Matcha tidak hanya populer karena rasanya yang khas, tetapi juga beragam manfaat yang ditawarkan. Bahkan, olahan teh hijau ini disebut-sebut setara dengan superfood, seperti jahe, kefir, atau jamur, lho.
Matcha sudah dikonsumsi oleh masyarakat Jepang sejak ribuan tahun lalu dan dipercaya kaya akan manfaat. Sebenarnya, matcha masih termasuk dalam jenis teh hijau karena berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis.
Hanya saja, metode penanaman dan pengolahannya berbeda dengan teh hijau biasa. Perbedaan metode inilah, jumlah nutrisi pada matcha lebih tinggi dibandingkan teh hijau pada umumnya.
Jika teh hijau biasa ditanam di bawah sinar matahari langsung, matcha tidak demikian, nih. Sekitar 2 minggu sebelum masa panen, petani teh akan membuat naungan yang melindungi daun teh dari paparan sinar matahari langsung. Akibatnya, produksi klorofil akan meningkat dan warna daunnya menjadi lebih gelap.
Selain klorofil, kandungan kafein, asam amino, dan antioksidan dalam daun teh pun meningkat berkat metode penanaman ini. Area tumbuh yang minim cahaya juga membuat matcha terasa lebih manis dan lembut daripada teh biasa. Makanya, tidak sedikit yang mengolah matcha menjadi minuman atau kudapan manis.
Jumlah nutrisi yang lebih tinggi pada matcha sebenarnya tidak lepas dari proses pengolahan setelah panen. Jika daun teh biasa hanya dikeringkan, matcha perlu dikeringkan dan dihaluskan hingga menjadi bubuk sebelum akhirnya bisa dikonsumsi.
Nah, karena proses penghalusan ini, otomatis kamu akan mengonsumsi seluruh bagian daun teh hijau sehingga nutrisi yang masuk ke tubuh pun lebih banyak daripada teh dengan ampas.
Dalam 2 sendok teh bubuk matcha yang dilarutkan dalam segelas air hangat, terkandung 14 kalori dan nutrisi lain, seperti kalsium, zat besi, serat dan antioksidan. Ada beberapa jenis antioksidan dalam matcha, yaitu katekin, theanine, polifenol, dan quercetin.
Katekin adalah antioksidan yang jumlahnya paling banyak dalam matcha. Bahkan, jika diseduh, jumlah katekin pada matcha bisa 3 kali lebih banyak dari teh biasa, lho.
Nutrisi yang beragam menjadikan matcha kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh bila mengonsumsi matcha secara rutin:
Kandungan kafein diketahui mampu meningkatkan konsentrasi. Nah, berkat metode penanaman yang unik, matcha menjadi minuman yang tinggi kafein. Dalam secangkir matcha, terkandung sekitar 76–180 mg. Jumlah ini diketahui lebih tinggi daripada jumlah kafein dalam secangkir kopi.
Jadi, kalau kamu kurang begitu menyukai kopi tetapi ingin minuman yang tinggi kafein, matcha bisa jadi pilihan, nih.
Matcha juga dikabarkan bagus untuk menurunkan berat badan karena mampu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, apalagi jika diminum sebelum berolahraga. Namun, untuk mendapatkan manfaat ini, pastikan kamu mengonsumsi matcha tanpa tambahan susu atau gula agar kalorinya tidak meningkat, ya.
Kalau kamu sering kehilangan fokus dan sulit untuk mengingat, coba deh mulai mengonsumsi matcha. Pasalnya, minuman ini kaya akan kafein, theanine, dan asam amino yang mampu meningkatkan fokus dan daya ingat. Tidak hanya itu saja, theanine dan asam amino juga diketahui bisa mengurangi stres.
Kandungan katekin di dalam matcha terbukti bisa menurunkan tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko penyakit jantung. Katekin berperan dalam mengurangi peradangan dan mengendurkan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
Selain tekanan darah tinggi, katekin juga mampu menurunkan faktor risiko penyakit jantung lainnya, seperti kadar kolesterol dan trigliserida.
Tak hanya menjaga kesehatan jantung, katekin dalam matcha juga bagus untuk hati. Penelitian menyebutkan bahwa antioksidan yang satu ini mampu meningkatkan fungsi hati pada penderita perlemakan hati yang tidak terkait alkohol. Namun, manfaat ini masih memerlukan uji klinis lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya.
Katekin dan polifenol dalam matcha memiliki sifat antikanker yang kuat sehingga mampu melindungi sel-sel tubuh dari kanker. Walau tampak menjanjikan, manfaat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya, ya.
Popularitas matcha di dunia kuliner sebanding dengan manfaatnya. Bisa dibilang, matcha merupakan minuman kekinian yang sangat baik untuk tubuh dan bisa dikonsumsi setiap hari.
Namun, perlu diingat, konsumsi bubuk matcha sebaiknya tidak lebih dari 4 sendok teh per hari. Soalnya, matcha tergolong tinggi kafein yang bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Mengolah matcha juga tidak boleh sembarangan, lho. Agar manfaatnya maksimal, hindari penambahan gula atau susu yang terlalu banyak karena bisa meningkatkan jumlah kalorinya. Bila terganggu dengan aroma atau rasa “rumput” pada matcha, kamu bisa menambahkan lebih banyak air untuk menyamarkannya.
Selain diseduh dengan air hangat, matcha juga bisa diolah menjadi matcha latte atau campuran smoothies. Sebagai tips, menambahkan 1 sendok teh bubuk matcha ke atas yoghurt akan membuat camilan sehatmu lebih kaya rasa. Cobain, deh!
Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi matcha secara rutin. Namun, jika tubuhmu cenderung sensitif dengan kafein, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum menikmati secangkir matcha hangat, ya.
Sumber : alodokter . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.