Sering batuk setelah minum kopi? Bisa jadi itu merupakan ciri-ciri asam lambung naik. lho. Kok bisa? Bukannya ciri-ciri asam lambung naik itu pasti nyeri ulu hati atau dada panas? Belum tentu. Supaya lebih paham, simak penjelasannya di artikel ini, ya.
Asam lambung naik adalah kondisi saat isi lambung, termasuk asam dan makanan naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah GERD atau penyakit asam lambung. Penyebab terjadinya GERD adalah lemahnya otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES).
Otot LES seharusnya mengendur saat makan dan menutup saat makanan turun ke lambung. Sayangnya, pada penderita GERD, otot ini tidak bisa menutup dengan baik sehingga isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Asam lambung naik rentan terjadi saat seseorang mengalami hernia hiatus atau obesitas. Selain itu, ada beberapa kebiasaan yang bisa meningkatkan risikonya, seperti sering makan dalam porsi besar, langsung tiduran setelah makan, merokok atau sering mengonsumsi makanan berlemak, kopi, atau minuman bersoda.
Nah, kalau kamu berisiko tinggi terkena GERD, ciri-ciri asam lambung naik penting diketahui. Soalnya, penyakit GERD sering disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti gangguan jantung atau sakit tenggorokan, karena gejala utamanya mirip, yaitu nyeri dada atau batuk.
Untuk membedakannya dengan penyakit-penyakit tersebut, kamu perlu mengenali ciri-ciri asam lambung naik berikut:
Heartburn merupakan sensasi terbakar di dada yang biasanya memburuk pada waktu tertentu, seperti malam hari atau saat berbaring dan membungkuk. Hal ini terjadi karena naiknya asam lambung ke kerongkongan menyebabkan iritasi. Iritasi inilah yang memunculkan sensasi panas atau terbakar yang menyebar hingga dada.
Ciri-ciri asam lambung naik ini sering diduga sebagai gejala serangan jantung. Apalagi, lokasi nyerinya keduanya juga serupa. Bedanya, nyeri dada karena serangan jantung biasanya akan menjalar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atas, bahu, dan leher, sedangkan nyeri dada akibat GERD umumnya hanya berpusat di tulang dada dan ulu hati.
Batuk tak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat batuk? Sebaiknya konsultasikan ke dokter, karena kondisi ini bisa jadi ciri-ciri asam lambung naik. Selain kerongkongan, asam lambung juga bisa naik ke tenggorokan dan memicu iritasi. Iritasi inilah yang bisa memicu munculnya batuk kronis atau sakit tenggorokan.
Iritasi kerongkongan akibat naiknya asam lambung juga bisa menimbulkan sensasi mengganjal di tenggorokan. Kamu mungkin merasakan ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan, sehingga sulit untuk menelan makanan (disfagia).
Apabila naik sampai tenggorokan atau mulut, asam lambung akan menghasilkan rasa pahit dan aroma asam yang menyebabkan bau mulut. Bau mulut akibat asam lambung naik ini biasanya tercium saat kamu bersendawa.
Selain ciri-ciri asam lambung naik di atas, penderita GERD juga bisa mengalami mual dan muntah, sesak napas, gangguan tidur, laringitis, serta kekambuhan asma.
Saat ciri-ciri asam lambung naik kamu rasakan, usahakan tidak panik dan jangan buru-buru mengonsumsi obat asam lambung. Kamu bisa menerapkan beberapa cara untuk meredakan keluhan akibat asam lambung naik, seperti:
Apabila keluhan asam lambung naik tak kunjung membaik meski telah menerapkan semua cara di atas, cobalah untuk mengonsumsi obat asam lambung yang bisa dibeli bebas di apotek, seperti antasida.
Asam lambung naik pastinya membuatmu tidak nyaman beraktivitas. Jangankan beraktivitas, duduk diam pun rasanya tersiksa, terlebih jika ciri-ciri asam lambung naik, seperti heartburn muncul. Itulah sebabnya, kamu perlu mencegah kekambuhan GERD dengan cara berikut:
Itulah ciri-ciri asam lambung naik dan penanganannya. Bila keluhan asam lambung naik terjadi lebih dari 2 kali seminggu dan perubahan gaya hidup tak membuat kondisinya membaik, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.