Informasi Kesehatan

Ini yang Dilakukan Dokter saat Perawatan Gigi Anak Pertama Kalinya

asian-female-dentist-explaining-how-brush-teeth-boys-listen_36356-60.jpg

Kenali Gejala Asam Urat dan Pengobatannya

Gejala asam urat ditandai dengan nyeri hebat yang…

Ini Rekomendasi 9 Obat Sakit Gigi yang Paling Ampuh

“Ada beberapa obat sakit gigi yang ampuh untuk…

8 Tanaman Herbal yang Bisa Membantu Mengatasi Hipertensi

“Tanaman rempah bisa menjadi alternatif untuk menurunkan tekanan…

Perawatan gigi anak di dokter gigi dimulai ketika anak berusia 6 bulan sampai 1 tahun, atau saat gigi pertama anak tumbuh. Pada kunjungan pertama tersebut, dokter gigi akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi gigi anak secara keseluruhan.

Gigi, khususnya gigi susu, memiliki peranan yang sangat penting. Selain digunakan untuk mengunyah makanan, gigi susu juga berfungsi untuk mempersiapkan ruang bagi gigi tetap yang akan tumbuh setelah anak menginjak usia 6 tahun.

Ketika gigi susu anak sudah mulai tumbuh, Anda sudah bisa membawa anak ke dokter gigi. Perawatan gigi pada usia dini baik dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan gigi dan mencegah kerusakan gigi.

Perawatan Gigi Anak untuk Pertama Kali

Saat anak pertama kali datang untuk periksa gigi, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dengan cara semenyenangkan mungkin. Hal ini bertujuan agar anak tidak takut menjalani proses perawatan gigi.

Berikut adalah beberapa perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi dalam kunjungan pertama anak:

  • Memeriksa gigi anak secara keseluruhan
  • Memeriksa apakah ada gigi yang berlubang atau rusak
  • Memeriksa cara anak menggigit, perlukah ia menggunakan kawat gigi, apakah ada kesalahan pada gigi, rahang, atau jaringan di dalam mulut
  • Membersihkan gigi anak

Dokter gigi juga akan mempertimbangkan perlu atau tidaknya aplikasi fluorideFluoride dapat membantu mencegah kerusakan pada gigi anak dengan cara membuat gigi lebih tahan terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri yang menempel di gigi.

Selain melakukan pemeriksaan pada anak, dokter gigi biasanya juga akan memberikan edukasi ke orang tua mengenai cara merawat gigi anak di rumah. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dalam merawat gigi anak di rumah:

  • Menyikat gigi anak secara rutin 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur
  • Memberikan anak makanan bergizi seimbang, dan membatasi makanan manis
  • Mengajarkan anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol atau minum susu lewat dot, karena kebiasaan ini akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang anak

Tips Mengajak Anak ke Dokter Gigi

Saat pertama kali mengunjungi dokter gigi, anak mungkin akan merasa takut karena dia belum mengerti apa yang akan dilakukan dokter gigi. Berikut ini adalah beberapa tips agar kunjungan pertama anak ke dokter gigi berlangsung menyenangkan:

  • Jadwalkan kunjungan ke dokter gigi pada pagi hari ketika mood anak sedang baik, sehingga anak akan lebih kooperatif
  • Tunjukkan sikap yang tenang saat berada di dokter gigi atau saat membicarakan tentang pemeriksaan gigi
  • Jangan menakut-nakuti anak dengan menggunakan periksa gigi sebagai ancaman bila mereka berperilaku tidak baik. Hal ini akan membuat anak menilai kunjungan ke dokter gigi adalah hal yang menakutkan.
  • Pilihlah klinik dokter gigi khusus anak. Biasanya klinik semacam ini didekorasi dengan pernak-pernik lucu dan menyediakan mainan untuk mengurangi ketakutan anak ke dokter gigi.

Cobalah terapkan beberapa tips di atas untuk membuat kunjungan ke dokter gigi terasa menyenangkan bagi anak. Yang tidak kalah adalah memberikan pemahaman kepada anak mengenai pentingnya merawat gigi. Tetapi ingat, jangan menggunakan dokter gigi sebagai ancaman agar anak mau merawat gigi, ya.

Sumber: alodokter.com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.