“Tuna adalah salah satu ikan yang padat nutrisi yang mampu menunjang pertumbuhan anak. Salah satunya meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak”
Ikan tuna adalah salah satu makanan laut yang dianjurkan untuk anak-anak konsumsi. Namun, tak sedikit orang tua yang ragu memberikannya karena dianggap mengandung merkuri yang cukup tinggi.
Diantara jenis tuna sebenarnya memang ada yang mengandung merkuri. Namun, sebagian besar tuna yang telah dijual di pasaran umumnya telah disortir dan dipilih yang aman untuk dikonsumsi. Justru, jenis tuna tersebut mengandung nutrisi yang mampu menunjang pertumbuhan anak.
Kandungan vitamin B-nya dapat membangun dan memelihara sel darah merah serta meningkatkan energi Si Kecil. Vitamin yang larut dalam air ini bertugas meningkatkan laju metabolisme, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit anak.
Bukan hanya orang dewasa saja yang rentan terkena obesitas, kenyataannya anak-anak juga rentan mengalaminya. Nah, asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan tuna dapat mengurangi risiko obesitas.
Caranya dengan meningkatkan respons insulin tubuh dan merangsang hormon leptin yang menekan rasa lapar. Dengan demikian, metabolismenya lebih efektif dan berat badannya tetap terjaga di angka yang ideal.
Sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan infeksi dan peradangan di dalam tubuh. Selenium yang ada pada ikan tuna berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Daging dan telur dianggap sebagai sumber protein tertinggi. Salah satu keunggulan dari ikan tuna adalah kandungan proteinnya yang tinggi. Oleh sebab itu, ikan ini bisa dijadikan alternatif protein selain daging-dagingan.
Promembantu menjaga otot tetap kuat dan menjaga kesehatan kulit, rambut, darah, dan kuku.
Melansir dari Mom Junction, jenis tuna yang aman dikonsumsi contohnya skipjack tuna, yellowfin, dan white tuna. Food and Drug Administration menyarankan agar menghindari bigeye tuna. Sebab, jenis tuna ini dianggap mengandung merkuri dan kontaminan lain yang berbahaya untuk kesehatan. Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi tuna, yaitu:
Pastikan tuna yang disajikan untuk anak dimasak sampai benar-benar matang. Tujuannya untuk menghindari risiko infeksi bakteri. Buang seluruh bagian durinya untuk menghindari bahaya tersedak.
Jangan lupa sandingkan dengan sayuran untuk memenuhi asupan nutrisi dan mineral. Sayuran adalah tambahan serat yang tidak bisa diperoleh dari tuna. Serat ini berfungsi melancarkan pencernaan sehingga penyerapan nutrisi dari makanan bisa lebih optimal.
Seafood sering menjadi pemicu utama alergi makanan, Oleh sebab itu, perhatikan tanda-tanda alergi saat pertama kali memberikan tuna untuk anak. Tanda-tanda yang bisa diamati adalah ruam atau bengkak pada bibir, lidah, atau wajah.
Selain ruam, alergi juga bisa menyebabkan muntah dengan perut kram segera setelah makan tuna. Jika anak mengalami muntah-muntah, hindari memberikan tuna dan segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Sumber: Halodoc.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.