Pernahkah kamu melihat seseorang memakai kacamata yang saat di dalam ruangan berwarna transparan atau bening, lalu saat ke luar ruangan lensanya menjadi gelap? Ya, itulah yang disebut lensa photochromic.
Lensa ini dirancang untuk secara otomatis menyesuaikan dari bening ke gelap, tergantung paparan cahaya matahari. Jika berada di luar ruangan pada siang hari, lensa akan otomatis menggelap, untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang bisa merusak.
Ini juga bermanfaat untuk membuat pemakai lensa bisa melihat lebih nyaman, tanpa merasa silau akan cahaya matahari. Lensa ini disebut-sebut juga bisa melindungi dari radiasi sinar biru dari gadget, yang efeknya mirip seperti sinar UV dalam jumlah kecil.
Lantas, apa itu lensa bluechromic? Lensa ini merupakan perpaduan antara lensa blue light control dan photochromic. Seperti namanya, lensa blue light control dirancang untuk menyaring sinar biru yang berpotensi merusak kesehatan mata.
Lensa bluechromic dirancang memiliki bahan penyaring atau pelapis permukaan pada lensa yang menghalangi sebagian sinar biru. Sinar biru adalah gelombang pendek dalam spektrum warna yang terlihat oleh mata manusia.
Panjang gelombangnya berada di bagian biru dari spektrum elektromagnetik, kira-kira 400–500 nanometer (nm). Komputer, laptop, tablet, smartphone, dan lampu merupakan beberapa benda yang dapat memancarkan sinar biru.
Nah, berbeda dengan lensa blue light control biasa, lensa bluechromic juga dilengkapi dengan fitur photochromic. Jadi, lensa ini tak hanya bisa melindungi dari paparan sinar biru pada gawai, tetapi juga bisa berubah warna menjadi gelap saat berada di luar ruangan.
Sinar matahari adalah sumber utama sinar biru di luar ruangan pada siang hari. Namun, sinar biru juga dipancarkan dari perangkat elektronik seperti televisi layar datar, monitor, laptop, tablet dan smartphone serta LED dan bola lampu neon.
Jumlah sinar biru yang dipancarkan perangkat elektronik hanya sebagian kecil dari yang dipancarkan oleh matahari. Namun, di kehidupan sehari-hari saat ini, penggunaan peralatan digital semakin meningkat.
Jumlah waktu yang dihabiskan orang di depan gawai dapat meningkatkan efek jangka panjang sinar biru pada kesehatan mata, dan peningkatan risiko degenerasi makula. Itulah sebabnya lensa bluechromic dan photochromic dibuat, sebagai perlindungan untuk mata.
Beberapa masalah mata dan penglihatan dapat terjadi setelah penggunaan gawai dalam waktu lama, seperti komputer, tablet, atau smartphone. Beberapa gejala awal yang mungkin dirasakan adalah:
Ketegangan mata akibat sinar biru terjadi karena panjang gelombang yang pendek. Sinar biru berenergi tinggi lebih mudah menyebar daripada cahaya lainnya, sehingga tidak mudah difokuskan.
Saat kamu melihat layar komputer dan perangkat digital lainnya yang memancarkan sinar biru dalam jumlah signifikan, “noise” visual yang tidak fokus ini mengurangi kontras. Nah, kondisi tersebut dapat berkontribusi pada ketegangan mata, mata merah yang teriritasi, kelelahan mata, sakit kepala, atau penglihatan kabur.
Itulah pembahasan mengenai perbedaan lensa bluechromic dan photochromic, serta efek sinar biru bagi mata. Baik lensa bluechromic atau photochromic sama-sama bisa melindungi dari paparan sinar UV termasuk juga sinar biru.
Sumber: Halodoc.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna