Batas konsumsi gula yang dianjurkan adalah 54 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari. Batas ini merupakan total gula dari semua minuman dan makanan yang Anda konsumsi dalam satu hari, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, susu, teh manis, boba, minuman bersoda, donat, atau keik.
Konsumsi gula harian yang melebihi batas dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya minuman dan makanan manis:
Konsumsi minuman dan makanan manis berlebihan acap kali menjadi penyebab utama kenaikan berat badan hingga obesitas.
Hal ini karena minuman dan makanan manis kebanyakan mengandung gula sederhana yang dapat meningkatkan rasa lapar, sehingga membuat Anda makan lebih banyak.
Selain itu, asupan gula berlebih juga dapat mengganggu metabolisme dan kemampuan tubuh untuk memproses lemak dan kolesterol.
Obesitas akibat konsumsi minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Tak hanya obesitas, asupan gula berlebih secara terus-menerus juga bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu terjadinya penyakit diabetes.
Risiko kematikan akibat penyakit jantung diketahui lebih tinggi terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman dan makanan manis.
Hal ini karena kadar gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, konsumsi gula berlebih juga bisa menyebabkan aterosklerosis dan stroke.
Bahaya minuman dan makanan manis selanjutnya adalah memperparah atau menyebabkan kulit berjerawat. Kadar gula dalam tubuh yang melonjak tinggi dapat meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan. Kondisi-kondisi tersebut dapat memicu timbulnya jerawat di kulit.
Selain menyebabkan kulit berjerawat, minuman dan makanan manis juga dapat memperparah keriput di wajah dan mempercepat proses penuaan kulit.
Peradangan di tubuh, obesitas, dan resistensi insulin karena konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker esofagus.
Gula menjadi salah satu penyebab utama kerusakan gigi. Gula dari asupan minuman dan makanan manis yang menempel di gigi akan membantu bakteri menghasilkan asam dan mengikis email gigi.
Namun, kondisi tersebut tidak berlaku untuk gula alami dari buah-buahan dan sayuran. Gula alami ini relatif aman untuk kesehatan gigi selama dikonsumsi secara langsung. Jika diolah menjadi jus atau smoothie, gula dalam buah atau sayur akan terlepas dan justru memicu kerusakan pada gigi.
Minuman dan makanan manis diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Hal ini karena gula yang terkandung di dalam hidangan manis dapat menyebabkan ketagihan, serta meningkatkan kadar opioid dan dopamin di dalam otak.
Agar tidak menderita berbagai penyakit di atas, pastikan Anda mengonsumsi minuman dan makanan manis dalam jumlah yang wajar dan tidak melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan.
Nah, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari konsumsi gula berlebih, antara lain:
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.