"Sedot lemak adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknik hisap. Tujuan prosedur medis ini adalah menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher."
Tubuh yang ideal kadang menjadi hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Mereka yang tidak ingin terlihat gemuk, rela melakukan berbagai cara untuk menjaga berat badannya. Salah satu perawatan tubuh yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sedot lemak.
Sedot lemak alias liposuction adalah cara instan untuk menghilangkan sebagian timbunan lemak dalam tubuh. Meski prosedur sedot lemak dinilai aman, tentu saja terdapat risiko efek samping yang dapat muncul dari prosesnya. Penasaran dengan risiko apa saja yang dapat terjadi? Yuk ketahui fakta medisnya di sini!
Ada beberapa risiko dari sedot lemak, antara lain:
Munculnya berbagai masalah pada organ tubuh dapat terjadi akibat pergeseran dalam tingkat cairan ketika adanya cairan yang disuntik ke dalam, atau dihisap ke luar. Masalah atau gangguan tersebut dapat terjadi pada berbagai organ, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan jiwa pasien.
Pada sebagian area dimana prosedur sedot lemak dilakukan, kondisi mati rasa dapat terjadi. Meskipun mati rasa ini bersifat sementara, tetapi kondisi ini dapat berlanjut menjadi permanen jika terjadi kerusakan pada saraf. Selain itu, sedot lemak juga dapat menyebabkan iritasi pada saraf secara sementara.
Salah satu risiko prosedur sedot lemak adalah membuat kulit menjadi kendur. Bahkan, kulit dapat terlihat layu atau bergelombang akibat pembuangan lemak yang tidak merata. Perubahan elastisitas kulit ini dapat bersifat permanen jika tidak ditangani. Selain dari berkurangnya elastisitas kulit, sedot lemak juga dapat menyebabkan kerusakan di bawah kulit. Kerusakan tersebut dapat meninggalkan bekas permanen yang terlihat.
Jika emboli lemak terjadi, hal ini harus segera ditangani karena kondisi medis yang bersifat darurat. Emboli lemak berbahaya karena potongan lemak yang kendur dapat terpecah dan terperangkap pada pembuluh darah. Akibatnya, penumpukan bisa terjadi dan lemak menumpuk di berbagai organ seperti paru-paru, bahkan otak.
Penggunaan obat bius tetap digunakan saat pasien menjalani prosedur atau operasi sedot lemak. Obat bius ini berfungsi sebagai anestesi atau penghilang rasa sakit ketika prosedur sedang berlangsung. Umumnya, obat bius yang digunakan adalah Lidocaine. Sayangnya, lidocaine dapat menyebabkan keracunan bagi sebagian orang dan menyebabkan masalah jantung serta sistem saraf pusat.
Untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi, tentunya kamu harus mengetahui persyaratan untuk melakukan sedot lemak. Berikut ini adalah persyaratan yang seharusnya dipenuhi untuk menjalani operasi sedot lemak, antara lain:
Selain itu, ada beberapa orang yang seharusnya menghindari atau sama sekali tidak menjalani prosedur sedot lemak, yaitu:
Sedot lemak meningkatkan risiko kemunculan berbagai efek samping dan kondisi medis tertentu. Maka, sebelum kamu menjalani operasi sedot lemak, sebaiknya kamu memahami apa saja risiko dan bahaya yang dapat terjadi pada dirimu. Kamu juga perlu cari tahu informasi lebih lengkap mengenai Sedot Lemak agar efek samping merugikan di atas tidak menimpamu. Dan perlu kamu ingat, sedot lemak tidak menghilangkan lemak dalam tubuh secara total dan tidak menyembuhkan obesitas.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna