Penyebab pori-pori besar kerap dikaitkan dengan kebersihan muka yang tidak terjaga. Padahal, kondisi ini dapat disebabkan hal lain, mulai dari perubahan hormon hingga paparan sinar matahari. Namun, kondisi membesarnya pori-pori dapat diatasi dengan berbagai cara yang mudah dilakukan.
Ukuran pori-pori wajah setiap orang berbeda-beda. Namun, orang dengan tipe kulit berminyak lebih berpeluang memiliki pori-pori besar dibandingkan orang dengan tipe kulit lainnya. Penyebab pori-pori besar sendiri beragam, mulai dari faktor genetik hingga faktor lingkungan.
Setiap orang berisiko memiliki pori-pori wajah yang besar. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko atau menjadi penyebab pori-pori besar, seperti:
Faktor genetik turut berkontribusi terhadap peluang untuk memiliki pori-pori wajah yang besar. Jadi, jika Anda terlahir dari orang tua dengan kondisi pori-pori besar, kemungkinan Anda juga akan memiliki kondisi kulit yang serupa.
Risiko memiliki pori-pori besar akan meningkat seiring bertambahnya usia. Makin menua usia seseorang, ukuran pori-porinya dapat makin membesar pula.
Ini karena pertambahan usia bisa membuat produksi kolagen dan elastin pada kulit menurun, sehingga elastisitas kulit ikut berkurang. Efeknya, kulit akan terlihat kendur dan pori-pori juga akan tampak membesar.
Pori-pori wajah berfungsi untuk mengeluarkan minyak (sebum) di wajah guna membantu serta menjaga kulit tetap kenyal, lembap, dan sehat. Namun, jika kelenjar minyak (sebasea) memproduksi sebum secara berlebih, pori-pori wajah dapat membesar.
Pembesaran pori-pori wajah pada kondisi ini merupakan respons kulit untuk mengeluarkan kelebihan minyak tersebut. Namun, sebum yang berlebihan, kulit mati, dan kotoran di wajah dapat terperangkap dalam pori-pori sehingga tampak membesar.
Ukuran pori-pori bisa dipengaruhi oleh hormon. Tidak heran bila perubahan hormon yang terjadi pada awal masa pubertas bisa membuat seorang remaja memiliki kulit dengan pori-pori wajah yang besar.
Pasalnya, perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas bisa menyebabkan kelenjar minyak memproduksi minyak secara berlebih. Efeknya, pori-pori pun terlihat lebih besar. Begitu pula selama siklus menstruasi. Pori-pori wajah dapat terlihat lebih besar akibat perubahan hormon yang terjadi selama masa menstruasi.
Sinar matahari memang baik untuk kesehatan. Namun, paparan sinar matahari secara berlebih bisa merusak elastin dan kolagen di kulit, sehingga pori-pori makin besar.
Meski jarang terjadi, pori-pori besar juga bisa disebabkan oleh kondisi kulit yang terlalu kering dan proses penuaan di waktu bersamaan. Keterkaitan antara keduanya tidak diketahui secara pasti, tetapi jangan sepelekan masalah kulit kering karena kondisi ini juga membuat kulit lebih mudah iritasi.
Dari penjelasan mengenai penyebab pori-pori besar di atas bisa disimpulkan bahwa untuk beberapa kondisi, pori-pori besar tidak bisa dihindari, misalnya yang disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena masalah pori-pori besar bisa diatasi dengan beberapa cara yang meliputi:
Itulah beberapa penyebab pori-pori besar beserta penanganannya. Bila Anda sudah menerapkan langkah penanganan di atas tetapi masalah pori-pori besar di wajah tidak juga tertangani dan sudah mengganggu penampilan, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan sesuai kondisi kulit Anda.
Sumber: alodokter.com