Tidak hanya gigi, gusi pun menjadi bagian mulut yang sering bermasalah. Salah satu yang umum terjadi adalah gusi bengkak.
Gusi yang bengkak akan menebal dengan rona merah. Kondisi ini tentu menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri, terutama saat makan.
Itulah mengapa saat mengalami gusi bengkak, kamu perlu berhati-hati memilih makanan. Pasalnya, makanan tertentu bisa membuat kondisi tersebut semakin parah.
Yuk, cari tahu jenis makanan yang perlu kamu hindari saat gusi bengkak di sini!
Makanan yang Menjadi Pantangan saat Gusi Bengkak
Untuk menghindari rasa nyeri dan mencegah gusi bengkak semakin parah, berikut makanan yang perlu kamu hindari:
- Makanan manis, karena dapat menambah penumpukan bakteri di mulut.
- Jenis makanan yang pedas, karena rasa panas bisa mengiritasi area gusi yang lembut dan sensitif.
- Makanan yang sangat panas atau dingin, karena bisa membuat ngilu.
- Jenis makanan dan minuman yang asam, karena bisa semakin mengiritasi gusi. Jadi, hindarilah mengonsumsi jus jeruk dan kopi.
- Hindari makanan tajam seperti keripik, biji-bijian, dan popcorn, yang dapat dengan mudah tersangkut di gigi sehingga menyebabkan rasa sakit.
- Alkohol, karena minuman ini dapat mengeringkan dan mengiritasi gusi.
- Minuman berkarbonasi, juga memiliki tingkat asam yang rendah, sehingga perlu kamu hindari saat alami masalah ini.
Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi
Nah, bila sedang mengalami sakit gusi, kamu sebaiknya mengonsumsi makanan lembut dan mudah dikunyah.
Berikut pilihan makanan yang baik untuk kamu konsumsi saat gusi bengkak:
- Milkshake.
- Pisang.
- Semangka.
- Keju.
- Yogurt.
- Kentang tumbuk.
- Orak-arik telur.
- Oatmeal.
- Sayuran yang lunak, seperti kacang polong dan wortel rebus.
- Daging yang sudah dimasak hingga empuk.
sumber: Halodoc . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna