“Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang kerap kali tidak disadari pengidapnya. Karena itu sebaiknya hati-hati dalam melakukan hubungan seksual, dan ketahui berbagai cara penularannya.”
Sifilis atau disebut juga sebagai penyakit raja singa merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui kontak kulit yang terluka atau selaput lendir seseorang yang terinfeksi penyakit ini.
Umumnya sifilis paling sering menular melalui kontak seksual. Meski begitu, ada cara lain juga yang memungkinkan penyakit ini menular ke orang lain.
Sifilis dapat menular ketika seseorang bersentuhan langsung dengan luka sifilis. Luka sifilis bisa berupa ruam atau bisul. Nah, luka ini dapat menyebar di bagian tubuh manapun, terutama di organ intim.
Agar tidak tertular, kamu perlu tahu bagaimana media penularan sifilis, seperti berikut:
Sifilis lebih mudah menular selama tahap primer dan sekunder. Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi, merupakan cara penularan sifilis yang paling utama.
Penyakit ini dapat menular secara oral (mulut), vaginal, bahkan anal. Apabila seseorang memiliki luka sifilis di bagian alat kelaminnya, dan melakukan hubungan seksual, maka bakteri tersebut akan sangat mungkin memasuki tubuh pasangannya.
Hal yang perlu kamu ingat, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit ini, karena tidak mengetahui adanya luka pada alat kelaminnya. Karena itu sangat penting untuk melakukan hubungan seksual yang aman, dan tidak bergonta ganti pasangan.
Selain melalui kontak seksual, penularan sifilis juga bisa terjadi akibat berciuman. Luka sifilis juga dapat terjadi di bibir. Artinya, jika seseorang mencium pasangannya yang memiliki luka sifilis, maka bakteri pada luka dapat menginfeksi orang tersebut. Meskipun kasus ini jarang terjadi, tetapi sebaiknya kamu berhati-hati dan tidak meremehkan jenis penularan yang satu ini.
Luka sifilis berbentuk bintik-bintik kasar berwarna merah, atau coklat kemerahan, dan menyebar di area kulit yang terbuka. Memang secara kasat mata luka sifilis tidak terlihat berbahaya dan seperti ruam biasa.
Akan tetapi, kamu perlu menghindari dan jangan sekali-sekali menyentuh luka ini secara langsung. Sebab, bakteri penyebab sifilis dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui kontak kulit dengan kulit dengan seseorang yang terinfeksi.
Tak hanya orang dewasa, bayi ternyata juga menjadi kelompok individu yang mungkin mengalami sifilis. Hal ini bisa terjadi ketika ibu hamil terinfeksi bakteri penyebab sifilis. Sebagian besar bayi membawa penyakit ini saat masih di dalam kandungan, tetapi ada juga bayi yang tertular sifilis selama proses persalinan.
Penyebabnya karena bayi bersentuhan langsung dengan luka sifilis yang ada di organ intim ibu. Sebaiknya ibu berhati-hati dan melakukan tes sifilis sebelum merencanakan kehamilan. Sebab, sifilis dapat mengganggu kesehatan bayi, dan berpengaruh juga pada tumbuh kembangnya kelak.
Siapapun yang aktif secara seksual berpotensi untuk terkena sifilis, tetapi beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi jika:
Itulah berbagai cara penularan sifilis yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu memiliki gejala sifilis sebaiknya segera tanyakan langsung ke dokter agar dapat penanganan sesegera mungkin. Sebab jika tidak segera kamu tangani, sifilis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang cukup parah.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna