Bukan hanya orang dewasa, nyatanya bayi juga rentan mengalami kondisi diare. Bayi yang mengalami diare harus segera mendapatkan perawatan. Jika tidak, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang membahayakan.
Namun, terkadang cukup sulit membedakan kondisi diare dan buang air besar yang dilakukan oleh bayi. Untuk itu, ketahui lebih banyak mengenai kondisi diare pada bayi dan hal yang perlu dilakukan orangtua untuk mengatasi kondisi ini!
Warna dan tekstur feses pada bayi sangat beragam. Normalnya, feses bayi memiliki tekstur yang lunak, apalagi jika bayi mengonsumsi ASI. Tidak hanya dari teksturnya, bayi juga akan memiliki frekuensi buang air besar yang cukup sering. Hal ini membuat ibu kesulitan membedakan buang air besar yang normal dengan diare.
Namun, jika bayi memiliki feses yang sangat cair dan lebih banyak dari biasanya, kondisi ini bisa menandakan diare. Selain itu, jika warna feses bayi lebih hijau atau gelap dari biasanya, hal ini juga bisa sebagai pertanda diare pada bayi. Tidak hanya itu, feses bayi yang mengalami diare akan memiliki bau yang sangat menyengat dan terkadang bercampur dengan darah maupun lendir.
Sebaiknya, hindari memberikan obat yang dijual secara bebas saat bayi mengalami diare. Berikan obat yang sesuai dengan rekomendasi dari dokter agar pengobatan yang dilakukan bisa bermanfaat secara optimal. Umumnya, pengobatan yang diberikan merupakan antibiotik yang dapat menghilangkan bakteri penyebab diare.
Namun, pengobatan yang dilakukan akan lebih maksimal, ketika ibu melakukan beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk bayi yang mengalami diare.
1.Berikan Bayi Cukup Cairan
Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup saat ia diare. Jika bayi mengonsumsi ASI, sebaiknya berikan sebanyak mungkin. Jika bayi mengonsumsi susu formula, berikan susu formula dengan baik dan tepat. Saat diare, bayi akan membuang cairan dalam tubuh lebih banyak. Dengan memenuhi kebutuhan cairan yang diperlukan, bayi akan terhindar dari kondisi dehidrasi.
2.Pastikan Popok Anak Kering
Sebaiknya ibu selalu pastikan popok bayi dalam keadaan kering dan nyaman. Jika bayi menggunakan popok kain, pastikan ibu selalu mengganti popok saat anak buang air kecil dan besar. Jika menggunakan popok sekali pakai, jangan terlalu lama menggunakan popok yang sama. Ganti secara berkala atau saat bayi buang air besar. Ibu juga bisa menggunakan popok dengan ukuran yang lebih besar agar anak tidak mengalami ruam popok.
Itulah beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua saat anak mengalami diare. Ibu, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh bayi. Menjaga kebersihan juga cara lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran penyebab diare.
Segera Kunjungi Dokter!
Diare yang tidak diatasi dengan baik dapat menjadi kondisi yang sangat berbahaya bagi bayi. Diare pada bayi memicu kondisi dehidrasi. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika bayi mengalami tanda-tanda dehidrasi. Mulai dari mulut dan bibir yang kering, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, penurunan nafsu makan, memiliki cekungan tepat di bagian kepala atas, hingga menjadi rewel.
Sumber : Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.