“Buah pinang dipercaya memiliki banyak manfaat karena kandungan nutrisi di dalamnya. Namun, jangan lupa dengan efek samping dari mengonsumsi buah ini, salah satunya meningkatkan risiko kanker pada mulut.”
Selain mengunyah sirih, kamu mungkin sudah tidak asing lagi saat melihat orang lain sedang mengunyah buah pinang. Memang benar, kegiataan ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang tinggal pada wilayah Asia-Pasifik. Ketika mengunyah buah pinang, mulut akan mengalami perubahan warna menjadi ungu atau merah tua.
Pinang sendiri adalah biji yang berasal dari Pinang catechu yang mirip dengan pohon palem. Umumnya, sebelum mengunyahnya, kamu perlu menumbuk atau mengiris buah pinang lebih dulu. Lalu, bungkus dengan menggunakan daun sirih Piper yang sudah kamu lapisi dengan jeruk nipis.
Supaya meningkatkan aroma dan cita rasanya, tak sedikit masyarakat kemudian menambahkan rempah aromatik atau tembakau. Terlebih, mereka meyakini bahwa buah pinang yang masih muda memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, sehingga efektif sebagai tanaman herbal untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan.
Sayangnya, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa buah satu ini masuk dalam kelompok buah karsinogen atau pemicu munculnya sel kanker. Studi dalam Journal of American Dental Association menyebutkan, seseorang yang mengunyah buah pinang juga memiliki risiko tinggi mengalami fibrosis pada submukosa oral.
Masalah kesehatan ini membuat mulut menjadi kaku yang akhirnya mengakibatkan hilangnya gerakan pada rahang. Sayangnya, fibrosis submukosa oral sendiri menjadi masalah kesehatan yang tidak bisa disembuhkan. Tak hanya itu, sering mengunyah pinang juga meningkatkan risiko iritasi pada gusi dan kerusakan pada gigi, salah satunya membuat gigi menghitam secara permanen.
Selain itu, American Society for Clinical Nutrition menyebutkan ada kaitan kuat antara buah pinang dan meningkatnya risiko masalah kardiovaskular, obesitas, dan sindrom metabolik. Ini karena kandungan dalam buah pinang yang bisa berinteraksi dengan suplemen herbal atau obat lainnya.
Interaksi tersebut bisa mengakibatkan munculnya reaksi toksik pada tubuh atau menurunkan kerja dari obat yang kamu konsumsi. Lalu, pemakaian pinang secara intens juga bisa memicu gejala ketergantungan. Tak ketinggalan, Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang turut mengingatkan efek samping dari pemakaian pinang dan alkohol, yaitu:
Efek samping ini mungkin tidak terjadi pada semua orang yang mengonsumsi pinang. Meski begitu, ada baiknya kamu memperhatikan hal tersebut sebelum memakan buah ini.
Agar tidak menimbulkan efek samping yang serius, berikut beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan sebelum mengunyah pinang:
Tidak masalah jika kamu pengobatan herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan tertentu. Namun, alangkah baiknya tetap mempertimbangkan penanganan medisnya.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.