“Mitos dan kesalahpahaman seputar penyakit asma masih sering terjadi. Karenanya, penting untuk memahami dengan benar fakta seputar penyakit ini agar dapat mengelola dan mencegah serangan asma dengan lebih efektif.”
Asma dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena antara lain predisposisi genetik, paparan polusi udara, obesitas, dan riwayat alergi. Meskipun merokok atau terpapar asap rokok dapat memperburuk gejalanya, tidak semua perokok atau mereka yang terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko.
Alergi adalah salah satu faktor pemicu serangannya, tetapi bukan satu-satunya faktor. Beberapa pemicu serangan yang umum terjadi meliputi udara dingin atau kering, infeksi pernapasan, stress emosional, polutan udara, asap rokok, dan olahraga yang berlebihan. Memahami pemicu individu dan cara menghindarinya dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan.
Penyakit asma termasuk kedalam penyakit kronis yang timbul karena kelainan patologis genetik, sifat alergi yang menjadi faktor penyebabnya selalu muncul berkelanjutan. Maka dari itu, penderitanya tidak bisa 100% terbebas dari penyakit tersebut. Namun, bisa meminimalisir gejalanya dengan penggunaan obat kontrol secara teratur. Ketika gejala dapat terkendali dengan baik, maka penderita dapat beraktivitas seperti orang lain.
Serangan bisa kambuh jika penderita terpapar pemicunya. Oleh karena itu, penderita sebaiknya menghindari pencetus yang dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh, seperti kecemasan berlebihan, stres, debu, udara dingin, bulu hewan peliharaan, dan polusi udara.
Olahraga benar-benar dapat membantu mengurangi gejalanya dan meningkatkan fungsi paru-paru. Namun, pada beberapa penderita, olahraga bisa memicu serangan. Jenis olahraga yang lebih aman bagi penderita antara lain olahraga ringan seperti jalan kaki, renang, atau yoga.
Sebelum memulai program olahraga baru, penting untuk berbicara dengan dokter tentang olahraga mana yang aman dan perhatikan tanda-tanda serangannya selama dan setelah aktivitas fisik.
Inhaler adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol gejala dan mencegah terjadinya serangan. Mereka bekerja dengan memberikan obat-obatan langsung ke saluran udara dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan pembengkakan dalam saluran udara. Pemakaian inhaler untuk pengobatan asma, biasanya aman dan tidak membuat ketergantungan jika penggunaannya sesuai dengan petunjuk dokter.
Asma dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak. Faktanya, asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penting untuk memantau gejala pernapasan anak dan temui dokter jika gejalanya semakin berkembang.
Itulah beberapa mitos dan fakta terkait dengan penyakit asma. Jika ada pertanyaan lain yang belum jelas, kamu bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna