Gigi tidak rapi memang tidak berbahaya, tetapi dianggap bisa mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Pada kasus yang lebih parah, gigi tidak rapi dapat mengganggu kenyamanan dan fungsi rongga mulut, seperti mengunyah, menelan, atau berbicara. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Gigi tidak rapi dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk sejak kecil, seperti penggunaan dot dan mengisap jempol. Selain itu, faktor keturunan juga memainkan peran penting dalam pembentukan rahang dan gigi, yang dapat membuat tatanan gigi menjadi tidak rapi.
Meskipun gigi tidak rapi terjadi pada gigi permanen, kondisi ini bisa ditangani. Cara menanganinya pun beragam, mulai dari pemasangan kawat gigi hingga melakukan operasi, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Gigi tidak rapi umumnya terjadi ketika gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Kondisi ini kemudian akan berdampak pada saat mulut menutup karena ketidaksesuaian antara ukuran rahang atas dan bawah.
Terdapat sejumlah faktor dan kondisi yang bisa menyebabkan gigi tidak rapi, mulai dari keturunan, kebiasaan masa kecil, hingga kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
Faktor keturunan memainkan peran besar dalam ukuran rahang maupun rongga mulut seseorang sehingga berpengaruh juga pada tatanan gigi. Oleh karena itu, riwayat keluarga dengan gigi tidak rapi meningkatkan kemungkinan memiliki keturunan dengan masalah serupa.
Saat memasuki fase oral, anak akan memasukkan apa pun ke dalam mulutnya sebagai proses pembelajaran. Jempol merupakan bagian tubuh tersering yang masuk ke dalam mulutnya. Kebiasaan mengisap jempol biasanya dilakukan sejak anak berusia 18 bulan dan akan berhenti seiring bertambahnya usia.
Namun, ketika kebiasaan ini terus dilakukan, risiko terjadinya gigi tidak rapi dan berbagai masalah pada gusi pun akan meningkat. Hal ini karena ketika kebiasaan mengisap jempol dilakukan setelah gigi permanen tumbuh, bentuk rahang dan pertumbuhan gigi bisa terganggu.
Tongue thrusting umumnya terjadi pada anak-anak, tetapi kondisi ini juga bisa dialami oleh orang dewasa. Kondisi yang menyebabkan gigi tidak rata ini merupakan refleks yang dilakukan oleh mereka yang memiliki kebiasaan mengisap jempol, yaitu lidah mendorong gigi depan.
Selain karena kebiasaan mengisap jempol, tongue thrusting bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti alergi atau hidung mampet yang menyebabkan ukuran lidah membesar.
Ketika melakukan tongue thrusting, gigi depan akan bergeser dan menyebabkan gigi tidak rapi. Akibatnya, gigi depan bagian atas akan lebih maju, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat mengunyah atau berbicara.
Kurang menjaga kebersihan gigi dapat menjadi faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya gigi tidak rapi. Kebersihan gigi yang kurang terjaga bisa menimbulkan penumpukan plak yang dapat menyebabkan peradangan dan karies gigi sehingga menyebabkan gigi renggang.
Selain itu, penumpukan bakteri pada gigi juga dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami gigi tanggal. Jika ini terjadi, gigi yang lain akan bergeser dari tempat yang seharusnya sehingga menyebabkan gigi tidak rapi.
Tumor rahang termasuk tumor langka yang tumbuh di area rahang atau mulut. Pertumbuhan jaringan tidak normal ini biasanya berupa benjolan yang dapat merusak jaringan di sekitar rahang dan gigi, termasuk menyebabkan gigi tidak rapi.
Gigi tidak rapi yang disebabkan oleh tumor rahang umumnya disertai gejala lain, yaitu sulit menelan, mengunyah, dan berbicara.
Bibir sumbing dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan struktur wajah yang juga berdampak pada gigi dan rahang. Itulah mengapa penderita bibir sumbing sering kali mengalami gangguan dalam pertumbuhan gigi yang menyebabkan posisi dan bentuk gigi tidak rapi.
Meskipun operasi bibir sumbing sudah dilakukan, jaringan parut dapat terbentuk yang juga dapat memengaruhi pertumbuhan gigi dan bentuk rahang.
Faktor selanjutnya yang menyebabkan gigi tidak rapi adalah perawatan gigi yang tidak tepat. Ukuran kawat gigi maupun crown yang kurang sesuai akan memengaruhi bentuk dan ukuran rahang sehingga menyebabkan gigi tidak rata.
Gigi tidak rapi bukan hanya mengganggu penampilan dan kenyamanan, melainkan juga dapat menimbulkan sejumlah masalah lain jika tidak segera ditangani, seperti terbentuknya karang gigi, gigi copot, dan gigi berlubang.
Oleh karena itu, gigi tidak rapi memerlukan penanganan yang tepat, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa penanganan gigi tidak rapi yang dapat disarankan oleh dokter:
Agar penanganan tersebut dapat berjalan secara maksimal, Anda juga perlu menjaga kebersihan gigi dan memeriksakan gigi secara rutin ke dokter setidaknya setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan rutin ini penting untuk memastikan pertumbuhan gigi berjalan dengan semestinya, sekaligus memeriksa kesehatan rongga mulut secara keseluruhan.
Jika Anda memiliki tatanan gigi tidak rapi dan ingin mengatasinya, jangan segan untuk memeriksakannya ke dokter. Nantinya, dokter akan menentukan penyebab dan keparahan kondisi gigi Anda, baru kemudian menentukan langkah penanganan yang tepat.
sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna