Kondom rasa yang tersedia di pasaran memiliki banyak varian rasa yang unik, mulai dari buah-buahan hingga permen karet. Tambahan rasa maupun aroma pada kondom ini dipercaya dapat memberikan kenikmatan tersendiri saat bercinta, khususnya ketika melakukan seks oral.
Kondom rasa memiliki fungsi yang sama dengan kondom pada umumnya, yaitu mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan infeksi menular seksual (IMS) bila dipakai dengan benar.
Bedanya dengan kondom biasa, kondom rasa mengandung aroma atau perisa tertentu yang diketahui mampu meningkatkan gairah dan menambah sensasi saat melakukan seks oral. Selain itu, penularan penyakit melalui mulut pun dapat dihindari.
Tidak hanya buah-buahan dan permen karet, ada pula varian kondom yang memiliki rasa makanan dan minuman, seperti kopi dan bahkan mi goreng. Di balik berbagai varian rasa yang tersedia, kondom rasa juga dapat memberikan beragam manfaat, yaitu:
Sebelumnya telah disebutkan bahwa kondom rasa umumnya dibuat untuk meningkatkan gairah saat melakukan seks oral, terutama pada wanita. Aroma yang tercium dan rasa kondom yang tertinggal pada lidah dapat memberikan rangsangan seksual tersendiri dan membuat hubungan intim pun lebih menyenangkan.
Rasa maupun aroma pada jenis kondom ini juga diketahui mampu menutupi bau lateks yang merupakan bahan dasar sebagian besar kondom. Kondom rasa juga telah dilengkapi dengan pelumas yang aman jika tertelan.
Penyakit menular seksual atau PMS dapat menular saat berhubungan intim, termasuk ketika melakukan seks oral. Beberapa jenis penyakit yang dimaksud meliputi klamidia, gonore, sifilis, HPV, dan HIV.
Penderita penyakit menular seksual terkadang tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga penggunaan kondom saat melakukan seks oral sangat penting untuk menurunkan risiko penularan penyakit melalui mulut.
Selain dengan memakai kondom, tidak bergonta-ganti pasangan seksual atau dengan kata lain hanya memiliki satu pasangan seksual juga penting untuk mencegah penularan penyakit seksual.
Anda dianjurkan untuk mengganti kondom bila hendak melakukan seks vaginal setelah seks oral. Hal ini perlu Anda perhatikan karena kondom mungkin saja tergores atau bahkan sobek akibat terkena gigi saat melakukan seks oral.
Kondom bekas seks oral juga telah dipenuhi kuman yang berasal dari mulut. Bila digunakan untuk seks vaginal, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit akibat perpindahan kuman dari mulut ke vagina.
Selain itu, pelumas yang ada pada kondom mungkin sudah hilang dan risiko nyeri saat penetrasi pun bisa meningkat. Tidak semua produk kondom rasa juga memiliki pelumas yang aman tertelan.
Oleh karena itu, bacalah kemasan produk kondom terlebih dahulu sebelum Anda menggunakannya. Perhatikan pula cara memakai kondom yang benar agar manfaat yang diperoleh dapat maksimal.
Bila setelah menggunakan kondom rasa, Anda atau pasangan mengalami ruam, gatal-gatal, wajah bengkak, atau sulit bernapas, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Pasalnya, gejala tersebut bisa saja mengarah pada alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam kondom.