Informasi Kesehatan

Mau Lebih Langsing? Kurangi Konsumsi Makanan Olahan

tips-kurangi-makan-berlebih-untuk-tubuh-lebih-langsing-N1MWC9YXFR.jpg

tepung Almond, Tepung Bebas Gluten yang Kaya Manfaat

Tepung almond terbuat dari kacang almond tanpa kulit…

Diet dan Nutrisi

Pengertian Diet dan Nutrisi Diet dan nutrisi secara…

Langkah Sederhana untuk Mencairkan Daging Beku

“Daging beku adalah salah satu bahan makanan yang…

Kamu ingin lebih langsing atau ingin punya berat badan yang ideal? Yuk, kurangi konsumsi makanan olahan, seperti nugget, sosis, biskuit, atau keripik. Meski menggiurkan dan punya cita rasa yang lezat, makanan-makanan ini tak hanya bisa memicu kenaikan berat badan, tapi juga tidak baik untuk kesehatan.

Makanan olahan menjadi “musuh” pelaku diet karena makanan ini justru bisa memicu kenaikan berat badan. Hal ini karena sebagian besar makanan olahan mengandung gula, garam, minyak, atau lemak yang tinggi

Bahkan, tidak hanya itu. makanan olahan juga cenderung mengandung bahan kimia tertentu, seperti pengembang, penambah rasa, pengawet, atau pewarna makanan, yang dapat merugikan kesehatanmu.

Apa yang Dimaksud dengan Makanan Olahan?

Makanan olahan merupakan makanan yang telah diolah dan dikemas di dalam kaleng atau plastik, dibekukan, dipanggang, atau dikeringkan. Umumnya, makanan olahan  banyak ditemukan di rak-rak supermarket.

Makanan olahan terdiri dari berbagai macam. Berikut ini beberapa jenis makanan olahan yang kerap dikonsumsi oleh banyak orang karena dinilai praktis dan memiliki rasa yang enak:

1. Sereal

Tidak semua sereal menyehatkan karena banyak sereal yang mengandung gula berlebih. Takaran gula dalam sereal yang dianggap aman untuk dikosumsi adalah sekitar 5 gram per 1 porsi atau 100 gram sereal.

2. Chicken nugget

Meski mudah untuk disajikan, chicken nugget termasuk makanan tinggi garam yang konsumsinya perlu dibatasi atau dihindari. Pasalnya, dalam satu porsi (184 gram) chicken nugget, terkandung 1410 mg garam. Kandungan ini lebih dari setengah dari konsumsi garam harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar 2.300 mg.

3. Sosis

Sosis masuk ke dalam makanan yang mengadung kalori, lemak, dan garam yang tinggi. Dalam satu buah sosis berukuran sedang (75 gram), terkandung 557 mg garam.

4. Keripik kentang

Camilan favorit satu ini memang memiliki cita rasa yang gurih. Namun, satu porsi keripik kentang atau 18 buah keripik kentang mengandung 150−200 kalori. Kandungan garamnya berkisar antara 120−170 mg per porsi.

5. Biskuit

Meski tidak semanis permen, biskuit termasuk camilan tinggi gula. Dalam 100 gram biskuit, terkandung sekitar 20–36 gram gula. Jumlah ini terbilang mendekati atau bisa melebihi kadar asupan gula yang direkomendasikan, yaitu hanya sekitar 30 gram per hari untuk orang dewasa.

6. Mi instan

Konsumsi mi instan sesekali boleh-boleh saja. Namun, jika kamu sedang diet, pertimbangkan kembali konsumsinya. Pasalnya, dalam 1 porsi mi instan terkandung sekitar 14 mg lemak dan 1.500 mg garam.

Selain keempat makanan tersebut, makanan olahan lain yang perlu dibatasi karena mengandung kalori, garam, atau gula yang tinggi adalah permen, kue,  sayur-sayuran kaleng, dan buah kaleng.

Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Olahan

Jika kamu ingin memiliki tubuh yang langsing, konsumsi makanan olahan memang kurang disarankan. Alasannya karena makanan jenis ini mengandung kalori, lemak, garam, dan gula yang tinggi sehingga dapat memicu kenaikan berat badan.

Selain itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya juga cenderung rendah, sehingga kurang bergizi. Tambahan zat kimia tertentu seperti pengembang, penambah rasa, pengawet, maupun pewarna makanan di dalamnya juga membuat makanan olahan cenderung tidak menyehatkan.

Bahkan jika kamu mengonsumsinya secara berlebih, kamu berisiko tinggi untuk terkena berbagai macam penyakit, mulai dari hipertensi, diabetes, stroke, penyakit jantung, radang usus, hingga penyakit autoimun.

Cermat Memilih dan Membatasi Konsumsi Makanan Olahan

Makanan segar memang lebih menyehatkan, namun bukan berarti semua makanan olahan itu buruk untuk dikonsumsi.

Kamu tetap boleh mengonsumsi makanan olahan, asalkan jumlah gula, garam, atau lemak yang terkandung di dalamnya masih berada pada batasan yang wajar. Jadi, perhatikan label kemasan dengan baik, agar kamu mengonsumsi makanan olahan yang lebih sehat.

Untuk mengetahui batas aman kadar gula, garam, atau lemak di dalam sebuah produk makanan, berikut panduannya:

  • Lemak total: kurang dari 1750 mg lemak per 100 gram.
  • Gula: kurang dari 2250 mg per 100 gram.
  • Lemak jenuh: kurang dari 500 mg per 100 gram.
  • Garam: kurang dari 1500 mg per 100 gram.

Selain memperhatikan kandungan tersebut, kamu juga disarankan untuk memadukan makanan olahan dengan makanan segar agar lebih bernutrisi dan lebih sehat.

Misalnya, kamu bisa menambahkan saus salad botolan pada salad sayur atau buah yang kamu olah sendiri, memadukan yoghurt kemasan dengan buah segar, atau makan sereal gandum yang dicampur dengan buah.

Batasi konsumsi makanan olahan, dan pastikan kamu menjalani pola makan dengan nutrisi seimbang agar berat badan tetap terjaga. Selain itu, jangan lupa untuk memperbanyak konsumsi air putih dan berolahraga secara rutin.

Jika perlu, konsultasikan dengan dokter gizi untuk menemukan pola diet yang tepat agar kamu bisa memiliki tubuh yang langsing, namun tetap sehat.

Sumber:    ALODOKTER     . . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.