“Daun bidara memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, air rebusan daun bidara memiliki potensi bahaya. Reaksi alergi dan interaksi dengan obat harus diwaspadai guna meminimalisir adanya bahaya efek sampingnya.”
Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor.
Air rebusan daun bidara merupakan ramuan herbal yang sering digunakan sebagai obat tradisional masyarakat Indonesia. Daun bidara dipercaya memiliki khasiat untuk mengatasi berbagai macam penyakit, seperti demam, flu, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Namun, di balik manfaatnya yang banyak, air rebusan daun bidara juga memiliki bahaya yang perlu adanya waspada. Terkait dengan manfaat daun bidara dapat membaca mengenai manfaat dari daun bidara.
Daun bidara mengandung senyawa kimia berbahaya seperti saponin dan glikosida. Senyawa-senyawa ini bisa menjadi racun bagi tubuh jika memakannya dalam jumlah yang berlebihan.
Air rebusan daun bidara yang terlalu kuat dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare. Selain itu, jika daun bidara yang mengandung kadar toksin yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal.
Penggunaan air rebusan daun bidara juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala yang muncul dapat berupa gatal-gatal, ruam pada kulit, dan pembengkakan pada area yang terkena.
Jika terjadi reaksi alergi yang parah, dapat mengancam jiwa penderita dan memerlukan penanganan medis segera.
Selain itu, penggunaan air rebusan daun bidara pada wanita hamil dan menyusui tidak merekomendasikan. Beberapa senyawa kimia dalam daun bidara dapat berbahaya bagi janin dan bayi yang sedang dalam masa tumbuh kembang. Jika ingin menggunakan daun bidara sebagai obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan.
Air rebusan daun bidara juga dapat menyebabkan interaksi dengan obat-obatan tertentu. Beberapa obat seperti aspirin, warfarin, dan obat penurun tekanan darah dapat bereaksi dengan senyawa kimia dalam daun bidara dan menyebabkan efek samping yang tidak ada harapannya.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan air rebusan daun bidara, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai interaksi obat yang mungkin terjadi.
Ekstrak etanol daun bidara juga memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi.
Selain efek samping yang penjelasannya sudah di atas, penggunaan air rebusan daun bidara yang tidak tepat juga dapat membahayakan lingkungan.
Jika konsumsi daun bidara tidak berasal dari sumber yang terpercaya, dapat membahayakan lingkungan karena daun bidara dapat mengandung pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan daun bidara yang berasal dari sumber yang terpercaya dan memperhatikan proses pengolahannya.
Dari penjelasan tersebut telah terbukti bahwa jika kamu ingin mengonsumsi air daun bidara penting untuk diperhatikan takarannya. Karena khawatirnya dapat menimbulkan yang engga-engga.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.