Informasi Kesehatan

Stasis Dermatitis, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

stasis-dermatitis-ketahui-penyebab-gejala-dan-pengobatannya-0-alodokter.jpg

Ini 5 Tips Mempercepat Pemulihan Pasca Operasi Katarak

“Operasi katarak menjadi satu-satunya cara yang efektif untuk…

Daftar Obat Mata Belekan yang Tersedia di Apotik

"Mata belekan yang menyebabkan ketidaknyamanan bisa kamu atasi…

Ini Cara Mengatasi Odynophagia yang Sebabkan Sulit Menelan

  “Pengobatan odynophagia tergantung pada kondisi medis yang…

Stasis dermatitis atau stasis dermatitis vena adalah peradangan kulit yang terjadi akibat sirkulasi darah yang buruk. Kondisi ini biasanya terjadi di kaki bagian bawah dan menyebabkan ruam, gatal, hingga luka. Stasis dermatitis dapat diatasi dengan peresepan obat hingga operasi.

Vena merupakan pembuluh darah satu arah yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Pada vena yang sehat, katup di dalamnya akan membuka dan menutup agar darah tetap mengalir ke arah yang benar.

Namun, pada kondisi tertentu, katup tersebut bisa tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, darah menjadi menumpuk di kaki. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan serta kondisi serius pada kaki, termasuk stasis dermatitis.

Penyebab dan Faktor Risiko Stasis Dermatitis

Stasis dermatitis disebabkan oleh ketidakmampuan pembuluh balik (vena) untuk membawa darah dari kaki kembali ke jantung. Ini disebabkan oleh melemahnya katup satu arah di dalam pembuluh darah kaki. Akibatnya, darah mengalir kembali ke kaki dan menumpuk.

Kondisi ini biasanya akan menyerang wanita berusia lebih dari 50 tahun yang memiliki sirkulasi darah buruk. Selain itu, beberapa penyakit dan kondisi tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stasis dermatitis.

Berikut adalah beberapa penyakit dan kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya stasis dermatitis:

  • Duduk atau berdiri terlalu lama
  • Berat badan lebih atau obesitas
  • Chronic venous insufficiency
  • Varises
  • Kurang berolahraga
  • Cedera pada kaki bagian bawah
  • Hamil lebih dari 2 kali
  • Riwayat operasi pada kaki
  • Gagal ginjal
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gagal jantung kongestif

Gejala Stasis Dermatitis

Gejala stasis dermatitis biasanya diawali dengan perubahan warna dan rasa gatal pada kulit kaki bawah dan pergelangan kaki. Seiring berjalannya waktu, gejala stasis dermatitis akan berkembang menjadi beberapa kondisi berikut:

  • Kaki terasa berat dan nyeri saat berdiri atau berjalan
  • Kaki dan pembuluh darah tampak bengkak
  • Kulit kaki terasa kasar, bergelombang, tebal, dan bersisik
  • Timbul luka atau borok pada kaki

Pengobatan Stasis Dermatitis

Jika tidak segera ditangani, stasis dermatitis dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi serius. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang berkelanjutan untuk membantu menghindari infeksi dan komplikasi lainnya.

Untuk mendiagnosis stasis dermatitis dan memberikan penanganan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan untuk memastikan kondisi ini dan tingkat keparahannya. Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah ultrasound doppler, tes darah, dan biopsi jaringan kulit.

Setelah dipastikan jika Anda menderita stasis dermatitis, dokter akan memberikan beberapa penanganan untuk mengobati dan meringankan gejala yang timbul, seperti:

Menyarankan aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan, seperti jalan kaki, efektif mengatasi gejala stasis dermatitis ringan. Olahraga ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot kaki, sehingga darah tidak menumpuk di kaki.

Selain berolahraga, Anda juga dapat tiduran dan menaikkan posisi kaki dengan menaruh tumpukan bantal di bawahnya. Menaikkan posisi kaki agar lebih tinggi dari badan juga dapat membantu melancarkan sirkulasi darah. Dokter biasanya akan menganjurkan Anda melakukan tindakan ini setiap 2 jam sekali atau sebelum tidur selama 15 menit.

Memberikan obat-obatan

Untuk meringankan beberapa gejala stasis dermatitis, seperti nyeri, gatal, ruam, bengkak, atau infeksi, dokter akan meresepkan beberapa obat. Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter antara lain adalah kortikosteroid, antihistamin, dan antibiotik.

Menyarankan terapi kompresi

Selain meresepkan obat-obatan, dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa terapi untuk mengatasi gejala stasis dermatitis, salah satunya adalah terapi kompresi.

Terapi ini dilakukan dengan membungkus kaki menggunakan perban, stoking, atau pembungkus elastis khusus. Terapi kompresi dapat memberikan tekanan pada kaki bagian bawah guna meningkatkan aliran darah, sehingga mencegah darah mengendap atau menumpuk di area tersebut.

Menyarankan terapi intense pulsed light (IPL)

Stasis dermatitis dapat menimbulkan bercak dengan warna yang lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. Jika Anda merasa terganggu dengan bercak gelap akibat stasis dermatitis, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi intense pulsed light (IPL) untuk menghilangkan bercak secara permanen.

Intense pulsed light (IPL) dilakukan dengan cara mengirimkan gelombang cahaya panas ke kulit. Saat kulit dipanaskan, tubuh akan mengangkat sel-sel kulit mati yang tidak diinginkan dan meratakan warna kulit.

Menyarankan operasi

Apabila stasis dermatitis yang diderita sudah tergolong parah dan berbagai metode pengobatan di atas tidak berhasil untuk meredakan gejala, dokter akan menyarankan operasi untuk memperbaiki pembuluh darah vena.

Operasi yang disebut saphenectomy ini dilakukan dengan cara memotong dan menghilangkan vena yang rusak. Setelah itu, vena akan disambung kembali dengan vena lain yang sehat guna memulihkan aliran darah.

Jika Anda mulai merasakan gejala yang menyerupai kondisi stasis dermatitis, terlebih jika gejala tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan akan membantu memastikan penyebab dan penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi yang Anda derita.

 

 

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.