Informasi Kesehatan

Mual Tapi Tidak Muntah, Apakah Normal?

Mual-tapi-Tidak-Muntah-Apakah-Tanda-Hamil-KsyPYP2XjnJRPT8YVRZPkLcqDXDHea1o.jpg

Batuk Tak Kunjung Sembuh, Begini Cara Mengatasinya

“Ada berbagai cara untuk mengatasi batuk tak kunjung…

5 Manfaat Minyak Grapefruit untuk Kesehatan

Minyak grapefruit bukanlah minyak yang berasal dari buah…

Tips Memilih Obat Sirup yang Aman dan Cara Menggunakannya dengan Benar

Memilih obat sirup yang aman dan menggunakannya dengan…

Mual tapi tidak muntah sering dialami oleh banyak orang, khususnya ibu hamil. Namun, mual tanpa muntah bisa dialami siapa saja, lho. Soalnya, penyebab fenomena ini pun beragam, misalnya karena cemas, asam lambung naik, atau mabuk perjalanan. Kalau mengalaminya, ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan agar lekas membaik.

Sejatinya, rasa mual memang belum tentu berujung muntah karena bisa saja mualnya tidak terlalu parah. Namun, ada pula kondisi mual tapi tidak muntah atau dry heaving, yang terjadi saat rasa mual membuat kita mencoba muntah, tetapi tidak ada muntahan yang keluar.

Penyebab Mual tapi Tidak Muntah

Mual tapi tidak muntah terjadi sebagai persiapan tubuh untuk muntah. Hal ini umumnya terjadi setelah seseorang merasa mual terus-menerus. Persiapan ini membuat gerakan pencernaan di lambung dan kerongkongan berbalik menuju mulut, tetapi tidak ada makanan yang bisa dimuntahkan.

Penyebab mual tapi tidak muntah ada banyak. Itulah sebabnya hal ini bisa dialami siapa saja. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

1. Hamil muda

Mual tapi tidak muntah bisa menjadi salah satu gejala hamil muda. Soalnya, ibu hamil muda memang umumnya merasakan gejala awal kehamilan berupa mual dan muntah atau morning sickness. Nah, rasa mual yang dialami ibu hamil tidak selalu berujung muntah.

2. Mabuk perjalanan

Mabuk perjalanan bisa terjadi saat sedang bepergian dengan mobil, motor, pesawat, kereta api, atau kapal.

Ketika berada di dalam moda transportasi yang bergerak, organ pengatur keseimbangan dan posisi tubuh di telinga dan otak bisa mendapatkan terlalu banyak rangsangan. Hal ini bisa memicu munculnya rasa mual tapi tidak muntah pada sebagian orang.

3. Penyakit asam lambung

Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika makanan yang dicerna di lambung bergerak kembali menuju kerongkongan bersama cairan asam lambung. Cairan ini bersifat asam sehingga kerongkongan pun bisa mengalami iritasi.

Hal ini dapat menimbulkan gejala berupa mual tapi tidak muntah dan rasa tidak nyaman saat menelan makanan. Rasa mual ini bisa lebih cepat muncul ketika orang yang memiliki penyakit asam lambung langsung berbaring setelah makan.

4. Stres atau cemas

Cemas adalah rasa khawatir atau takut, yang merupakan cara otak kita untuk merespon stres. Nah, rasa cemas dari otak dapat memengaruhi cara kerja sistem pencernaan melalui jutaan saraf yang ada di usus.

Inilah yang bisa membuat kita merasa mual saat cemas atau stres berat. Namun, begitu rasa cemas mereda, rasa mual pun akan berkurang.

Selain itu, rasa cemas bisa saja melanda sebelum kita sempat mengonsumsi apa pun, yang membuat perut dalam keadaan kosong. Inilah sebabnya kita hanya merasa mual tapi tidak muntah.

5. Berolahraga terlalu berat

Olahraga yang terlalu berat bisa menyebabkan mual tapi tidak muntah. Hal ini karena olahraga berlebihan dapat memicu diafragma berkontraksi dan menekan organ pencernaan. Kondisi ini bisa membuatmu mual, apalagi kalau kamu berolahraga setelah makan.

6. Banyak minum alkohol

Minuman beralkohol bisa meningkatkan produksi asam lambung. Kalau jumlahnya terlalu banyak, asam lambung bisa menyebabkan iritasi atau bahkan luka pada dinding lambung. Hal ini dapat menyebabkan sensasi mual tapi tidak muntah.

Kalau kamu minum alkohol dengan keadaan perut kosong alias belum makan sama sekali, mual bisa makin parah. Meski ada orang yang merasa mual tapi tidak muntah ketika terlalu banyak minum alkohol, ada juga sebagian orang yang justru mengalami muntah-muntah.

7. Efek samping obat atau suplemen

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping berupa mual, misalnya obat antiinflamasi nonsteroid, antibiotik, antidepresan. Selain obat-obatan, suplemen tertentu juga bisa menyebabkan rasa mual, misalnya suplemen yang mengandung vitamin C dan zat besi.

Efek samping ini bisa lebih mudah muncul jika obat atau suplemen diminum dalam kondisi perut kosong. Jadi, untuk mencegah munculnya mual, sebaiknya minum obat atau suplemen setelah makan, ya.

Cara Mengurangi Mual tapi Tidak Muntah

Biasanya, mual tapi tidak muntah hanya terjadi untuk sementara waktu. Namun, kondisi ini tetap bisa membuat kita tidak nyaman, bahkan sampai kelelahan. Nah, untuk meredakan rasa mualnya, kamu bisa menerapkan cara-cara berikut:

  • Berkumur dengan campuran air dan soda kue atau garam untuk mengurangi rasa asam atau tidak nyaman di mulut.
  • Makan permen untuk menghilangkan rasa mual dan aroma yang kurang nyaman di mulut.
  • Jangan berbaring setelah makan karena bisa membuat cairan asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Istirahat saat berolahraga, misalnya dengan duduk di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar.
  • Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, untuk mencegah perut kembung dan menguragi rasa mual.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kopi, cokelat, atau makanan pedas, karena bisa menyebabkan maag dan mual.
  • Hindari aroma yang kuat atau yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung, seperti parfum, pengharum ruangan, dan asap rokok.
  • Minum air yang cukup agar tidak dehidrasi.

Meski mual tapi tidak muntah bisa dialami siapa saja dan biasanya hilang sendiri tanpa harus ditangani, penting untuk tetap memperhatikan apakah hal ini sering terjadi. Ini karena mual tapi tidak muntah yang terjadi terus-menerus dapat menandakan masalah kesehatan yang serius, misalnya penyakit tertentu atau infeksi, seperti infeksi kuman H. pylori di lambung.

Oleh sebab itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika mual ini tidak kunjung berhenti meskipun kamu sudah mencoba berbagai cara untuk meredakannya, ya.

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.