianjurkan mengonsumsi spirulina. Penderita kondisi tertentu, seperti fenilketonuria dan gangguan fungsi hati, juga tidak diperbolehkan mengonsumsi spirulina.
Guna memastikan keamanannya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dokter dapat menentukan apakah kondisi Anda memungkinkan untuk mengonsumsi spirulina. Dokter juga bisa menyarankan dosis pemakaian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sumber: Alodokter.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.