Katanya, mudah sakit, kurus, tidak bertenaga, atau kulit tampak mengendor, bisa menjadi tanda tubuh kekurangan lemak. Ada lagi, nih yang menganggap kalau lemak di tubuh kurang, artinya kita bisa jadi lebih sehat. Benarkah anggapan-anggapan ini? Simak penjelasannya di artikel berikut!
Lemak sering disamakan dengan kolesterol jahat. Hal ini kerap membuat reputasi lemak jadi jelek, karena dianggap sebagai sumber sejumlah masalah kesehatan bahkan memicu penyakit jantung hingga stroke. Akibatnya, sebagian orang mungkin melakukan diet ekstrim supaya lemak tubuh berkurang.
Nah, jadi anggapan bahwa kelebihan lemak identik dengan peningkatan risiko terjadinya sejumlah penyakit memang tidak salah, tetapi perlu diingat bahwa lemak merupakan nutrisi penting untuk tubuh, lho. Lemak bersama protein dan karbohidrat punya peran yang sama-sama penting untuk menjaga sel, jaringan, dan organ bisa berfungsi dengan baik.
Lemak jenis omega-3 dan DHA, bahkan berfungsi untuk menjaga fungsi otak. Tidak sampai di situ, lemak juga bisa membantu penyerapan vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Oleh karena itu, kekurangan lemak bisa menyebabkan sejumlah kondisi kesehatan, beberapa di antaranya adalah:
“Kamu kurus banget sih, kurang lemak, tuh” pernah mendengar pernyataan ini? Jadi anggapan kurus adalah tanda tubuh kekurangan lemak memang sudah lama beredar dan dipercayai oleh sebagian besar oleh masyarakat.
Anggapan ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar, ya. Jika dilihat dari definisinya, kurus merupakan kondisi saat indeks massa tubuh kurang dari nilai normal, yaitu <18,5.
Nah, saat kurus, sebenarnya tidak hanya lemak saja yang berkurang, massa otot juga bisa menurun. Bahkan jika disebabkan oleh gangguan makan atau olahraga yang berlebihan, kurus bisa menjadi tanda adanya kekurangan nutrisi tertentu yang membahayakan kesehatan.
Lemak yang tersebar di seluruh tubuh bisa dibagi menjadi 2 jenis, white fat dan brown fat. Jika lemak putih berfungsi sebagai bentuk cadangan energi, keberadaan lemak coklat akan membentuk panas dan membantu menjaga suhu tubuh.
Nah, jadi anggapan ini tidak salah, ya. Jika seseorang mudah kedinginan maka tidak semata karena suhu lingkungan memang sedang dingin tetapi ada kemungkinan bahwa tubuhnya memang sedang kekurangan lemak.
Pernahkah kamu merasa saat diet berlebihan, siklus haid jadi tidak teratur atau jadi tidak menstruasi sama sekali? Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan kadar hormon stres dan penurunan kadar estrogen.
Perlu kamu ketahui bahwa salah satu fungsi lemak dan makronutrien adalah untuk membantu produksi dan pengaturan hormon, termasuk estrogen. Sehingga tidak heran, jika sedang kekurangan lemak, seorang wanita bisa mengalami gangguan siklus menstruasi, ya.
Asam lemak esensial yang terdiri dari omega-3 dan omega-6 juga berasal dari pemecahan lemak, lho. Kedua asam lemak ini berfungsi dalam proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, luka sulit sembuh bisa menjadi tanda tubuh kekurangan lemak.
Salah satu tanda tubuh mungkin kekurangan lemak adalah gusi bengkak. Walau tidak secara langsung berhubungan, seperti yang sudah disinggung di atas, lemak akan membantu penyerapan beberapa vitamin, termasuk vitamin D.
Optimalnya penyerapan vitamin D akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membantu tubuh melawan infeksi bakteri, termasuk yang menyebabkan radang gusi atau gusi bengkak.
Tanda lain tubuh kekurangan lemak adalah kulit kering dan gatal. Iritasi kulit ini terjadi karena minimnya kandungan lemak omega-3 di dalam tubuh yang juga berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit.
Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A, yang penyerapannya dibantu oleh lemak. Jadi jika tubuh kekurangan lemak, maka penyerapan vitamin A juga tidak akan optimal dan risiko timbulnya penyakit akibat kekurangan vitamin A, termasuk rabun senja juga bisa ikut meningkat.
Nah, jadi sudah jelas ya, bahwa kekurangan dan kelebihan lemak sama-sama bisa memunculkan kondisi kesehatan tertentu. Untuk mencegah kekurangan lemak, kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya dengan lemak sehat, seperti alpukat, keju, telur, kacang-kacangan, hingga ikan.
Jika kamu mengalami kondisi yang bisa menjadi tanda kekurangan lemak, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: alodokter.com