Informasi Kesehatan

Pusing setelah Makan, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

pusing-setelah-makan-inilah-penyebab-dan-cara-mengatasinya-0-alodokter.jpg

Kenalan dengan Kojic Acid untuk Mencerahkan Kulit

Manfaat Kojic Acid untuk Kulit Asam kojic dapat…

Tumor Gusi, Inilah Penyebab dan Cara Mengobatinya

Tumor gusi merupakan pertumbuhan jaringan gusi yang berlebihan…

Ini 5 Cara Sederhana dan Efektif Mengatasi Pencemaran Udara

“Solusi mengatasi polusi udara dapat dilakukan dengan langkah-langkah…

Makan seharusnya membuat tubuh lebih segar dan berenergi. Namun, ada kalanya muncul keluhan pusing setelah makan. Kondisi ini tentu terasa tidak nyaman, apalagi jika Anda harus melanjutkan aktivitas atau pekerjaan setelah makan. Untuk mengatasinya, beberapa cara dapat Anda lakukan.

Keluhan pusing setelah makan dapat muncul dengan intensitas yang berbeda, mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini sebenarnya bukanlah hal yang serius dan akan mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, jangan pula mengabaikannya karena bila dialami secara terus-menerus atau makin memberat, pusing setelah makan dapat menjadi tanda adanya penyakit tertentu yang sedang diderita.

Penyebab Pusing setelah Makan

Pusing setelah makan sering kali dikaitkan dengan konsumsi makanan tinggi micin atau monosodium glutamat (MSG). Meski banyak dipercaya oleh masyarakat, belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikan keterkaitan antara konsumsi MSG dengan keluhan pusing.

Selain itu, keluhan pusing setelah makan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Makan makanan dingin

Konsumsi makanan dingin, seperti es krim atau buah yang dibekukan, bisa memicu keluhan pusing setelah makan. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah dan peningkatan aliran darah ke kepala sebagai respons terhadap paparan suhu dingin dalam mulut dan kerongkongan.

Efeknya, pusing setelah makan makanan dingin pun muncul. Namun, sifatnya hanya sementara atau berlangsung selama beberapa detik atau menit saja.

2. Hipoglikemia postprandial

Pusing setelah makan bisa disebabkan oleh hipoglikemia postprandial. Kondisi ini ditandai dengan penurunan kadar gula darah setelah beberapa jam makan. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, hipoglikemia postprandial sering dikaitkan dengan obesitas dan operasi bariatrik.

Pusing yang disebabkan oleh hipoglikemia postprandial biasanya mulai terasa 4 jam setelah makan.

3. Alergi makanan

Penyebab pusing setelah makan lainnya adalah alergi makanan. Bila disebabkan oleh alergi makanan, keluhan pusing setelah makan juga disertai dengan gejala lain, seperti kulit gatal, bentol-bentol, ruam, hidung tersumbat, sakit perut, mual, diare, serta pembengkakan pada bibir, wajah, atau mata.

Tanda-tanda tersebut sebaiknya jangan diabaikan, karena ada kemungkinan reaksi alergi berat. Oleh karena itu, bila Anda atau orang di rumah Anda mengalami reaksi alergi, sebaiknya segeralah ke dokter.

4. Intoleransi makanan

Gejala intolerasi makanan biasanya lebih kepada gangguan pencernaan, seperti sakit perut, perut kembung, sering kentut, dan diare. Namun, sama halnya dengan alergi makanan, intoleransi makanan juga bisa menyebabkan keluhan pusing setelah makan.

Perlu diingat bahwa intoleransi makanan dan alergi makanan tidaklah sama. Intoleransi makanan terjadi karena tubuh sulit mencerna makanan tertentu, sedangkan alergi makanan disebabkan oleh reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat dalam makanan.

5. Gangguan TMJ (temporomandibular joint disorder)

TMJ merupakan kelainan pada sendi rahang yang memicu timbulnya rasa nyeri pada sendi serta otot di sekitar rahang. Rasa nyeri biasanya muncul saat sedang membuka atau menutup mulut, seperti ketika sedang mengunyah.

TMJ dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya pusing ketika sedang atau setelah makan. TMJ perlu untuk ditangani dengan tepat, terutama jika rasa sakit yang muncul terjadi secara terus-menerus.

Cara Mengatasi Pusing setelah Makan

Untuk meredakan pusing setelah makan, Anda dianjurkan untuk minum air putih yang cukup, minimal 2 liter atau 8 gelas setiap hari. Dengan demikian, tubuh tetap terhidrasi sehingga keluhan pusing yang Anda rasakan bisa teratasi.

Selain minum air putih yang cukup, Anda juga dianjurkan untuk membatasi atau menghindari konsumsi makanan tertentu agar rasa pusing tidak makin parah atau muncul kembali.

Contoh makanan yang harus dihindari adalah makanan tinggi garam, lemak, gula, dan terlalu dingin. Jenis makanan ini diketahui bisa memperparah keluhan pusing yang diderita.

Istirahatkan diri Anda bila pusing muncul setelah makan. Anda bisa berhenti melihat layar sejenak dan merebahkan diri sebentar di sofa maupun kasur.

Pusing setelah makan umumnya dapat hilang sendiri dengan langkah sederhana. Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter bila keluhan ini sering muncul, makin memburuk, atau disertai gejala lain. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui penyebabnya sehingga Anda memperoleh penanganan yang sesuai.