Sering makan buah anggur tetapi bijinya selalu dibuang? Kalau iya, coba deh mulai sekarang sesekali makan buah anggur beserta bijinya. Sebab, ada banyak manfaat biji anggur untuk kesehatan yang akan kamu dapatkan. Baca penjelasannya di artikel ini, ya.
Saat makan buah anggur, kebanyakan orang akan membuang atau melepeh bijinya karena mereka percaya bahwa mengonsumsi biji tanpa dikunyak bisa menyebabkan usus buntu. Selain itu, biji anggur juga diketahui punya rasa yang pahit, sehingga jika tidak sengaja tergigit, bisa merusak sensasi rasa buah anggur yang manis.
Faktanya, makan buang anggur beserta bijinya aman dan boleh untuk dilakukan, kok. Malahan, ada banyak manfaat biji anggur untuk kesehatan. Hal ini karena di dalam biji anggur terkandung beberapa nutrisi, seperti serat, mineral, protein, minyak, air, vitamin E, dan antioksidan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat biji anggur untuk kesehatan yang perlu diketahui:
Biji anggur dapat menangkal efek paparan radikal bebas penyebab penyakit berbahaya karena mengandung sejumlah nutrisi dengan efek antioksidan, seperti vitamin E, asam linolenat, kalium, tembaga, fosfor, zinc, magnesium, zat besi, serta oligomeric proanthocyanidins complexes (OPCs).
Selain menangkal paparan radikal bebas, antioksidan pada biji anggur juga baik untuk kesehatan jantung. Menurut penelitian, mengonsumsi sumber antioksidan secara rutin, termasuk biji anggur, bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, lho.
Selain itu, kandungan kalium pada biji buah ini juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Biji anggur mengandung flavonoid yang melimpah, seperti asam galat, katekin, dan epikatekin. Kandungan tersebut memiliki sifat antiperadangan, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak.
Penelitian menyatakan bahwa mendapatkan asupan flavonoid yang cukup dapat meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer pada lansia. Selain dari biji anggur, kamu juga bisa mendapatkan flavonoid dari jeruk, lemon, stroberi, atau blueberry.
Biji anggur mengandung vitamin E, kalsium, kalium, dan sejumlah antioksidan yang bisa memberikan efek baik pada penderita hipertensi. Kalium pada biji anggur tidak hanya baik untuk kesehatan jantung, tetapi bisa membantu merelaksasi dinding pembuluh darah dan membantu membuang natrium berlebihan dari dalam tubuh.
Kalium, flavonoid, fosfor, dan protein merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang. Semua nutrisi ini bisa kamu dapatkan dari biji anggur. Selain itu, konsumsi sumber flavonoid yang cukup bisa membantu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang.
Ketika hati atau liver mengalami kerusakan, enzim hati alanine aminotransferase (ALT) akan meningkat. Peningkatan kadar enzim ini menjadi pertanda adanya gangguan fungsi hati.
Menurut penelitian, sekelompok orang yang mengonsumsi suplemen ekstrak biji anggur secara rutin selama tiga bulan terbukti mengalami penurunan kadar ALT sebesar 46% dibandingkan hanya mengonsumsi suplemen vitamin C saja.
Melatonin adalah hormon yang mengatur pola tidur. Kehadiran hormon ini sangat penting karena bisa membuat tidur lebih nyenyak. Secara alami, hormon ini diproduksi oleh tubuh. Namun, beberapa makanan juga dipercaya bisa meningkatkan produksi melatonin, salah satunya adalah biji anggur.
Mengonsumsi biji anggur diduga bisa menurunkan risiko terkena penyakit kanker. Hal ini berkat kandungan antioksidan yang tinggi pada biji anggur, yaitu flavonoid dan proanthocyanidin.
Jadi, mulai sekarang kamu nggak perlu khawatir kalau tidak sengaja memakan biji anggur, ya. Selain dikonsumsi secara langsung, manfaat biji anggur juga bisa kamu peroleh dari suplemen yang mengandung ekstrak biji buah ini. Namun, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya, ya.
Sumber : alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna