"Terdapat perbedaan antara USG 2D, 3D dan 4D untuk memantau kehamilan. Salah satu yang paling mencolok adalah gambar yang dihasilkan."
Ibu yang sedang mengandung pasti ingin mengetahui perkembangan janin dari waktu ke waktu. Salah satu caranya dengan melakukan pemeriksaan ultrasonography (USG). Kini pun ada banyak jenis USG yang ditawarkan, seperti USG 2d, 3D, atau 4D.
Metode ini menggunakan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran atau citra dari bagian dalam tubuh. Selain memantau perkembangan janin, pemeriksaan ini juga bisa membantu dokter untuk mencari masalah di rahim, plasenta, menghitung detak jantung bayi, mendeteksi kadar cairan ketuban sampai mencari tanda-tanda sindrom Down.
Nah, simak perbedaan antara USG 2D, 3D, hingga 4D melalui ulasan berikut ini!
Di antara ketiga jenis pemeriksaan, USG 2D sering menjadi pilihan utama untuk memeriksa kondisi kandungan dan mendiagnosis kelainan janin. Umumnya, jenis USG ini paling sering dilakukan pada trimester awal kehamilan.
Meskipun hanya menghasilkan gambar berwarna hitam putih, USG 2D bisa menunjukan organ internal janin yang sedang berkembang secara akurat. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ukuran bayi, banyaknya air ketuban, serta kelainan fisik pada janin dalam kandungan.
Saat ada indikasi kelainan, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan USG dengan dimensi yang lebih tinggi, yaitu 3D ataupun 4D.
Pemeriksaan USG 3D dan 4D sebenarnya sama, yaitu mengkonfirmasi hasil pemeriksaan USG 2D dengan visualisasi yang lebih jelas. Hal yang membedakan adalah output dari hasil pemeriksaan itu sendiri.
Pada pemeriksaan 3D, gambar yang nantinya tersaji berupa gambar diam (tidak bergerak). Kelebihannya adalah dokter dan ibu dapat melihat fitur wajah Si Kecil lebih detail, bahkan hingga ke organ bagian dalam. Karena inilah pemeriksaan USG 3D dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pada janin dalam kandungan.
Baik USG 3D dan 4D dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kelainan pada janin. Pemindaian ini bisa menunjukkan lebih detail dari sudut yang berbeda, contohnya membantu dalam diagnosis bibir sumbing dan kelainan jantung. Hal ini pun akan membantu dokter untuk merencanakan perawatan dalam memperbaiki bibir sumbing atau kelainan jantung setelah bayi lahir.
USD 4D adalah jenis USG yang paling canggih. Gambar yang nantinya tersaji oleh pemeriksaan USG 4D lebih detail, akurat, serta dapat bergerak seperti sebuah film. Pemeriksaan ini juga mampu memvisualisasikan anggota dan gerakan tubuh janin dalam kandungan dengan lebih jelas.
Meski semua Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan pemeriksaan USG 4D. Sebab, hanya ibu hamil yang memiliki indikasi medis dan sesuai anjuran dokter saja yang dapat melakukannya.
Perbedaan yang paling mencolok dari ketiga metode ini adalah outputnya. USG 2D menghasilkan garis besar dan gambar yang tampak datar. Sementara itu, USG 3D menghasilkan visualisasi fitur wajah janin dan bagian tubuh lain seperti jari tangan dan kaki yang lebih jelas.
Sedangkan USG 4D adalah USG 3D dalam bersi bergerak. Pada umumnya, dokter hanya melakukan USG 3D atau 4D apabila indikasi medis, seperti polip rahim dan fibroid. Namun, beberapa pasien menginginkan pemeriksaan ini minimal satu kali dalam pemeriksaan kehamilan untuk melihat fitur wajah calon buah hati.
Lantas, apakah aman? Pemeriksaan USG 2D, 3D dan 4D umumnya dianggap aman dengan risiko yang sangat rendah. Studi dari American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyebutkan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahaya pemeriksaan USG terhadap kesehatan janin dalam kandungan.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan USG? Umumnya, pemeriksaan USG dilakukan sebanyak empat kali selama kehamilan, yaitu satu kali saat trimester pertama, satu kali saat trimester kedua dan dua kali saat trimester ketiga. Namun, jumlah ini bisa saja berubah, tergantung dengan kondisi kehamilan dan indikasi medis tertentu.
Pada umumnya, tidak ada persiapan khusus untuk menjalani pemeriksaan USG. Untuk USG kehamilan, dokter biasanya menyarankan ibu untuk mengatur pola makan atau tidak mengonsumsi makanan apa pun kecuali air putih selama beberapa jam sebelum tes.
Namun, persiapan ini bisa berbeda-beda pada setiap dokter. Ada juga yang tidak memerlukan persiapan apa pun.
Setelah ibu siap untuk menjalani pemeriksaan, berikut langkah-langkah pemeriksaan selanjutnya:
Pemeriksaan USG 2D biasanya memakan waktu 30 menit saja. Untuk USG 3D dan 4D dengan indikasi medis mungkin bisa memakan waktu hingga satu jam. Jika ibu memiliki pertanyaan selama pemeriksaan, jangan ragu untuk menanyakannya kepada dokter.
Bagi ibu yang baru pertama kali melakukan pemeriksaan ini mungkin bertanya-tanya apakah USG menimbulkan rasa sakit. Untuk USG perut umumnya tidak menyakitkan. Ibu juga tidak akan merasakan gelombang suara yang digunakan ultrasound.
Namun, jika ibu menjalani pemeriksaan USG transvaginal, mungkin ada sedikit ketidaknyamanan selama prosedur dan seharusnya tidak sakit. Itulah informasi seputar perbedaan antara USG 2D, 3D dan 4D.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.