Informasi Kesehatan

Jangan Disepelekan, Ini Kebiasaan yang Bikin Otak Menua Lebih Cepat

gangguan-belajar.jpg

Heterochromia, Kenali Berbagai Jenis dan Penyebabnya

Warna mata yang berbeda satu sama lain atau…

Makan Malam Membuat Berat Badan Naik, Mitos atau Fakta?

“Jangan makan malam, nanti bikin gemuk, lho!” Ungkapan yang sudah…

Transplantasi Jantung, Ini yang Harus Anda Ketahui

Transplantasi jantung adalah prosedur untuk mengganti jantung yang…

“Ternyata otak juga bisa mengalami penuaan dini dan ini akan menyebabkan otak mengalami penurunan fungsi yang dapat mengganggu kesehatan. Penuaan tersebut pun bisa diakibatkan oleh kebiasaan yang tidak kamu sadari.”

Seperti halnya dengan tubuh, otak juga mengalami penuaan seiring berjalannya waktu. Saat otak mengalami penuaan, biasanya kamu akan semakin sulit untuk mengingat sesuatu.

Ternyata, proses penuaan otak tidak hanya karena seiring berjalannya waktu, tetapi juga bisa diakibatkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak kamu sadari.

Beberapa kebiasaan sehari-hari tersebut dapat memiliki implikasi serius terhadap kekuatan dan kesehatan otak kita seiring waktu. 

Kebiasaan yang Bikin Otak Menua Lebih Cepat

Lalu, apa kebiasaan apa saja yang bisa bikin otak menua lebih cepat? Ini beberapa contohnya:

1. Kurang berinteraksi sosial

Kebiasaan pertama yang dapat mempercepat penuaan otak adalah kurang berinteraksi sosial. Di masa modern ini, rasanya semakin banyak orang yang mungkin lebih senang untuk melakukan sesuatu sendiri.

Hal itu secara tidak langsung membatasi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

Padahal ketika berinteraksi dengan orang lain atau bertemu dengan orang baru, otak membuat sebuah koneksi baru antar sel-sel otak.

Di sisi lain, hubungan sosial yang kuat dapat meningkatkan suasana hati yang juga memengaruhi kesehatan otak.

2. Terlalu banyak duduk

Tuntutan pekerjaan biasanya membuat kita duduk lebih lama di depan meja kerja.

Orang dewasa dapat menghabiskan waktu 7 hingga 8 jam dalam sehari untuk duduk. Ternyata, kebiasaan ini berpengaruh terhadap penuaan otak.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Harvard Medical School menyatakan orang yang duduk terlalu lama memiliki lobus temporal medial yang lebih tipis dengan orang pada umumnya. 

Lobus temporal medial adalah bagian otak yang berperan penting untuk mengelola atau mengatur kemampuan berkomunikasi berbahasa, mengingat, dan memproses emosi.

Dampaknya duduk terlalu lama dapat memengaruhi fungsi otak terutama pada bagian memori. 

Hal itu bisa menjadi awal dari penyebab penurunan kognitif dan demensia.

Dampak lainnya adalah dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung. 

Hal itu karena otot kaki yang mengambil bahan bakar dari aliran darah tidak melepaskan zat yang memecah asam lemak sehingga menghambat metabolisme dan regulasi gula darah.

Akibatnya terjadi peningkatan gula dan kolesterol dalam aliran darah.

3. Kurang tidur

Ternyata kurang tidur juga dapat membuat otak mengalami penuaan lebih cepat.

Seseorang dapat dikatakan kurang tidur jika hanya beristirahat selama kurang dari 6 jam pada malam hari.

Akibatnya, penyakit seperti demensia, bahkan Alzheimer menghantui orang-orang yang kurang tidur.  Kedua penyakit berbahaya tersebut tentu harus kita hindari.

4. Tidak beraktivitas secara fisik

Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak cukup bergerak untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Kurangnya beraktifitas biasanya disebabkan karena kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus, seperti menonton televisi, menatap layar komputer, dan hal lain yang membuat tubuh tidak bergerak.

Bahkan kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi volume otak, menurunkan kemampuan kognisi, hingga meningkatkan risiko depresi.

5. Terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji

Siapa yang tidak tergoda dengan makanan cepat saji? Rasa yang enak serta harga yang murah menjadi daya tarik makanan yang dikenal dengan istilah junk food ini.

Namun ternyata, mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat memengaruhi fungsi otak. 

Kebiasaan mengkonsumsi secara berlebih ini akan memicu penurunan kemampuan kognitif lebih cepat 28 persen dibanding mereka yang mengkonsumsi junk food lebih sedikit.

6. Mengabaikan gejala stres

Stres biasanya muncul ketika tubuh mulai menunjukkan perubahan secara fisik dan mental.

Kondisi tersebut merupakan kondisi alami yang menyebabkan tubuh melepas hormon adrenalin dan kortisol.

Gejala yang timbul meliputi emosi yang mudah berubah-ubah. Dalam kondisi ini biasanya orang akan merasa mudah cemas, sulit mengendalikan diri, hingga depresi.

Mengabaikan gejala-gejala tersebut dapat memicu stres kronis. Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan prefrontal cortex, area yang berpengaruh terhadap tindakan berpikir dan berperilaku. 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.