Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi adanya kasus cacar monyet di Indonesia. Kamu diimbau untuk tidak panik, tetapi tetap perlu waspada akan penularannya. Oleh karena itu, penting bagimu untuk mengatahui cara mencegah cacar monyet.
Cacar monyet menjadi pusat perhatian setelah mengalami kenaikan jumlah kasus di beberapa negara dan ditetapkan berstatus darurat kesehatan global. Penyakit akibat infeksi virus monkeypox ini ditandai dengan bintil bernanah pada kulit yang bisa terasa sakit dan gatal.
Selain itu, cacar monyet juga dapat menunjukkan gejala demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan kelelahan.
Temuan kasus cacar monyet di Indonesia membuat pemerintah mengimbau agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah cacar monyet. Bagaimana sih caranya? Berikut adalah langkah-langkah pencegahan cacar monyet yang bisa kamu terapkan:
Virus penyebab cacar monyet dapat dibawa oleh hewan, seperti monyet, tikus, dan tupai. Penularannya dapat melalui gigitan, cakaran, konsumsi dagingnya, serta kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah hewan yang terinfeksi.
Guna mencegah infeksi virus ini, hindari kontak langsung dengan hewan-hewan tersebut, apalagi kalau hewannya sedang sakit atau tiba-tiba mati.
Penularan cacar monyet antarmanusia bisa terjadi melalui kontak tidak langsung, yaitu bila menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus monkeypox lalu menyentuh area wajah tanpa cuci tangan.
Jadi, kamu dianjurkan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh benda-benda yang banyak disentuh orang, contohnya gagang pintu atau tombol lift. Cuci juga tanganmu sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, setelah bepergian, dan setelah kontak dengan hewan.
Risiko tertular virus monkeypox akan meningkat bila kamu tidak sengaja menghirup percikan air liur penderita cacar monyet yang bisa keluar saat ia bicara, bersin, atau batuk.
Jadi, untuk mencegah penularan penyakit ini, kamu tidak boleh lupa nih untuk pakai masker saat keluar rumah. Gunakanlah masker yang dapat menutup mulut, hidung, dan dagu dengan sempurna, ya.
Saat mengolah makanan, khususnya daging, masaklah sampai benar-benar matang. Selain menurunkan risiko penularan virus monkeypox, memasak makanan hingga matang juga mencegah infeksi bakteri yang bisa ditemukan pada daging mentah.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan cacar monyet adalah menghindari hubungan seksual yang berisiko, contohnya dengan memakai kondom saat berhubungan seks, tidak berganti-ganti pasangan seksual, tidak berbagai penggunaan alat bantu seks, dan sebisa mungkin pastikan bahwa pasangan seks tidak terinfeksi virus monkeypox.
Selain langkah-langkah di atas, kamu juga disarankan untuk tidak bepergian ke daerah atau negara dengan kasus cacar monyet yang tinggi. Kamu pun perlu menghindari kontak langsung dengan orang yang positif atau dicurigai terinfeksi penyakit ini.
Bagaimana dengan vaksin? Saat ini, sedang dikembangkan vaksin yang bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi virus cacar monyet. Dua pilihan yang masih terbatas ketersediaannya adalah JYNNEOS yang memerlukan 2 dosis pemberian dan ACAM2000 yang diberikan 1 kali (single dose).
Di Indonesia, kedua vaksin tersebut belum tersedia. Namun, risiko terkena cacar monyet bisa diminimalkan kok dengan melakukan cara pencegahan di atas.
Apabila kamu merasakan keluhan yang mirip gejala cacar monyet, terlebih jika baru berpergian ke negara yang memiliki banyak kasus cacar monyet, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: alodokter.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.