Informasi Kesehatan

Mengapa Ibu Hamil Dilarang Mengonsumsi Makanan Setengah Matang?

mengapa-ibu-hamil-dilarang-mengonsumsi-makanan-setengah-matang.jpg

Insufisiensi Plasenta, Kenali Gejala, Dampak, dan Penanganannya di Sini

Pernah mendengar insufisiensi plasenta? Gangguan pada ari-ari ini…

Begini Pertumbuhan Janin di Dalam Kandungan dari Minggu ke Minggu

“Pada trimester pertama sampai ketiga, perkembangan janin dalam…

Timun untuk Ibu Hamil, Ketahui Nutrisi dan Manfaatnya

Timun untuk ibu hamil punya beragam nutrisi penting…

Ada anjuran bahwa ibu hamil dilarang mengonsumsi makanan setengah matang. Ini karena setiap makanan yang ibu hamil konsumsi dapat memengaruhi tumbuh kembang janin. Namun, sebenarnya apa sih alasan di balik larangan tersebut?

Saat hamil, Bumil dianjurkan untuk lebih selektif saat memilih makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini penting untuk diperhatikan agar terhindar dari komplikasi kehamilan yang bisa mengancam nyawa Bumil dan janin. Nah, salah satu jenis makanan yang sebaiknya Bumil hindari adalah makanan setengah matang.

Alasan Ibu Hamil Dilarang Mengonsumsi Makanan Setengah Matang

Bila sebelum hamil Bumil gemar mengonsumsi makanan setengah matang, seperti telur atau daging steik setengah matang dan sushi dengan salmon mentah, Bumil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan tersebut selama hamil, ya.

Larangan ini bukan tanpa alasan, kok. Makanan setengah matang atau mentah dianggap berbahaya untuk ibu hamil karena umumnya mengandung berbagai kuman berikut ini:

1. Salmonella

Salmonella merupakan kuman penyebab tipes. Penyakit ini ditandai dengan gejala demam, lemas, mual, dan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit. Jika tidak diobati dengan baik, tipes bisa memicu keguguran atau menyebabkan cacat pada janin.

2. Escherichia coli

Kuman ini banyak terdapat pada makanan dan minuman yang tidak higienis, termasuk makanan setengah matang atau air yang tidak steril. Ketika masuk ke dalam tubuh, E. coli bisa menyebabkan Bumil muntah, diare, lemas, dan sakit perut karena keracunan makanan.

3. Listeria

Sebenarnya, kuman penyebab keracunan makanan bisa mati ketika dimasak hingga matang. Namun, bakteri ini akan tetap ada dan hidup pada makanan mentah atau setengah matang, termasuk sayuran seperti toge. Jadi, sangat penting bagi Bumil untuk memastikan tingkat kematangan makanan sebelum mengonsumsinya.

4. Toxoplasma gondii

Selain kedua jenis bakteri tersebut, parasit seperti Toxoplasma gondii pun bisa tetap hidup pada makanan setengah matang. Bila parasit ini tertelan, Bumil berisiko mengalami penyakit toksoplasmosis.

Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan janin karena bisa menghambat perkembangannya. Bahkan, pada kasus yang berat, infeksi ini juga dapat menyebabkan keguguran atau kematian janin dalam kandungan (stillbirth).

Bila Bumil sangat ingin menikmati makanan setengah matang atau mentah, sebaiknya tunda dulu keinginan tersebut hingga setelah melahirkan. Ingatlah bahwa kini Bumil tengah mengandung calon buah hati yang harus dijaga kesehatannya. Selain itu, Bumil pun harus memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkannya.

Namun, tenang saja, ya. Soalnya, Bumil masih boleh kok, makan daging steik, sushi, telor, atau sayuran berkecambah, asalkan makanan tersebut diolah hingga  benar-benar matang.

Selain itu, bila Bumil gemar mengonsumsi salad sayur atau buah-buahan, penting untuk selalu mencucinya terlebih dahulu dengan air bersih sebelum mengolahnya.

Intinya, perhatikanlah segala makanan yang Bumil konsumsi. Selain itu, penting pula untuk rutin minum vitamin prenatal dan melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter guna mengetahui kondisi kesehatan Bumil dan janin.

 

Sumber : alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.