Informasi Kesehatan

Bayi Kerokan, Ini Bahaya dari Sisi Medis

pexels-polina-tankilevitch-38750-20230131080904.jpg

Cara Merawat Bulu Kucing Supaya Tumbuh Lebat dan Sehat

“Protein, mineral, vitamin, dan asam lemak esensial adalah…

Flek Paru-Paru, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Flek paru-paru atau tuberkulosis (TB) paru merupakan infeksi…

7 Manfaat Basil bagi Kesehatan

Basil sering digunakan sebagai bahan pelengkap masakan karena…

“Kerokan pada bayi tidak disarankan karena dapat memiliki bahaya dari sisi medis. Bahayanya dapat berasal dari dua sisi, yaitu proses kerokan dan minyak atau zat yang digunakan.”

Kerokan merupakan salah satu cara yang dipercaya sebagian orang dalam mengusir sejumlah penyakit. Misalnya seperti penyakit masuk angin atau tidak enak badan. Namun, ketika berbicara mengenai kerokan, jagat media sosial baru-baru ini tengah viral karena dihebohkan dengan bayi yang dikerok. Hal ini pun mengundang berbagai perdebatan banyak orang. Sebab, bayi tidak sepatutnya dikerok selayaknya orang dewasa. Alasannya, ada bahaya dari sisi medis yang mengintai apabila bayi dikerok.  

Bahaya Kerokan dari Sisi Medis

Mengutip dari salah satu media daring nasional, dokter spesialis anak Angga Wirahmadi menuturkan bahwa kerokan pada prinsipnya merupakan aktivitas memberikan gesekan atau parutan di kulit. Harapannya, aktivitas ini dapat menimbulkan pelebaran pembuluh darah kulit sehingga timbul rasa nyaman pada tubuh. Namun, ia tak menyarankan kerokan diberikan pada bayi di bawah usia satu tahun.

“Meski demikian, kerokan pada bayi di bawah usia satu tahun tidak disarankan karena dapat menimbulkan rasa nyeri, luka dan bengkak pada lokasi kerokan yang disebabkan kulit bayi yang masih tipis,” jelas Angga, Jumat (27/1).

Angga menambahkan kalau kerokan dapat menimbulkan bahaya dari dua sisi. Pertama adalah proses kerokan dan yang kedua adalah minyak atau zat yang digunakan. Sebab, bayi masih memiliki kulit yang tipis sehingga mengerok berisiko tinggi menyebabkan sejumlah masalah kulit. 

Mulai dari rasa nyeri, kulit kemerahan, hingga kulit bengkak. Parahnya lagi luka yang muncul akibat kerokan dapat menjadi media kuman penyebab infeksi seperti bakteri atau virus untuk masuk.  “Zat atau minyak yang dipakai juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan kulit anak,” tambahnya.

Belum Tentu Bermanfaat bagi Anak

Tidak ada batasan usia pasti anak boleh dikerok. Namun, semakin bertambah usia, semakin aman anak dikerok. Hanya saja, orang tua perlu benar-benar memastikan apakah kerokan benar-benar bermanfaat untuk meredakan sakit anak. Ia juga menjelaskan kalau masih ada banyak metode alami lainnya yang dapat digunakan untuk meringankan gejala sakit pada anak. 

Selain itu, orang tua juga perlu memahami bahwa perawatan tradisional yang aman untuk orang dewasa juga belum tentu aman untuk anak-anak. Khususnya bagi para balita. Apabila orang tua memang ingin melakukannya, penting untuk terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter terkait keamanannya pada kesehatan bayi.  

Di sisi lain, dokter anak Tisnasari Hafsah yang praktik di RSUP Dr. Hasan Sadikin juga tidak menganjurkan bayi untuk kerokan. Tak hanya kerokan, dirinya juga tidak menganjurkan anak untuk dipijat dengan ditekan berlebihan.

Hal yang Dapat Dilakukan Orang Tua

Alih-alih mengerok anak, sebenarnya masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengurangi gejala sakit, meliputi: 

  • Kompres air hangat. Ibu bisa menempatkan waslap basah dengan suhu hangat sebagai kompres di dahi bayi saat Si Kecil tidur. 
  • Penuhi asupan cairan bayi. Pada demam ringan, mengonsumsi banyak cairan dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak dalam melawan virus dan bakteri. Karena itu, cobalah untuk memberikan ASI atau air pada anak yang sedang kurang sehat. 
  • Mandi air hangat. Hal ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh bayi, ketika air menguap dari tubuhnya.

Itulah penjelasan mengenai bahaya kerokan pada bayi dari sisi medis. Karena itu, hindarilah mengerok bayi kecuali dokter menyatakan kalau perawatan ini aman. Sebaliknya, ibu dapat melakukan beberapa cara alami seperti kompres hangat ketika merawat bayi yang sedang tak sehat. Namun, jika dalam beberapa hari anak tak kunjung membaik, segeralah periksakan dirinya ke dokter. 

 

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.