Informasi Kesehatan

4 Fakta Menarik tentang Stretch Mark yang Perlu Diketahui

Perbedaan-Selulit-dan-Stretch-Mark-yang-Perlu-Anda-Ketahui.jpg

Tramadol, Termasuk Narkotika atau Psikotropika?

Ada banyak jenis obat dengan kegunaan dan manfaat…

Ini Mitos dan Fakta Seputar Anestesi yang Perlu Diketahui

"Anestesi sering diberikan sebelum dilakukan tindakan operasi. Ternyata,…

Cara Menggunakan Kondisioner yang Tepat agar Tidak Merusak Rambut

“Dalam mendukung fungsinya, kondisioner bekerja dengan memperkuat folikel…

“Meski tidak berbahaya secara medis, banyak orang tetap risau ketika menemukan stretch mark pada tubuh. Garis-garis ini memang tampak mengganggu secara estetis, sampai-sampai beberapa orang bersedia mengeluarkan banyak uang untuk menghilangkan stretch mark, seperti mikrodermabrasi.”

Stretch mark adalah garis atau guratan pada kulit tubuh dengan banyak lemak. Misalnya pada lengan atas, bokong, paha, payudara, dan perut bagian atas. 

Semula, guratan ini memiliki warna merah muda, ungu, dan merah ini akan berubah warna menjadi kelabu atau putih. Stretch mark umumnya tidak berbahaya secara medis, tetapi mereka bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang. 

Apa Penyebab Munculnya Stretch Mark?

Stretch mark muncul ketika tubuh berkembang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. 

Secara medis, garis ini muncul karena rusaknya jaringan elastis pada lapisan kulit dalam, yang muncul dengan peradangan.

Kondisi ini pada akhirnya menimbulkan bekas luka yang terlihat pada kulit bagian terluar.

Kulit yang meregang menjadi pemicu munculnya kondisi ini.

Beberapa situasi yang menyebabkan kulit meregang antara lain:

  • Berat badan yang naik secara drastis.
  • Pubertas, yaitu akibat perubahan dan pertumbuhan pesat tubuh dan kulit.
  • Implan payudara atau bokong yang terlalu besar.
  • Kehamilan, yang terkait kulit perut yang meregang seiring usia kehamilan dan kenaikan berat badan secara drastis.
  • Penggunaan atau konsumsi suplemen hormon glukokortikoid (steroid) yang berlebihan.
  • Penyakit genetik langka, seperti penyakit Cushing, sindrom Marfan, dan sindrom Ehlers-Danlos

Stretch Mark Tak Hanya Ada pada Ibu Hamil

Fakta selanjutnya adalah, ternyata hampir semua orang bisa memilikinya.

Stretch mark memang identik dengan ibu hamil. Ini karena ibu hamil umumnya mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis dan mengalami perubahan ukuran perut. 

Namun sebetulnya, hampir semua orang berpotensi mengalami kondisi ini, baik wanita atau pria, hingga anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Kenaikan berat badan yang bersamaan dengan penumpukan lemak pada area tubuh tertentu sangat umum terjadi. 

Karena itulah, stretch mark menjadi kondisi yang umum dimiliki beragam kalangan, tak hanya wanita dan ibu hamil.

Remaja misalnya, mereka cenderung mengalami pertumbuhan tubuh yang cepat sehingga kondisi ini bisa tiba-tiba muncul.

Ini karena, kulit mereka meregang untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan yang pesat.

Kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat atau penurunan berat badan yang drastis juga dapat menyebabkan stretch mark pada siapa saja.

Orang yang melakukan latihan fisik intensif atau pembentukan otot secara cepat juga berisiko mengembangkan stretch mark pada area yang terlibat dalam pertumbuhan otot, seperti lengan atau dada. 

Bahkan, penggunaan obat-obatan steroid dalam bentuk krim atau tablet bisa meningkatkan risiko stretch mark pada pria dan wanita.

Bisakah Stretch Mark Dihilangkan?

Beberapa orang menjadi kurang percaya diri akibat munculnya stretch mark.

Apalagi bila ukurannya besar atau pun berada di area yang mudah terlihat, seperti leher, lengan, dan betis.

