Informasi Kesehatan

Hati-hati, Makan Junk Food Saat Hamil Ada Risikonya

ibu-hamil-makan-junkfoodjpg-20210225083023.jpg

Sunat Dewasa, Kenali Manfaat dan Perawatannya

Sunat dewasa dan sunat kanak-kanak umumnya memiliki prosedur yang sama. Hanya…

Telat Haid 5 Hari, Normalkah?

Telat haid 5 hari tidak selalu menjadi tanda…

Pentingnya Hormon Insulin dalam Mengendalikan Gula Darah

Hormon insulin merupakan bagian penting dari sistem metabolisme…

Seiring dengan selera makan yang meningkat, junk food sering kali menjadi pilihan ibu hamil untuk memenuhi selera makannya. Padahal, jenis makanan ini sebenarnya tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena dapat berisiko bagi perkembangan janin.

Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sering kali membuat mereka menginginkan macam-macam makanan yang bisa memanjakan lidah alias ngidam. Salah satu makanan yang sering diidamkan ibu hamil adalah junk food.

Junk food atau makanan cepat saji memang dikenal dengan rasa dan wanginya yang menggoda. Namun, ada alasan mengapa makanan-makanan ini diberi nama junk atau “sampah” dan perlu dihindari, termasuk oleh ibu hamil.

Alasan Tepat Menghindari Junk Food Saat Hamil

Junk food yang dikonsumsi ibu hamil dapat merugikan kesehatan bayi yang dikandungnya. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bayi dalam kandungan akan merugi jika ibu hamil mengonsumsi makanan cepat saji:

1. Tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan

Makanan cepat saji umumnya tidak mengandung cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk pembentukan organ-organ penting dan sistem kekebalan tubuh.

Jika makanan yang masuk ke dalam tubuh ibu terus-terusan rendah nutrisi, bisa terjadi gangguan pada proses pertumbuhan bayi.

2. Meningkatkan risiko alergi

Kebanyakan junk food mengandung banyak karbohidrat dan gula. Menurut penelitian, wanita yang banyak mengonsumsi gula pada masa kehamilan lebih berisiko memiliki anak yang mengalami alergi atau asma.

3. Meningkatkan risiko cacat lahir

Selain tinggi karbohidrat dan gula, junk food juga populer akan kadar lemaknya yang tinggi. Sebuah studi pada hewan menunjukkan konsumsi makanan tinggi lemak selama kehamilan meningkatkan risiko anak terlahir dengan cacat. Meski begitu, hal ini belum dibuktikan pada manusia.

4. Meningkatkan risiko kecanduan

Hasil studi pada hewan yang lainnya menunjukkan bahwa ibu yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, seperti junk food, dapat dikatakan sedang “memprogram” anaknya untuk kecanduan terhadap makanan tersebut.

Studi lain juga mendukung pernyataan di atas. Pada penelitian lain, ditemukan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan neuropsikiatri yang salah satunya adalah kecanduan. Meskipun dibutuhkan penelitian lebih lanjut, hal ini harus menjadi catatan untuk ibu hamil.

5. Berisiko mengalami obesitas

Uji klinis lainnya juga menunjukkan bahwa kebanyakan bayi yang lahir dari ibu yang terbiasa mengonsumsi makanan junk food sejak hamil memiliki berat badan berlebih. Hal ini juga akan meningkatkan risiko ia mengalami obesitas di masa kanak-kanak, maupun saat ia dewasa.

Selain berdampak buruk pada bayi, terlalu banyak mengonsumsi junk food juga bisa membuat ibu hamil menjadi lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti kelelahan, sakit maag, dan diabetes. Pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil juga akan menyebabkan stretch mark yang sulit hilang setelah melahirkan.

Tips Menghindari Junk Food untuk Ibu Hamil

Untuk menghindari bahaya makanan cepat saji, inilah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Membiasakan sarapan setiap hari

Memulai hari dengan gizi yang baik bisa mengurangi keinginan untuk makan camilan tidak sehat pada jam-jam selanjutnya. Untuk itu, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti telur rebus, apel, sereal gandum, atau segelas susu pada saat sarapan.

Menyiapkan camilan sehat

Siapkan camilan sehat saat hamil yang dapat dikonsumsi sewaktu-waktu ketika sudah terasa lapar. Ini penting untuk menghindari keinginan memesan junk food ketika lapar tiba-tiba melanda.

Berolahragalah secara teratur

Berolahraga ringan saat hamil adalah cara terbaik untuk mengekang rasa lapar dan mengalihkan perhatian untuk tidak makan berlebih. Beberapa olahraga yang disarankan untuk ibu hamil, antara lain senam hamil, senam kegel, yoga, dan jalan santai.

Menghindari godaan mengonsumsi junk food bagi ibu hamil memang bukan perkara mudah, apalagi saat ibu hamil tengah mengidam makanan tersebut. Namun, sebagai solusinya kamu bisa mencari menu alternatif yang lebih bernutrisi.

Misalnya, kalau kamu ingin sekali mengonsumsi kentang goreng, kamu bisa menggantinya dengan kentang atau ubi manis yang dikukus atau dipanggang dengan bumbu secukupnya. Bila ingin mengonsumsi ayam goreng junk food, kamu bisa menggantinya dengan ayam goreng tanpa tepung atau ayam panggang.

Mengonsumsi makanan sehat saat hamil adalah langkah penting untuk mempersiapkan bayi sehat dengan perkembangan otak dan kekebalan tubuh yang baik. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai pola makan sehat saat hamil, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter.

 

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.