Gorengan adalah salah satu hidangan favorit untuk berbuka puasa di Indonesia. Meski rasanya enak dan bikin ketagihan, nyatanya gorengan merupakan makanan yang tinggi kalori dan lemak trans, sehingga bisa memberikan efek negatif untuk kesehatan.
Beragam bahan makanan bisa diolah menjadi gorengan, mulai dari tahu, tempe, hingga pisang. Tekstur renyah dan rasa yang lezat membuat kudapan ini laris manis sebagai takjil buka puasa. Meski bahan utamanya menyehatkan, proses menggoreng bisa membuat kalori dan lemak pada hidangan meningkat, lho.
Metode menggoreng dengan minyak yang banyak akan menambah jumlah kalori pada makanan, terlebih jika gorengan tersebut dilapisi tepung. Selain itu, suhu tinggi yang digunakan selama proses menggoreng juga dapat meningkatkan jumlah lemak trans di dalamnya.
Berikut ini adalah perkiraan kandungan kalori dan lemak dalam beberapa gorengan per potongnya:
Sementara itu, rata-rata kebutuhan kalori harian orang dewasa adalah sekitar 2.100 kalori/orang/hari. Hanya dengan makan 5 potong bakwan, kamu sudah memenuhi sekitar ¼ kebutuhan kalori harian. Padahal, saat berbuka puasa kamu tidak hanya makan gorengan, tetapi juga makanan lain, seperti nasi dan lauk-pauknya.
Nah, asupan kalori berlebih tentu saja tidak baik bagi kesehatan. Jika terus-menerus mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak selama berbuka puasa, risiko terkena penyakit diabetes dan obesitas bisa meningkat.
Tak hanya itu, konsumsi gorengan yang berlebihan bisa memicu obesitas dan kolesterol tinggi, sehingga turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Jadi, mengonsumsi gorengan saat buka puasa sebenarnya boleh-boleh saja Namun, jangan berlebihan, ya. Cukup makan 1 potong gorengan favoritmu untuk memanjakan lidah setelah seharian berpuasa.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, kamu bisa membuat gorengan sendiri di rumah dengan menggunakan minyak sekali pakai yang rendah lemak trans. Selain itu, kamu juga bisa menggoreng tahu, tempe, atau bahan makanan lainnya tanpa tambahan tepung supaya jumlah kalori di dalamnya tidak begitu tinggi.
Di samping makan gorengan saat buka puasa, kamu juga harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mencukupi asupan cairan harian. Perlu diingat, kebutuhan cairan tetap harus terpenuhi di saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi selama kamu berpuasa di siang hari.
Berikut ini adalah beberapa hidangan yang bisa kamu jadikan sebagai pengganti gorengan saat berbuka puasa:
Dalam Islam, kurma memang menjadi makanan awal yang disarankan untuk berbuka puasa. Hal ini tidak mengherankan, soalnya kurma merupakan salah satu sumber energi yang mampu membuat tubuh kembali bugar setelah seharian berpuasa. Selain itu, kurma juga kaya akan kalium yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otot dan saraf.
Daripada mengonsumsi minuman yang tinggi gula saat berbuka puasa, lebih baik menggantinya dengan smoothies buah dan sayuran yang kaya nutrisi. Olahan ini mengandung lebih sedikit serat dibandingkan buah dan sayuran mentah utuh, sehingga cocok untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa.
Butuh menu buku puasa yang menyegarkan sekaligus menyehatkan? Kamu bisa mengonsumsi sup tahu, nih. Sup ini mengandung protein dan karbohidrat yang dapat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Namun, hindari mengonsumsi sup dengan krim kental atau sayuran berserat tinggi saat berbuka, ya.
Telur rebus kaya akan protein, vitamin B12, fosfor, dan kolin yang dapat menutrisi tubuh setelah satu hari berpuasa. Kamu bisa mengonsumsinya langsung atau dijadikan isian sandwich roti.
Selain beberapa daftar di atas, alpukat, yoghurt, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan kering seperti kismis juga bisa menjadi alternatif camilan buka puasa yang lebih sehat, lho.
Satu hal yang penting saat berbuka puasa adalah hindari makan berlebihan. Makan berlebihan bisa menimbulkan refluks asam lambung. Jadi, makanlah dengan porsi yang sewajarnya serta perbanyak asupan sayuran, buah, dan cairan.
Sekali lagi, makan gorengan saat berbuka puasa boleh-boleh saja, asalkan porsinya dibatasi. Selain itu, makan gorengan juga harus dibarengi dengan mengonsumsi makanan sehat dan asupan cairan yang cukup, ya. Kalau ingin tahu lebih lanjut tentang pola makan sehat untuk berbuka puasa, kamu bisa konsultasi ke dokter.
Sumber : alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna