Mengonsumsi alkohol secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Pasalnya, minuman ini dapat meningkatkan kadar estrogen dan merusak DNA. Menurut penelitian, wanita yang minum tiga minuman beralkohol per minggu berisiko tinggi terkena kanker payudara hingga 15 persen.
Menurut penelitian, wanita yang minum minuman beralkohol per minggu berisiko tinggi terkena kanker payudara hingga 15 persen. Risikonya meningkat 10 persen setiap menambah satu gelas minuman per harinya.
Penelitian dari tahun 2016, tikus yang mengonsumsi makanan yang tinggi gula mengalami perkembangan tumor di kelenjar susu yang mirip dengan kanker payudara pada manusia. Tumor ini juga berisiko menyebar atau bermetastasis.
Orang yang banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans lebih berisiko terkena kanker. Jika tidak dibarengi dengan berolahraga, maka risiko kanker akan semakin meningkat. Oleh sebab itu, sebisa mungkin perbanyak konsumsi buah dan sayur dan berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi daging merah mampu meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika daging dimasak pada suhu tinggi. Sebab, suhu panas yang terlampau tinggi dapat memicu pelepasan racun. Selain itu, daging olahan cenderung tinggi lemak, garam, dan pengawet.
Kanker payudara cenderung sulit dideteksi pada awalnya. Meski begitu, ada beberapa tanda yang bisa diidentifikasi, seperti:
Pemeriksaan yang mampu mendiagnosis kanker payudara, meliputi:
Mammogram atau mammografi adalah prosedur rontgen pada payudara. Pemeriksaan ini menggunakan alat skrining yang dilengkapi sinar-X untuk mengambil gambar bagian dalam payudara.
USG atau ultrasonografi adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk melihat bagian payudara. Prosedur ini umumnya dilakukan setelah pemeriksaan mammogram. Jika hasil mammogram terlihat adanya massa, dokter akan memastikannya dengan USG.
Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel sel payudara untuk diuji di laboratorium. Selama pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan alat jarum khusus dengan menggunakan sinar-X agar dapat mendeteksi jaringan yang mencurigakan. Melalui sampel tersebut juga dokter bisa memastikan stadium kanker.
Magnetic resonance imaging (MRI) dilakukan menggunakan magnet dan gelombang radio untuk melihat bagian dalam payudara. Sebelum dilakukan, kamu akan menerima suntikan pewarna. Kemudian, radiasi akan dipancarkan untuk menghasilkan gambar.
Sumber: Halodoc.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna