Informasi Kesehatan

Ini Bahaya Asap Kendaraan Bermotor bagi Kesehatan Ibu Hamil

Ini-Penyebab-Batuk-saat-Hamil-yang-Bisa-Membahayakan-Janin-01.jpg

Ibu Hamil Makan Nanas, Apa Manfaat dan Dampak Buruknya?

“Banyak mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak…

Mudah Menangis Saat Hamil, Normalkah?

Mudah menangis saat hamil dapat dialami oleh sebagian…

Dampak Negatif Obesitas pada Ibu Hamil

“Obesitas wanita adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika…

“Bagi ibu hamil terpapar asap kendaraan bermotor tidak hanya membahayakan kondisi ibu tetapi juga sang janin. Preeklamsia, masalah pernapasan, dan bayi prematur merupakan risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat paparan polusi kendaraan.”

Terpapar asap kendaraan bermotor dapat memberikan dampak buruk bagi siapa pun, terutama bagi ibu hamil. Asap kendaraan bermotor mengandung berbagai zat kimia beracun seperti karbon monoksida, oksida nitrogen, sulfur, dan materi partikulat halus atau PM.

Bagi ibu hamil yang masih bekerja, kamu harus ekstra hati-hati saat melakukan mobilisasi, supaya tidak terpapar asap kendaraan bermotor secara berlebihan. Pasalnya, jika sampai terhirup, bukan hanya kesehatan ibu saja yang berpengaruh tetapi juga kesehatan sang janin. Untuk itu, yuk simak informasi berikut untuk mengetahui bahayanya lebih lanjut. 

Berbagai Bahaya Asap Kendaraan Bermotor bagi Ibu Hamil

Berikut beberapa bahaya asap kendaraan bermotor yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi:

1. Meningkatkan risiko preeklamsia

Polusi udara dari kendaraan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena salah satu kandungan kimia yang terdapat dalam asap, yaitu PM2.5. PM2.5. Ini adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 2.5 mikrometer.  

Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Environmental Health Sciences, ketika wanita terpapar PM2.5 selama masa kehamilan, mereka kemungkinan dapat mengembangkan preeklamsia hingga 50 persen. 

Preeklamsi sendiri adalah kondisi ketika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi dengan protein dalam urin, pada paruh kedua kehamilan. Ibu, ketahui juga faktor lain yang menyebabkan preeklamsia di sini, “4 Faktor yang Memengaruhi Munculnya Preeklamsia.”

2. Kemungkinan bayi lahir prematur lebih tinggi

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan bahwa, ibu hamil yang  terpapar asap kendaraan bermotor dari jalan raya yang padat kendaraan, lebih mungkin untuk melahirkan bayi prematur. Studi ini didasarkan pada wanita hamil yang tinggal di wilayah Long Beach, California Selatan, AS, dengan volume kendaraan bermotor yang tinggi. 

Berdasarkan studi tersebut, risiko melahirkan bayi sebelum usia kehamilan 30 minggu meningkat, hingga 128 persen pada wanita yang tinggal di dekat polusi udara akibat lalu lintas yang buruk. 

Hal ini kemungkinan terjadi karena paparan bahan kimia dapat mengganggu perkembangan plasenta, sehingga merusak nutrisi dan oksigen yang dikirim ke janin.

3. Masalah pernapasan

Jika kamu tidak sengaja terhirup asap kendaraan bermotor, mungkin kamu akan langsung merasa batuk-batuk dan sesak napas. Nah, hal ini juga bisa terjadi pada ibu hamil dan bahkan dampaknya bisa lebih parah.

Efek jangka pendek dari polusi kendaraan bermotor bagi ibu hamil di antaranya iritasi tenggorokan, batuk-batuk, mengi, kesulitan bernapas, dan sesak dada. Selain mempengaruhi pernapasan ibu, polusi kendaraan juga bisa mempengaruhi pernapasan bayi. 

Ketika partikel udara mencapai plasenta, hal ini dapat mengganggu perkembangan paru-paru janin. Akibatnya, bayi bisa mengalami masalah pernapasan jangka panjang seperti asma atau alergi.

Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan dari Asap Kendaraan Bermotor

Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan bumil agar tidak terpapar polusi secara berlebihan, antara lain: 

1. Gunakan masker

Meskipun menggunakan masker sudah tidak diwajibkan lagi, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa masker merupakan salah satu cara efektif untuk melindungi tubuh dari terpapar polusi udara. Gunakanlah masker ketika beraktivitas di luar ruangan, terutama untuk kamu bumil yang masih aktif bekerja.

2. Tutup jendela

Jika kamu tinggal di daerah perkotaan, jangan lupa untuk selalu menutup jendela dan pintu agar emisi gas karbon tidak mencemari rumah.

3. Gunakan air purifier

Menggunakan air purifier dapat memfilter zat-zat kimia yang masuk ke dalam rumah. Sehingga udara di dalam rumah menjadi lebih bersih dan sehat.

4. Menanam jenis pohon tertentu

Beberapa tanaman merupakan “air purifier” alami yang dapat memfilter polutan udara dan membuat udara menjadi lebih bersih. Misalnya, kamu bisa menanam sirih gading atau palem bambu.