“Mencari tahu Hari Perkiraan Lahir atau HPL hamil menjadi hal penting, karena ibu bisa melakukan persiapan menjelang kelahiran sang buah hati. Ibu bisa menghitung HPL berdasarkan usia kehamilan atau langsung ke dokter kandungan.”
Menyambut kelahiran sang buah hati, ibu pasti merasa senang, gugup, dan cemas bersamaan. Biasanya, kelahiran sang buah hati tidak jauh dari HPL atau Hari Perkiraan Hamil. Seperti namanya, HPL hamil adalah hari taksiran kelahiran sang buah hati.
Meski begitu, ini hanya perkiraan dan tidak bisa menjadi acuan persalinan. Jadi bukan tidak mungkin sang buah hati lahir lebih cepat atau lebih lama dari HPL tersebut. Ternyata, ibu bisa memperkirakan hari kelahiran sang buah hati dengan menghitung HPL secara mandiri.
Cara pertama menghitung HPL hamil adalah mencari tahu usia kehamilan ibu. Namun, tak sedikit ibu yang masih keliru dalam menghitung hari perkiraan lahir berdasarkan usia kehamilan ini.
Sebab, kebanyakan ibu menyebut usia kehamilan dengan taksiran bulan. Misalnya, ibu sedang hamil 3 bulan, 5 bulan, atau 8 bulan. Padahal, penyebutan usia kandungan lebih tepat dalam hitungan hari dan minggu. Ini ada hubungannya dengan hari pertama ibu mengalami haid terakhir atau HPHT.
Umumnya, usia kandungan berlangsung sekitar 38 sampai 40 minggu atau kurang lebih 280 hari hingga tiba waktu ibu bersalin. Periode waktu ini termasuk dua minggu setelah terjadi pembuahan pascamenstruasi terakhir, meski ibu positif mendapatkan kehamilan.
Misalnya, hari terakhir ibu menstruasi adalah 11 Agustus 2019, perhitungan HPL hamil adalah tanggal (11 + 7) dan bulan (8 + 9). Hasil perkiraan HPL yaitu 18 Mei 2020. Contoh lainnya, misalnya hari terakhir menstruasi adalah 15 April 2019, perhitungannya yaitu tanggal (15 + 7), bulan (April – 3 bulan), dan tahun (2019 + 1), yaitu 22 Januari 2020.
Kalau ingin lebih praktis, ibu bisa menghitung hari terakhir menstruasi, selanjutnya menambahkan dengan 266 hari. Hanya saja, ini berlaku jika siklus haid ibu normal atau antara 28 sampai 30 hari.
Lalu, bagaimana jika ibu tidak ingat kapan hari terakhir menstruasi? Tenang saja, ibu bisa melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan USG langsung ke dokter kandungan. Pemeriksaan USG bisa memberikan perkiraan hari kelahiran yang lebih akurat daripada menghitung menggunakan rumus.
Meski begitu, perkiraan HPL hamil juga menjadi lebih sulit apabila ibu mendapat kehamilan setelah berusia lebih dari 35 tahun, memiliki risiko atau riwayat keguguran pada kehamilan berikutnya, atau komplikasi kehamilan yang berbahaya baik bagi ibu maupun janin.
Cara lainnya dalam menghitung HPL hamil adalah melalui detak jantung bayi pertama kali. Biasanya, ini akan terjadi antara minggu ke-9 atau 10, atau pertama kali ibu merasakan gerakan janin dalam perut.
Umumnya, gerakan janin akan terdeteksi ketika kehamilan memasuki usia 18 sampai 22 minggu. Namun, ini bisa terjadi lebih cepat atau lebih lama. Melalui detak jantung dan gerakan bayi, dokter dapat membantu mendeteksi hari perkiraan lahir tanpa harus menghitung manual.
Terakhir, menghitung HPL hamil melalui tinggi fundus uteri. Fundus pada wanita letaknya berawal dari tulang panggul hingga ke rahim bagian atas. Setiap ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, dokter dapat menentukan HPL hamil dari tinggi fundus. Semakin tua usia kandungan, biasanya jarak fundus akan semakin kecil.
HPL hamil adalah waktu perkiraan yang tidak bisa ibu jadikan acuan kelahiran. Jadi, jika sang buah hati belum lahir meski HPL telah lewat, maka ibu tidak perlu panik. Tetap lakukan pemeriksaan kandungan seperti arahan dokter dan bantu dengan stimulasi menjelang persalinan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.