“Penyebab datang bulan tidak teratur tidak selalu karena kehamilan. Banyak kondisi lain yang turut memengaruhi hal ini, mulai dari gangguan tiroid hingga kista."
Untuk wanita yang telah menikah, telat menstruasi kerap kali berkaitan dengan kehamilan. Padahal, faktanya penyebab datang bulan tidak teratur bisa karena beragam hal, termasuk penyakit-penyakit serius.
Menstuasi tidak teratur atau menjadi lambat, cepat, bahkan lewat beberapa bulan bisa menandai beberapa kondisi medis. Lalu apa saja sih penyebab menstruasi tidak teratur? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Berikut berbagai penyebab datang bulang tidak teratur yang perlu wanita ketahui:
Gangguan tiroid bisa menyebabkan haid menjadi tidak teratur. Di dalam tubuh, kelenjar ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Nah, andaikan kelenjar tiroid terganggu dan tak bekerja dengan baik, salah satu imbasnya siklus menstruasi bisa terganggu.
Lalu, seperti apa sih gejala ketika kelenjar tiroid terganggu? Beragam, mulai dari kerontokan rambut, mudah lelah, berat, dan naik-turun drastis, hingga menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
PCOS juga bisa memicu siklus menstruasi terlambat. Penyakit seperti apa sih PCOS? Menurut ahli di U.S. National Institutes of Health, PCOS merupakan adanya kelainan pada hormon dan sistem metabolisme tubuh, sehingga fungsi indung telur terganggu. Nah, kondisi ini ujung-ujungnya bisa membuat periode menstruasi tidak teratur.
Sayangnya, sampai kini penyebab PCOS belum diketahui pasti. Akan tetapi, ada dugaan kuat kalau penyakit ini berkaitan dengan kondisi lain. Contohnya, sindrom metabolik atau resistensi insulin.
Selain dua hal di atas, penyebab datang bulan tidak teratur juga bisa karena penggunaan alat kontrasepsi, contohnya, IUD (spiral) atau pil KB. Kedua alat kontrasepsi ini bisa mengakibatkan perubahan berupa flek di antara siklus menstruasi.
Bahkan dalam beberapa kasus, penggunaan spiral bisa menyebabkan darah yang keluar lebih banyak ketimbang saat menstruasi.
Ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid.
Lalu, kedua ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid.
Nah, jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh. Lalu, apa yang membuat hormon-hormon itu tidak seimbang? Macam-macam faktor pendorongnya, seperti stres, kegemukan, atau terlalu kurus.
Khusus untuk wanita yang masih terbilang muda (20-an tahun atau di bawah), telat datang bulan bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur. Kabar baiknya, seiring bergulirnya waktu hal ini akan membaik.
Dengan kata lain, makin dewasa seorang wanita, maka menstruasi akan semakin teratur.
Masih asing dengan penyakit ini? Amenorrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Salah satu gejalanya adalah tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi ketika usia sudah lewat dari 16 tahun. Sedangkan jenis sekunder terjadi bila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tetapi tak mendapatkankan haid kembali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.
Pola hidup tertentu juga bisa menjadi penyebab datang bulan tidak teratur. Contohnya, jika seseorang melakukan olahraga yang berlebihan atau mengalami penurunan berat badan yang drastis, hal ini bisa mengakibatkan menstruasi tidak teratur. Tak cuma itu saja, penyebab haid tidak teratur juga bisa dipicu oleh obesitas, stres, hingga kurang tidur.
Mau tahu gejala kanker rahim pada stadium awal? Salah satunya adalah terhambatnya siklus menstruasi. Namun, lain lagi ceritanya bila memasuki stadium lanjut. Pengidapnya, justru bisa mengalami perdarahan yang amat banyak. Bahkan, lebih banyak dari pada perdarahan menstruasi normal.
Hal yang perlu kamu catat, gejala stadium awal kanker rahim buka cuma ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada gejala lain seperti mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.
Penyakit kronis seperti diabetes juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Kok bisa? Alasannya jelas, gula darah yang enggak stabil bisa memengaruhi perubahan hormon. Nah, kondisi inilah yang bisa membuat menstruasi jadi tidak teratur atau terlambat.
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun akan memberikan reaksi, sehingga merusak lapisan usus halus. Nah, ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi pun akan terhambat (malabsorpsi nutrisi) hingga menyebabkan menstruasi terhambat.
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa disebabkan oleh kista, lebih tepatnya kista ovarium. Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada menstruasi.
Sebenarnya penting untuk setiap wanita mencatat siklus haid secara rutin. Tujuannya jelas, untuk mengetahui pola haid yang normal. Sebab, ada beberapa siklus haid tertentu perlu kamu waspadai, misalnya:
Itulah berbagai penyebab datang bulan tidak teratur yang perlu kamu ketahui. Kamu bisa menghubungi dokter untuk mendapatkan saran kesehatan yang tepat.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna