Tertawa atau berteriak terlalu keras sering menjadi penyebab suara hilang. Namun, hilangnya suara juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu. Nah, berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, salah satunya menghindari faktor pemicu peradangan pita suara.
Suara hilang bisa disebabkan oleh adanya gangguan atau peradangan pada pita suara. Peradangan ini juga dikenal dengan istilah laringitis dan umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan atau penggunaan suara yang berlebihan, misalnya bernyanyi atau berteriak.
Hilangnya suara sering kali terjadi secara bertahap. Awalnya, Anda merasakan sakit di tenggorokan ketika menelan, kemudian terjadi perubahan suara saat berbicara, dari yang semula jernih menjadi serak dan terdengar seperti berbisik.
Suara hilang sebenarnya bukanlah suatu kondisi, melainkan gejala penyakit atau efek samping dari aktivitas yang berlebihan. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang bisa membuat suara hilang:
Penyebab suara hilang paling umum adalah radang tenggorokan atau faringitis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang meluas hingga menyebabkan peradangan pada pita suara. Akibatnya, suara akan terdengar serak atau bahkan hilang.
Ketika Anda berbicara atau bernyanyi, pita suara akan mengalami tekanan berulang. Meski pita suara dapat menahan tekanan, bila berteriak atau bernyanyi secara berlebihan dalam waktu lama, dapat memicu cedera dan peradangan pada pita suara.
Merokok bisa menyebabkan masalah pada suara. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perokok aktif memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar mengalami gangguan suara daripada orang yang tidak pernah merokok.
Asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada pita suara. Tidak hanya itu, merokok juga dapat memicu risiko pertumbuhan jaringan abnormal atau polip pada pita suara sehingga fungsinya terganggu dan suara menjadi serak atau hilang.
Peradangan pada pita suara juga dapat dipicu oleh reaksi alergi yang muncul karena adanya paparan pemicu alergi atau alergen, seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan. Selain suara serak atau hilang, alergi juga dapat menyebabkan batuk-batuk, pilek, bahkan sesak napas.
Alergi dapat diatasi dengan obat antihistamin. Obat ini harus digunakan sesuai dosis yang diresepkan dokter, karena dosis yang berlebihan dapat menyebabkan mulut dan tenggorokan makin kering sehingga suara makin serak atau hilang.
Ketika alergi tertangani dengan baik, gejala akan menghilang, termasuk gangguan pada pita suara.
Paparan polusi udara, seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor, dan asap pabrik dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.
Jika dibiarkan terus-menerus, paparan polusi ini bisa mengakibatkan gangguan di sistem pernapasan, termasuk pita suara, sehingga menyebabkan suara menjadi serak atau perlahan menghilang. Namun, keluhan ini dapat mereda atau bahkan menghilang ketika Anda menghindari paparan polusi udara.
Penyakit asam lambung (GERD) adalah kondisi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan. Cairan asam ini dapat mengiritasi tenggorokan, bahkan pita suara bila jumlahnya banyak sehingga mengakibatkan sakit tenggorokan dan suara serak atau menghilang.
Kelumpuhan pita suara terjadi ketika saraf pada kotak suara terganggu, sehingga penderita tidak mampu mengontrol pergerakan otot dan suara. Kondisi ini bisa menyebabkan suara hilang, tersedak, batuk, hingga sesak napas.
Beberapa kondisi yang bisa memicu kelumpuhan pita suara meliputi cedera leher atau dada, stroke, tumor di tenggorokan, infeksi pada saraf kotak suara, atau penyakit Parkinson.
Masalah pada suara juga dapat timbul ketika adanya gangguan pada kelenjar tiroid atau kelenjar gondok. Kondisi ini biasanya disertai pembengkakan pada satu sisi atau kedua sisi kelenjar gondok.
Bila pembengkakan cukup besar dan menekan tenggorokan yang berada di bawahnya, pita suara dapat terpengaruh dan suara pun bisa berubah atau hilang.
Suara hilang juga dapat disebabkan karena adanya pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor pada pita suara. Setidaknya ada tiga bentuk tumor yang bisa tumbuh di pita suara, yaitu nodul, polip, dan kista.
Pertumbuhan jaringan ini umumnya bersifat jinak dan kerap dipicu oleh tekanan jaringan saat penggunaan suara yang berlebihan, seperti berteriak, bernyanyi, atau berbicara.
Suara serak atau suara menghilang juga menjadi salah satu gejala dari kanker laring. Kondisi ini mengacu pada pertumbuhan jaringan kanker pada pita suara yang bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti kebiasaan merokok, infeksi human papilomavirus (HPV), dan konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.
Beberapa penyebab suara hilang dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicunya. Berikut ini adalah cara untuk mencegah terjadinya peradangan pada pita suara:
Inilah berbagai cara untuk mencegah suara hilang. Bila Anda telah melakukan langkah pencegahan di atas tetapi gangguan pita suara tetap terjadi, ada beragam cara mengembalikan suara hilang, seperti minum air putih, kumur air garam, dan makan permen pelega tenggorokan.
Pada dasarnya, penyebab suara hilang dapat dicegah dengan berbagai cara di atas dan bila ini terjadi biasanya dapat mereda sendiri dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana.
Namun, jika kondisi suara tidak membaik selama lebih dari 2 minggu atau disertai sesak napas dan batuk berdarah, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebab suara hilang dan diberikan penanganan medis yang tepat.
Sumber: alodokter.com