"Ada banyak faktor penyebab infertilitas wanita yang jarang disadari. Mulai dari usia, berat badan dan gaya hidup yang tidak sehat."
Infertilitas wanita terjadi ketika seorang wanita kesulitan untuk hamil maupun mempertahankan kehamilan. Salah satu cirinya yaitu kesulitan untuk hamil setelah satu tahun tahun mencoba. Namun, kondisi ini bisa terdiagnosis lebih awal melalui pemeriksaan.
Oleh sebab itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter apabila berencana untuk memiliki momongan. Lantas, apa saja yang bisa menyebabkan infertilitas pada wanita? Simak penjelasannya berikut ini.
Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan infertilitas. Namun, sulit untuk menentukan penyebab pastinya karena banyak faktor yang bisa memicunya. Faktor ini bisa berasal dari pria saja, wanita saja atau kombinasi keduanya.
Bahkan, penyebab pastinya tidak diketahui pada beberapa kasus. Pada wanita, infertilitas bisa disebabkan oleh hal berikut:
Penyakit atau masalah pada rahim, seperti polip, fibroid, septum atau adhesi di dalam rongga rahim bisa menyebabkan infertilitas wanita.
Polip dan fibroid dapat terbentuk dengan sendirinya kapan saja, sedangkan kelainan lain (seperti septum) muncul saat lahir. Adhesi dapat terbentuk setelah operasi seperti pelebaran dan kuretase.
Masalah pada saluran tuba menjadi penyebab infertilitas wanita yang paling umum. Gangguan ini bisa disebabkan karena penyakit radang panggul atau penyakit menular sekual.
Ada banyak alasan mengapa seorang wanita tidak berovulasi secara teratur. Ketidakseimbangan hormon, gangguan makan, penyalahgunaan zat, kondisi tiroid, stres berat, dan tumor hipofisis adalah contoh hal-hal yang dapat memengaruhi ovulasi.
Kualitas sel telur juga bisa menjadi penyebab infertilitas. Beberapa sel telur mungkin saja memiliki jumlah kromosom yang salah sehingga tidak dapat membuahi atau berkembang menjadi janin.
Penyebab di atas tentunya tak lepas dari sejumlah faktor. Nah, berikut faktor-faktor yang bisa meningkatkan potensi infertilitas:
Kualitas dan kuantitas sel telur wanita mulai menurun seiring bertambahnya usia. Pada pertengahan 30-an, hilangnya folikel semakin cepat sehingga menghasilkan lebih sedikit dan kualitas telur yang lebih buruk.
Alhasil, kondisi ini menghambat proses pembuahan atau meningkatkan risiko keguguran.
Selain merusak serviks dan saluran tuba, merokok meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Kebiasaan ini bahkan bisa meningkatkan penuaan dini indung telur dan menghabiskan persediaan sel telur sebelum waktunya.
Sebaiknya, hentikan kebiasaan merokok apabila berencana untuk hamil.
Kelebihan berat badan maupun kekurangan berat badan dapat memengaruhi ovulasi.
Oleh sebab itu, pastikan indeks massa tubuh (BMI) kamu berada di angka ideal. Hal dapat meningkatkan frekuensi ovulasi dan potensi kehamilan.
Infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat merusak saluran tuba.
Berhubungan seks tanpa kondom dan bergonta ganti pasangan bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual. Hal ini menyebabkan masalah kesuburan di kemudian hari.
Konsumsi alkohol berlebih dapat menurunkan kesuburan. Bukan itu saja, para ahli menyatakan bahwa tidak ada kadar alkohol yang aman untuk janin. Jadi, meskipun kamu hanya meminumnya sedikit, cairan tersebut tetap bisa berdampak pada janin.
Sumber: alodokter.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna