"Telur bisa menjadi lauk yang mudah dibuat tetapi memberikan banyak manfaat kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi bisa membantu tubuh untuk mendapatkan cukup energi."
Telur adalah salah satu bahan makanan yang mudah diolah. Tak hanya lezat, telur juga terkenal akan tinggi kandungan proteinnya.
Nah, zat tersebut memang memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Mulai dari membangun energi sampai penyembuhan luka.
Yuk, kenali kandungan nutrisi telur dan manfaatnya untuk kesehatan!
Telur mengandung protein yang cukup tinggi dan berguna untuk fungsi sel tubuh, otot, otak, peredaran darah.
Selain itu, protein dalam telur juga membantu dalam proses metabolisme, produksi energi, penyembuhan luka, dan pembentukan hormon.
Bukan cuma protein saja, bahan makanan ini juga diperkaya vitamin dan mineral.
Beberapa di antaranya termasuk vitamin B kompleks (B2, B6, B12), vitamin D, vitamin E, zat besi, fosfor, dan selenium.
Namun, kandungan di atas bisa berubah tergantung bagaimana cara kamu mengolahnya.
Bukan hanya itu, cara memasak juga menentukan jumlah kalori dalam telur.
Telur dadar cenderung mengandung sedikit lebih banyak kalori daripada telur rebus.
Satu butir telur dadar biasanya mengandung sekitar 90 kalori, sedangkan telur rebus hanya sekitar 68 kalori.
Selain telur rebus dan telur dadar, telur asin juga mengandung kalori yang cukup tinggi, satu butirnya mencapai 137 kalori.Meski begitu, telur asin juga memberikan manfaat kesehatan yang tak kalah baik.
Nah, nutrisi-nutrisi yang telah dijelaskan sebelumnya bisa memberikan manfaat kesehatan berikut ini:
Kandungan protein pada telur berperan besar dalam pembentukan sel-sel tubuh. Mulai dari otot, otak, peredaran darah sampai tulang.
Tidak sampai disitu saja, protein juga punya peranan besar dalam proses metabolisme, produksi energi, produksi hormon dan penyembuhan luka.
Rutin mengonsumsi satu telur setiap hari membantu tubuh untuk menjaga fungsi ini.
Selain protein, bahan makanan ini juga mengandung lutein dan zeaxanthin.
Kedua jenis antioksidan tersebut berfungsi menjaga kesehatan mata dari paparan sinar matahari yang bersifat negatif.
Penelitian mengungkapkan kalau, jenis antioksidan tersebut bisa menurunkan risiko katarak dan degenerasi makula.
Kesehatan otak juga bisa terjaga berkat kandungan kaolin pada telur.
Zat yang mirip seperti vitamin B ini punya peran penting dalam perkembangan otak janin selama kehamilan.
Kolin juga mempercepat pelepasan protein pada sel otak dan mendukung pembentukan memori.
Studi yang diterbitkan oleh Nutrients menjelaskan kalau asupan kolin melalui telur dapat meningkatkan fungsi saraf, kecerdasan, dan ingatan.
Telur memang mengandung kolesterol, tetapi tidak akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Sebab, jenis yang terkandung dalam telur adalah high density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik.
Sebaliknya, kandungan HDL pada telur bisa menekan jumlah kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) dalam darah.
Sebuah studi dalam British Medical Journal menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara risiko penyakit jantung dengan konsumsi telur.
Telur dapat meningkatkan kadar HDL dalam tubuh sehingga risiko penyakit jantung dan stroke bisa menurun.
Kandungan asam lemak omega-3 dalam beberapa jenis telur juga dapat menurunkan trigliserida dalam darah.
Asam lemak bisa mencegah pembentukan plak pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
Kandungan protein tinggi dalam telur bisa menjadi sumber kalori baik ketimbang karbohidrat.
Itu sebabnya, mayoritas orang yang diet untuk menurunkan berat badan lebih memilih makan telur daripada karbohidrat, seperti nasi dan kentang.
Jika kamu sedang diet, jangan lupa cek indeks massa tubuh untuk mengetahui berat badan kamu yang paling ideal. Kamu bisa menggunakan Kalkulator BMI di Halodoc untuk menghitungnya.
Kelebihan lainnya, protein bisa memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga seseorang tidak makan berlebihan.
Kandungan asam amino, vitamin A, dan selenium pada telur mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Asam amino mendukung fungsi sel-sel kekebalan dan produksi antibodi.
Sementara itu, selenium mengurangi proses peradangan dan vitamin A memperkuat melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus.
Selaput di sekitar kuning telur juga mengandung glikopeptida tersulfasi, yang merangsang produksi makrofag, sel-sel kekebalan yang melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi.
Kandungan vitamin D dan fosfor dalam telur berperan dalam menjaga kesehatan tulang.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang.
Fosfor juga diperlukan dalam proses tersebut. Kombinasi kedua zat ini menjadikan telur sebagai sumber nutrisi yang mendukung kesehatan tulang yang baik.
Walaupun memiliki manfaat kesehatan yang beragam, ada beberapa risiko makan telur yang perlu kamu perhatikan:
Telur bisa menjadi sumber risiko keracunan makanan karena rentan terkontaminasi bakteri Salmonella.
Bakteri ini dapat masuk melalui pori-pori cangkang telur yang terkena feses unggas saat bertelur.
Untuk menghindari risiko ini, masak telur sampai benar-benar matang. Dengan begitu, bakteri tidak mampu bertahan hidup di permukaan putih telur.
Selain keracunan, telur juga bisa memicu alergi pada beberapa orang. Protein dalam telur dapat menyebabkan ikatan dengan antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, sehingga memicu reaksi alergi.
Gejala alergi telur meliputi ruam, biduran, gatal-gatal, hidung tersumbat, dan muntah. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya hentikan dulu konsumsi telur.
Biotin atau vitamin B7 berfungsi membentuk asam lemak dan glukosa.
Nutrisi ini juga punya peranan besar dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino, serta memecah lemak dalam tubuh.
Mengonsumsi terlalu banyak telur mentah dapat menyebabkan kekurangan biotin.
Pasalnya, senyawa avidin dalam telur mentah akan mengikat biotin dan menghambat penyerapan nutrisi tersebut di saluran pencernaan.
Tanda-tanda kekurangan biotin meliputi rambut rontok, kulit memerah, bersisik, ruam di sekitar mata, hidung, dan mulut, serta risiko tinggi terkena infeksi kulit.
Menyimpan telur dengan benar adalah langkah penting untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Berikut tips menyimpan telur yang benar:
Telur sebaiknya disimpan di dalam kulkas pada suhu yang rendah, biasanya di bagian rak khusus telur pada pintu kulkas.
Suhu yang lebih dingin dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga kesegaran telur.
Telur sebaiknya disimpan dengan bagian kepala (bagian yang lebih tumpul) menghadap ke bawah.
Hal ini membantu menjaga posisi kuning telur tetap di tengah dan tidak melekat pada dinding cangkang. Dengan begitu, tekstur telur tetap terjaga dengan baik.
Telur memiliki batas waktu simpan sehingga kamu perlu memperhatikannya.
Telur rebus sebaiknya dikonsumsi dalam waktu seminggu, sementara telur mentah sebaiknya lebih cepat dikonsumsi.
Apalagi jika sudah retak, telur tersebut sebaiknya segera kamu konsumsi.
Nah, kamu juga perlu waspada dengan Dampak Konsumsi Telur yang Sudah Retak.
Pastikan untuk memeriksa tanggal kadaluarsa yang biasanya tertera pada kemasan telur.
Mencuci telur sebelum disimpan dapat menghilangkan lapisan pelindung alami yang disebut cuticle.
Bagian ini melindungi telur dari penetrasi bakteri dan membantu menjaga kesegaran telur.
Jadi, sebaiknya mencuci telur sebelum digunakan, bukan sebelum disimpan. Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Jika punya pertanyaan lain seputar gizi dan nutrisi pada makanan, hubungi ahli gizi di Halodoc.
Selain itu, jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan, ada baiknya kamu mengetahui dulu berat badan yang ideal untukmu dengan menggunakan Kalkulator BMI.
Dengan begini kamu bisa menentukan strategi menurunkan berat badan yang lebih tepat.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.