Alhasil, berbagai cara dilakukan untuk mencoba menghilangkannya.

Sayangnya, kondisi ini tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Kabar baiknya, terdapat banyak cara untuk memudarkan garis-garis ini.

Pengobatan paling ideal adalah dengan memberi nutrisi dan perawatan kulit dari dalam, sekaligus dari luar. 

Namun, seperti banyak masalah kulit lainnya, butuh waktu dan ketekunan untuk memperbaiki penampilan kulit yang terkena stretch mark.

Perawatan dari luar antara lain terapi laser berjangka, chemical peeling, dan mikrodermabrasi.

Selama melakukan terapi-terapi tersebut, biasanya dokter akan memberi salep untuk menutrisi kulit dari luar. 

Bagaimana Mencegah Stretch Mark?

Stretch mark adalah kondisi yang tidak kemunculannya tidak selalu bisa kamu cegah. 

Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan untuk mengurangi risiko munculnya garis-garis pada tubuh ini, yaitu: 

1. Jaga berat badan tetap ideal

Bertambahnya berat badan secara signifikan menjadi penyebab yang paling umum terjadi.

Inilah sebabnya, pastinya kamu selalu menjaga berat badan tetap ideal.

Apabila kamu hendak melakukan diet untuk menurunkan berat badan, sebaiknya lakukan secara bertahap. 

Setidaknya, usahakan supaya berat badan kamu tidak berkurang hingga lebih dari ½ kilogram atau 500 gram setiap minggu.

Khusus untuk ibu hamil, penting pula untuk menjaga pertambahan berat badan, sehingga risiko munculnya stretch mark dapat menurun. 

Sebenarnya, pertambahan berat badan untuk ibu hamil cenderung beragam, tetapi secara umum, kenaikan ini berkisar antara 10 hingga 12,5 kilogram.

Selain itu, ibu hamil sebaiknya tidak melakukan diet selama periode kehamilan untuk menjaga berat badan. 

Menjaga asupan dan jenis makanan sudah cukup untuk menjaga berat badan tetap seimbang dan tidak mengalami kenaikan signifikan ketika hamil.

Selain itu, ibu hamil juga bisa menggunakan bahan alami seperti lidah buaya atau minyak zaitun untuk membantu memudarkan garis halus ini. 

2. Jaga asupan makanan

Asupan makanan yang terjaga juga bisa membuat kulit tetap sehat, sehingga membantu mengurangi potensi munculnya stretch mark.

Kamu bisa mulai mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin C, E, protein, dan zinc yang membantu meningkatkan kolagen pada tubuh. 

Kandungan tersebut bisa kamu temukan pada beberapa jenis buah. 

3. Penuhi asupan cairan tubuh

Tak lupa, penuhi pula asupan cairan untuk membantu menjaga kulit tetap sehat, lembap, dan lembut.

Sebab, kulit yang mendapatkan hidrasi dengan baik lebih kecil risikonya untuk mengalami stretch mark ketimbang kulit yang kering. 

Kurangi asupan minuman tinggi kafein, seperti kopi karena bisa meningkatkan risiko munculnya guratan halus ini.

Setidaknya, kamu mengonsumsi air mineral 2 liter per hari atau bisa lebih sesuai dengan kebutuhan. 

4. Rutin menggunakan pelembap

Gunakan pelembap khusus yang mengandung bahan-bahan seperti kolagen, elastin, asam hialuronat, atau minyak alami seperti minyak zaitun atau minyak kelapa. 

Oleskan pelembap ini secara teratur pada area tubuh yang rentan terhadap stretch mark, seperti perut, pinggul, dan paha.

Ada berbagai produk yang dirancang khusus untuk membantu mencegah atau bisa menyamarkannya.

Produk ini dapat berupa krim, lotion, atau minyak yang mengandung bahan-bahan seperti retinoid, asam hialuronat, atau vitamin E. 

Hubungi dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama jika kamu sedang hamil.

Sebenarnya, stretch mark bukanlah kondisi yang berbahaya. Hanya, kemunculan garis-garis ini bisa mengurangi rasa percaya diri pada sebagian orang.

 

sumber: Halodoc     . . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna