Penyakit campak merupakan penyakit yang amat menular dan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama pada anak-anak. Bahkan, penyakit ini bisa menginfeksi paru-paru dan otak, dan terkadang bisa mematikan.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, ada sekitar 110.000 kematian global terkait campak pada 2017. Kebanyakan dari mereka terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, menurut laporan tersebut. Meski begitu, penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa, bila saat anak-anak belum pernah mengalaminya.
Penyakit campak merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan amat menular. Gejala penyakit ini biasanya mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Lantas, bagaimana caranya mengatasi campak pada anak? Sebenarnya prinsip penanganan penyakit ini dengan terapi suportif. Sebab, sistem imun secara alami akan melawan infeksi virus ini.
Berikut ini beberapa penanganan campak pada anak yang bisa ibu lakukan di rumah:
1. Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
2. Cobalah perbanyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya.
3. Konsumsi obat penurun demam dan pereda sakit serta nyeri. Namun, bila anak masih berusia di bawah 16 tahun, sebaiknya jangan beri dirinya aspirin.
4. Perhatikan asupan makanan, beri dirinya makanan bergizi seimbang. Makanan ini berperan penting untuk mengatasi campak pada bayi dan anak.
5. Jangan takut mandi, hal ini dilakukan untuk mengurangi gatal karena ruam. Gunakan sabun yang tak mengiritasi kulitnya yang sedang bermasalah.
Sebelum mengetahui cara mengatasi campak pada anak, ada baiknya untuk memahami dulu gejala-gejala yang bisa timbul. Ketika Si Kecil terserang penyakit ini, maka dirinya bisa mengalami beberapa gejala sekaligus. Nah, berikut beberapa gejala yang mungkin dialami:
Biang keladi penyakit ini adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Campak akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Virus ini ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan ketika pengidapnya bersin atau batuk.
Nah, virus ini bisa menulari siapa pun yang menghirup percikan cairan tersebut. Di samping itu, virusnya juga bisa bertahan di permukaan benda selama beberapa jam, dan menempel pada benda-benda lain.
Penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi bila tak ditangani dengan tepat. Komplikasi yang bisa timbul seperti bronkitis, radang pada telinga, infeksi otak (ensefalitis), dan infeksi paru-paru (pneumonia). Lalu, siapa sih yang rentan mengalami komplikasi ini? Berikut di antaranya:
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.