“Mengetahui penyebab pasti dari asma pada anak cukup sulit. Namun, beberapa hal bisa jadi pemicu, seperti alergi, paparan polusi, hingga penyakit tertentu.”

Asma merupakan penyakit kronis yang dapat mengganggu pernapasan anak. Namun, penyebab asma pada anak bisa jadi sulit diketahui. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk genetik dan lingkungan.

Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Tingkat keparahannya bisa ringan atau sangat berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Yuk cari tahu penyebab dan cara mengobati penyakit ini!

Berbagai Penyebab Asma pada Anak

Seperti disinggung tadi, penyebab asma pada anak tidak sepenuhnya diketahui. Namun, ada kemungkinan bahwa penyakit ini terjadi karena kombinasi dari faktor lingkungan dan genetik.

Anak yang mengidap asma mungkin memiliki orang tua atau kerabat dekat lainnya dengan kondisi yang sama. Anak yang kelebihan berat badan mungkin lebih mungkin untuk memiliki kondisi ini.

Pada kondisi asma, udara tidak bergerak melalui paru-paru sebagaimana mestinya. Biasanya, ketika seseorang bernapas, udara masuk melalui hidung atau mulut, turun ke tenggorokan (trakea), dan masuk ke saluran udara (bronkiolus) paru-paru. 

Ketika seseorang bernapas, udara keluar dari tubuh dengan arah yang berlawanan. Namun, pada kondisi asma, udara lebih sulit melewatinya sebab saluran udara membengkak dan terisi lendir. Otot-otot di sekitar saluran udara mengencang, membuat saluran udara menyempit. 

Hal-hal yang dapat menjadi penyebab asma pada anak umumnya disebut sebagai “pemicu”. Apa yang bisa jadi pemicu bervariasi dari orang ke orang, tetapi yang paling umum adalah:

• Alergi terhadap hal-hal seperti serbuk sari, jamur, dan bulu hewan peliharaan.
• Iritasi dan polutan di udara.
• Infeksi pernapasan, seperti pilek atau flu.
• Kondisi cuaca.
• Olahraga (beberapa anak hanya memiliki gejala asma selama atau setelah berolahraga).
• Refluks gastroesofageal.

Mau tahu apa saja obat-obatan yang ampuh untuk mengatasi asma pada anak? Baca artikel ini: “Ini Rekomendasi Obat Asma Anak yang Tersedia di Apotek”. 

Bagaimana Pengobatan yang Bisa Dijalani?

Perawatan asma pada anak akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Dokter mungkin merujuk ke ahli paru, atau ke spesialis asma dan alergi. Pengobatan asma pada anak didasarkan pada seberapa parah gejalanya dan seberapa mudah kondisi dikendalikan. 

Pengobatan termasuk menemukan pemicu dan cara untuk menghindarinya. Misalnya dengan meresepkan beberapa obat seperti:

• Bronkodilator. Obat-obatan ini digunakan untuk membantu membuka saluran udara yang menyempit. Obat ini dapat meredakan batuk, mengi, sesak napas, atau kesulitan bernapas.
• Obat antiinflamasi. Obat-obatan ini membantu mengurangi peradangan di saluran udara.
• Antileukotrien. Obat-obatan ini membantu mengurangi penyempitan saluran udara. Ini biasanya diberikan melalui mulut.
• Imunoterapi. Obat ini dapat digunakan untuk serangan asma parah pada anak-anak usia 12 tahun ke atas.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang tua?

Sebagai perawatan rumahan, ada hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk kondisi asma pada anak, yaitu:

• Cari tahu pemicu asma anak dan jauhkan ia darinya.
• Memberikan obat untuk anak seperti yang diarahkan dokter, untuk mencegah gejala.
• Mengawasi dengan cermat tanda dan gejala asma pada anak, untuk mengetahui kapan kondisi menjadi semakin parah.
• Mengetahui apa yang harus dilakukan saat asma memburuk.

Bekerja samalah dengan dokter yang menangani anak, untuk menemukan cara terbaik dalam merawat kondisi asma pada anak. Semakin banyak informasi yang dimiliki orang tua mengenai asma, maka akan semakin baik.

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.