“Adas beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menjalani prosedur sedot lemak. Di antaranya, hematoma, infeksi, pembengkakan dan memar, dan perubahan sensasi kulit.”
Sedot lemak atau liposuction merupakan prosedur bedah kosmetik yang menggunakan teknik hisap. Prosedur medis ini bertujuan untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu. Contohnya, perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher. Melalui sedot lemak, seseorang yang kelebihan berat badan juga dapat membentuk (kontur) di area tersebut.
Meskipun sedot lemak dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam hal penurunan lemak, penting bagi kamu yang tertarik menjalani prosedur ini untuk memahami efek samping yang mungkin terjadi setelahnya.
Sedot lemak adalah salah satu prosedur yang populer untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan. Meskipun memiliki manfaat estetika yang signifikan, penting untuk memahami efek samping yang mungkin terjadi setelah sedot lemak.
Infeksi, hematoma, pembengkakan dan memar, serta perubahan sensasi kulit adalah beberapa efek samping yang umum terjadi terkait prosedur ini. Dalam kasus apapun, sebaiknya diskusikan dengan dokter bedah plastik yang berkualifikasi sebelum memutuskan untuk menjalani sedot lemak.
Berikut efek samping yang bisa terjadi:
Infeksi adalah salah satu risiko utama yang berkaitan dengan sedot lemak. Meskipun langkah-langkah prosedur sudah sesuai, ada kemungkinan terjadinya infeksi di area yang mendapatkan penanganan. Infeksi dapat mengakibatkan pembengkakan, nyeri, demam, dan mungkin memerlukan penanganan medis tambahan, seperti penggunaan antibiotik.
Efek samping lainnya yang mungkin terjadi yaitu hematoma, yaitu kondisi terjadinya akumulasi darah di bawah kulit yang bisa terjadi setelah sedot lemak. Hal tersebut terjadi akibat kerusakan pembuluh darah selama prosedur.
Jika hematoma terjadi, area yang terkena akan memerah, membengkak, dan bisa terasa nyeri. Dalam beberapa kasus, pengeluaran cairan yang berlebihan mungkin diperlukan untuk mengurangi hematoma.
Efek samping pembengkakan dan memar juga umum terjadi setelah sedot lemak. Area yang dioperasi akan terlihat bengkak dan berubah warna menjadi biru atau ungu.
Pembengkakan dan memar biasanya akan mereda dalam beberapa minggu setelah prosedur. Untuk mempercepat pemulihan, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan bantalan dingin dan menghindari aktivitas fisik yang berat.
Setelah menjalani prosedur sedot lemak, beberapa individu mengeluhkan adanya perubahan sensasi kulit di area yang menjalani operasi. Sensasi seperti mati rasa, kesemutan, atau sensasi lainnya yang tidak nyaman dapat terjadi.
Dalam beberapa kasus, perubahan tersebut bersifat sementara dan akan membaik seiring waktu. Namun, dalam beberapa kasus lainnya efek tersebut jarang terjadi, tapi perubahan sensasi juga dapat bersifat permanen.
Mengingat adanya efek samping setelah menjalani sedot lemak, maka pilihan untuk menjalani prosedur tersebut tidak bisa sembarangan atau dengan alasan yang impulsif. Pada dasarnya, dokter mungkin tetap merekomendasikan kamu untuk menjalani diet dan olahraga untuk mengurangi lemak berlebih.
Namun, jika dokter melihat tubuhmu tidak merespon dengan baik meski sudah menjalani diet dan olahraga, barulah prosedur sedot lemak dapat dilakukan sebagai langkah terakhir. Ingat juga, sedot lemah bukanlah metode untuk menurunkan berat badan dan tidak dapat mengobati obesitas.
Metode ini hanya dapat menghilangkan lemak di area tubuh tertentu, misalnya:
Orang yang memiliki kondisi tertentu tidak direkomendasikan untuk menjalani prosedur sedot lemak. Misalnya, individu yang memiliki aliran darah yang terbatas, penyakit arteri koroner, diabetes, atau memiliki sistem kekebalan tuuh yang lemak.
Itulah yang perlu diketahui tentang fakta efek samping sedot lemak. Ingat, penting untuk berdiskusi dengan dokter yang berkualifikasi sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur medis ini.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.