“Faktanya, kebiasaan makan mi instan dicampur nasi tidak baik untuk kesehatan, karena keduanya hanya tinggi karbohidrat tapi rendah nutrisi. Ada beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat kebiasaan tersebut mulai dari malnutrisi hingga meningkatnya risiko kanker.”
Mengonsumsi mi instan dicampur nasi bukan hal yang aneh lagi bagi sebagian orang Indonesia. Banyak orang memiliki kebiasaan tersebut karena hanya mengonsumsi mi instan saja tidak terlalu mengenyangkan.
Selain itu, banyak orang di Indonesia yang merasa belum kenyang jika belum makan nasi sehingga seakan melanggengkan kebiasaan buruk ini. Kebanyakan orang pun menganggap mi instan sebagai lauk dan bukan sumber karbohidrat seperti halnya nasi. Padahal, banyak risiko kesehatan yang mengintai di balik kebiasaan tersebut.
Mi instan memang menjadi solusi yang praktis di kala rasa lapar menyerang, apalagi pada akhir bulan di mana keuangan sudah semakin menipis. Mengonsumsi mi instan dicampur nasi tidak hanya membuat rasanya pas, tapi juga memberi rasa kenyang yang lebih lama.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa kebanyakan mi instan memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan sodium yang tinggi saja. Dibalik itu semua, mi instan lebih rendah kalori, serat, dan protein.
Nasi putih juga diketahui kaya akan karbohidrat. Jadi, jika kamu sering mengonsumsi kombinasi kedua makanan tidak sehat tersebut, ada banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi.
Berikut beberapa efek sampingnya:
Karena sama-sama mengandung karbohidrat yang tinggi, makan mi instan dicampur nasi bisa membuat kamu merasa cepat kenyang, sehingga tidak ingin makan apa-apa lagi.
Akibatnya, kebutuhan tubuhmu akan nutrisi lain menjadi tidak terpenuhi. Padahal tubuh tidak hanya butuh karbohidrat, tapi juga nutrisi lainnya, seperti protein, lemak, dan mineral.
Kekurangan nutrisi tersebut bisa membuat kamu mengalami malnutrisi.
Makan mi instan dicampur nasi juga bisa memberikan 750 kalori hanya dari karbohidrat. Hal itu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Ketika mengonsumsi kedua makanan yang kaya karbohidrat, makanan tersebut akan dicerna menjadi gula dan meningkatkan hormon insulin. Hormon ini berperan dalam menghasilkan energi dalam tubuh yang dihasilkan dari gula.
Namun, bila terlalu banyak asupan gula dari karbohidrat, hormon insulin tidak bisa mengolah semuanya. Akibatnya, hormon yang berlebihan tersebut bisa memicu diabetes.
Dampak buruk lainnya yang bisa terjadi akibat kebiasaan makan mi instan dicampur nasi secara berlebihan adalah meningkatnya risiko obesitas. Hal itu terjadi karena karbohidrat dalam jumlah tinggi yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi lemak.
Bila kamu tidak berusaha membakar lemak berlebih dengan berolahraga secara teratur, kamu bisa mengalami obesitas.
Berat badan berlebih sudah diketahui merupakan faktor yang berperan besar terhadap berkembangnya berbagai penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, atau obstructive sleep apnea.
Mi instan mengandung zat aditif makanan yang bernama monosodium glutamate (MSG) yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Kandungan ini bisa meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Bila kamu punya kebiasaan mengonsumsi mi instan secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin risiko penyakit kardiovaskular bisa meningkat.
Pada beberapa orang, mengonsumsi terlalu banyak mi instan bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
Masalah ini biasanya ditandai dengan mulas dan diare. Sistem pencernaan kamu membutuhkan setidaknya dua hari untuk mencerna makanan instan tersebut. Karena itu, sangat bahaya bila mengonsumsi mi instan setiap hari terus menerus.
Kanker adalah salah satu penyakit yang bisa terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang.
Mengonsumsi mi instan dicampur nasi merupakan salah satu pola makan yang bisa meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, jika ingin terhindar dari kanker, sebaiknya kurangi konsumsi mi instan. Batasi makan makanan tersebut hanya sekali atau dua kali seminggu.
Itulah penjelasan mengenai bahayanya makan mi instan dicampur nasi. Sebenarnya mengonsumsi perpaduan kedua makanan tersebut tidak masalah, asalkan jangan terlalu sering dan juga imbangi dengan berolahraga secara teratur.
Selain itu, kamu juga perlu mengonsumsi berbagai makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhmu.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.