Informasi Kesehatan

Tips Diet Rendah Garam yang Aman dan Tepat

a-50-900x598.jpg

4 Macam Obat Herbal Sesak Napas yang Perlu Diketahui

Ada beragam jenis obat herbal sesak napas yang…

Seputar Vaksin COVID-19 Booster Keempat yang Perlu Diketahui

Pemerintah Indonesia sudah memulai program vaksinasi COVID-19 booster…

Berbahaya Seperti Rokok, Ini 5 Dampak Kecanduan Vape

“Tak sedikit pengguna vape yang meyakini kalau produk…

Diet rendah garam biasa disarankan untuk penderita gagal jantung atau tekanan darah tinggi. Tak hanya untuk menjaga kesehatan, pola makan ini juga dapat membantu mengendalikan penyakit tersebut. Namun, cara melakukan diet ini harus tepat, agar kadar garam (natrium) dalam tubuh tetap seimbang dan manfaat pola makan ini benar-benar optimal.

Garam merupakan salah satu komponen mineral yang dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun, konsumsi garam berlebih akan menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu mengatur asupan garam yang masuk ke dalam tubuh dengan diet rendah garam.

 

Diet ini juga termasuk dalam diet DASH, yaitu diet yang dirancang untuk mencegah lonjakan tekanan darah. Diet rendah garam harus dilakukan dengan tepat agar kadar garam dalam tubuh tetap seimbang. Pasalnya, diet yang salah bisa menyebabkan kadar garam dalam tubuh rendah (hiponatremia), yang dapat memicu terjadinya kejang, koma, bahkan kematian.

Beragam Tips Diet Rendah Garam  

Jumlah maksimal asupan garam untuk orang dewasa adalah 1.000–1.500 mg per hari, atau tidak lebih dari 1 sendok teh. Untuk menerapkan diet rendah garam yang aman dengan menjaga kadar garam dalam tubuh tetap terkontrol, lakukanlah beberapa tips berikut:

1. Konsumsi makanan segar

Saat menjalani diet rendah garam, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi atau mengolah sayur, buah, maupun daging yang segar. Sayur dan buah yang rendah garam, seperti tomat, bayam, brokoli, selada, bawang bombay, apel, jeruk nipis, dan pisang, sebaiknya diolah tanpa tambahan garam.

Untuk daging, pilihlah daging segar yang tidak diasinkan maupun diasap, seperti bacon. Selain itu, hindari pula mengonsumsi daging olahan, seperti bacon atau sosis.

2. Pilih produk makanan atau minuman kemasan yang rendah garam

Ketika membeli makanan atau minuman, bacalah fakta nutrisi yang tertera pada bagian belakang kemasan. Biasanya, produk rendah garam memiliki jumlah garam di bawah 140 mg per sajian. Jika makan di restoran, pesanlah menu yang rendah garam atau mintalah pada pramusaji untuk mengurangi jumlah garam dalam hidangan Anda.

3. Batasi penggunaan bumbu dan saus siap pakai

Memasak di rumah memang disarankan jika Anda ingin menjalani diet rendah garam. Namun, pastikan rempah-rempah kering yang digunakan sebagai bumbu masakan tidak mengandung tambahan garam. Selain itu, batasi pula penggunaan saus siap pakai, seperti saus teriyaki atau barbeku yang tinggi garam.

Sebagai gantinya, Anda bisa menambahkan bumbu-bumbu lain, seperti lada, air lemon, ketumbar, jahe, daun thyme, oregano, atau mustard kering, untuk menguatkan rasa masakan.

4. Kurangi pemakaian garam saat memasak

Mulai sekarang, kurangi pemakaian garam ketika memasak, yaitu tidak lebih dari 1 sendok the per harinya. Hindari menambahkan garam saat menanak nasi atau merebus pasta. Bila ingin menggunakan mentega, pilihlah varian yang tanpa garam.

5. Hindari makanan olahan

Beragam makanan olahan, seperti makanan kalengan, makanan beku, makanan kemasan, atau makanan yang dipasteurisasi, mengandung garam yang cukup tinggi. Itulah sebabnya jenis makanan ini patut dihindari oleh orang yang menjalani diet rendah garam.

Selain makanan olahan, Anda juga perlu membatasi konsumsi makanan tinggi garam lainnya, seperti keju, ikan asin, saus tomat, atau sereal.

Beberapa tips di atas bisa dilakukan, jika Anda ingin menjalani diet rendah garam yang aman dan kadar garam dalam tubuh tetap seimbang. Namun, jika memiliki kondisi medis tertentu, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu merupakan langkah terbaik. Konsultasi dengan dokter akan membantu Anda mendapatkan takaran konsumsi garam maupun pola makan yang sesuai.

 

Sumber: alodokter.com