Cara menghilangkan bekas luka yang menghitam dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang alami hingga tindakan medis. Penanganan ini tergantung pada keparahan bekas luka, lokasi, dan penyebabnya.

Bekas luka yang menghitam disebabkan oleh peningkatan produksi melanin setelah kulit terluka. Peningkatan melanin ini dapat dipicu oleh paparan sinar matahari berlebih pada saat luka masih dalam proses penyembuhan.

Meski bekas luka dapat memudar dengan sendirinya, cara menghilangkan bekas luka yang menghitam sering kali dibutuhkan karena bekas luka tersebut dapat mengganggu penampilan. Terbentuknya bekas luka dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cara merawat luka, jenis bekas luka, lokasi luka, dan penyebab terjadinya luka.

Cara Menghilangkan Bekas Luka yang Menghitam

Cara menghilangkan bekas luka yang menghitam perlu disesuaikan dengan jenis dan penyebabnya. Bekas luka yang menghitam bisa dihilangkan dengan beberapa cara, mulai dari penggunaan bahan-bahan alami hingga perawatan medis.

Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan bekas luka yang menghitam:

1. Mengoleskan gel lidah buaya

Lidah buaya merupakan salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit. Menurut sebuah penelitian, lidah buaya dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan senyawa glukomanan dalam lidah buaya yang mampu meningkatkan produksi kolagen di area bekas luka.

Selain itu, senyawa aloin dan aloesin dalam lidah buaya yang bersifat antiradang dan antioksidan juga akan menyamarkan bekas luka yang menghitam.

Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu mengoleskan gel lidah buaya ke area bekas luka. Diamkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air bersih. Anda dapat mengulangi cara menghilangkan bekas luka yang menghitam ini sebanyak 2 kali dalam sehari.

2. Mengoleskan madu

Cara menghilangkan bekas luka yang menghitam juga bisa dilakukan dengan mengoleskan madu. Bahan alami yang memiliki rasa manis ini memiliki sejumlah kandungan yang bersifat antiradang, antibakteri, dan antioksidan, sehingga dapat mengoptimalkan proses penyembuhan luka dan menghilangkan bekas luka yang menghitam.

Anda bisa menggunakan madu sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam dengan cara mengoleskan madu ke area bekas luka sebelum tidur pada malam hari, lalu tutup dengan perban. Diamkan semalaman dan bilas pada pagi hari menggunakan air hangat. Anda bisa melakukan ini setiap malam hingga bekas luka memudar.

3. Minyak kelapa

Minyak kelapa juga dapat menjadi salah satu cara menghilangkan bekas luka yang menghitam. Minyak kelapa dipercaya mampu meningkatkan produksi kolagen yang dapat mengurangi garis halus di kulit serta membuat warna kulit menjadi lebih merata.

Cara menggunakannya pun cukup mudah. Anda hanya perlu mengoleskan minyak kelapa ke area bekas luka yang menghitam, lalu pijatlah secara lembut selama 10 menit. Ulangi cara ini sebanyak 2–4 kali setiap hari hingga bekas luka memudar.

4. Gel silikon

Selain menggunakan bahan-bahan alami, Anda juga dapat menggunakan gel silikon sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam. Penelitian menunjukkan bahwa gel silikon dapat meratakan tekstur, warna, dan mengurangi ketebalan pada bekas luka.

Untuk menggunakannya, cukup oleskan gel silikon pada area bekas luka sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jika bekas luka berada di area yang tertutup, tunggu hingga gel benar-benar kering sebelum Anda mengenakan pakaian.

5. Retinoid oles

Retinoid oles biasanya digunakan untuk mengatasi bekas luka jerawat. Obat ini juga dapat digunakan sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam karena efek eksfoliasinya.

Sebelum menggunakannya, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan dosis dan cara penggunaan retinoid yang sesuai untuk kondisi bekas luka Anda.

6. Suntik kortikosteroid

Cara menghilangkan bekas luka yang menghitam dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan obat kortikosteroid ke area bekas luka. Selain dapat meratakan tekstur bekas luka, prosedur ini juga dapat memudarkan warna bekas luka.

Dokter akan menyuntikkan obat kortikosteroid menggunakan jarum berukuran kecil secara berkala. Bekas luka umumnya akan memudar dalam jangka waktu beberapa bulan setelah prosedur dilakukan.

7. Microneedling

Microneedling juga dapat dilakukan sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam. Prosedur ini merupakan jenis perawatan yang menggunakan jarum halus untuk membuat tusukan-tusukan kecil di kulit. Tujuannya adalah untuk merangsang produksi kolagen dan elastin yang bisa membuat tekstur bekas luka menjadi lebih halus.

Agar tidak merasakan nyeri atau mencegah timbulnya rasa tidak nyaman selama prosedur dilakukan, dokter akan mengoleskan obat bius pada area bekas luka sebelum microneedling dilakukan. Setelah itu, dokter akan membuat tusukan-tusukan menggunakan alat khusus dan dilanjutkan dengan mengoleskan serum untuk menenangkan kulit.

8. Peeling kimiawi

Peeling kimiawi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat lapisan kulit paling luar. Terapi ini juga dapat dilakukan sebagai cara menghilangkan bekas luka yang menghitam. Terapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan larutan kimia yang mengandung asam glikolat atau asam salisilat ke kulit selama beberapa menit.

Itulah beberapa cara menghilangkan bekas luka yang menghitam dengan efektif yang dapat Anda lakukan. Untuk mengoptimalkan cara-cara tersebut, Anda juga perlu menjaga area bekas luka dari paparan sinar matahari berlebih karena dapat memicu hiperpigmentasi.

Untuk mengetahui cara menghilangkan bekas luka yang menghitam atau bila berbagai upaya sudah Anda lakukan tetapi belum juga membuahkan hasil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran penanganan lebih lanjut yang tepat.

Sumber :  alodokter  . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.