Informasi Kesehatan

Seputar Denyut Nadi Normal dan Cara Tepat Menghitungnya

denyut-nadi-doktersehat.jpg

Ini Gejala ADHD pada Anak dan Orang Dewasa

"Pada anak-anak gejala ADHD salah satunya adalah perilaku…

5 Alasan Meriang Sebabkan Tubuh Dingin Meski Tidak Demam

“Meriang menyebabkan tubuh kedinginan disertai dengan demam, tapi…

8 Manfaat Kurma Muda yang Jarang Diketahui

Manfaat kurma muda yang paling dikenal adalah meningkatkan…

Denyut nadi normal merupakan tanda bahwa jantung bekerja dengan baik. Nah, denyut nadi yang terlalu lemah atau terlalu cepat bisa disebabkan berbagai hal. Untuk mengetahui denyut nadi normal, simak cara mengukurnya dalam pembahasan berikut ini.

Denyut nadi adalah ukuran untuk mengetahui berapa kali pembuluh darah arteri mengembang dan berkontraksi dalam 1 menit sebagai respons terhadap detak jantung.

Jumlah denyut nadi umumnya sama dengan detak jantung sebab kontraksi jantung menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Oleh karena itu, mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut jantung.

Jumlah Denyut Nadi Normal

Jumlah denyut nadi setiap orang bisa berbeda-beda. Denyut nadi yang rendah biasanya terjadi saat sedang tidur atau beristirahat dan akan meningkat ketika berolahraga.

Rata-rata denyut nadi normal manusia adalah sekitar 60–100 kali per menit. Orang yang terbiasa berolahraga, seperti para atlet, biasanya memiliki denyut jantung normal yang lebih rendah, yaitu sekitar 40 kali per menit.

Namun, banyak ahli yang beranggapan bahwa standar denyut nadi normal tersebut perlu diubah menjadi 50–70 kali per menit. Hal ini didasari oleh penelitian terbaru yang menyatakan bahwa denyut nadi lebih dari 80 kali per menit saat istirahat dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung, meski nilai tersebut dianggap normal oleh standar yang digunakan sekarang.

Peningkatan denyut nadi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  • Aktivitas fisik
  • Anemia
  • Konsumsi obat-obatan, seperti obat tiroid, obat alergi, dan obat batuk
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
  • Obesitas
  • Faktor psikologis, seperti cemas dan stres

Sementara itu, denyut nadi lambat dapat disebabkan berbagai hal, yaitu :

  • Penyakit jantung
  • Konsumsi obat-obatan untuk penyakit jantung
  • Tingkat kebugaran yang baik, misal pada atlet atau mereka yang rutin olahraga
  • Kelenjar tiroid kurang aktif atau hipotiroidisme

Denyut nadi lemah juga bisa diakibatkan adanya pendarahan atau dehidrasi berat yang menyebabkan syok atau masalah pada jantung, seperti henti jantung dan gagal jantung.

Hal yang Dapat Memengaruhi Denyut Nadi

Rendah atau tingginya denyut nadi umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

1. Usia

Denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Sementara pada lansia, denyut jantung cenderung lebih rendah dan lambat.

2. Suhu udara

Suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat memicu jantung untuk memompa lebih banyak darah. Akibatnya, denyut nadi pun akan meningkat sekitar 10 kali per menit.

3. Posisi tubuh

Mengubah posisi juga dapat meningkatkan denyut nadi meski hanya sedikit. Misalnya, dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri, denyut nadi bisa naik pada 15–20 detik pertama. Namun, setelah beberapa menit, denyut nadi akan normal kembali.

4. Emosi

Saat marah atau emosi, sistem saraf pada otak akan memicu berbagai reaksi dalam tubuh dan salah satunya adalah melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini berdampak pada meningkatnya denyut nadi dan napas yang lebih cepat.

5. Ukuran tubuh

Penderita obesitas umumnya memiliki denyut nadi yang lebih tinggi karena jantung harus bekerja lebih keras memompa darah pada tubuh yang lebih besar.

6. Efek samping obat

Obat-obatan yang bisa menghambat produksi hormon adrenalin, seperti penghambat beta, dapat memperlambat denyut nadi. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi obat tiroid bisa meningkatkan denyut nadi.

Masalah medis tertentu pada jantung, seperti gangguan irama jantung atau aritmia, juga dapat menyebabkan denyut nadi menjadi lebih cepat atau justru lebih lambat.

Cara Menghitung Denyut Nadi Normal

Untuk memastikan apakah denyut nadi normal atau tidak, Anda bisa meletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada pangkal ibu jari di pergelangan tangan, lipatan paha, atau cekungan leher di sisi batang tenggorokan.

Perhatikan jam dan hitung denyut nadi selama 15 detik. Setelah itu, kalikan denyut nadi dengan angka 4. Misalnya, bila selama 15 detik denyut nadi berjumlah 20, maka kalikan 20 dengan 4 dan akan diperoleh angka 80. Ini berarti nadi Anda berdenyut 80 kali per menit.

Denyut nadi biasanya diperiksa untuk mengetahui apakah jantung berfungsi dengan baik atau tidak, mendeteksi adanya penyakit, memeriksa aliran darah setelah cedera, dan sebagai bagian dari pemeriksaan tanda vital secara umum.

Anda bisa memeriksa sendiri apakah Anda memiliki denyut nadi normal dengan mengikuti langkah di atas. Apabila denyut nadi terlalu cepat atau lambat disertai gejala nyeri dada, pusing, sakit kepala, sesak napas, bahkan kehilangan kesadaran, segera periksakan diri ke dokter.

sumber: Halodoc . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna