“Terdapat beberapa tips berpuasa bagi pengidap hipotensi atau darah rendah yang dapat dicoba. Salah satunya adalah memeriksakan kondisi kesehatan terlebih dahulu sebelum berpuasa.”
Hipotensi atau darah rendah terjadi ketika tekanan darah yang tidak normal karena terlalu rendah. Seseorang memiliki tekanan darah rendah jika tensinya kurang dari 90/60 mmHg.
Nah, selama bulan Ramadan, ibadah puasa seharusnya tidak menjadi halangan bagi pengidap hipotensi yang ingin berpuasa. Sebab, ada beberapa tips yang membantu pengidap hipotensi untuk tetap menjalani ibadah tersebut dengan lancar.
Umumnya, hipotensi baru menjadi perhatian ketika sudah menimbulkan gejala atau gangguan yang berarti.
Misalnya, merasa pusing lalu jatuh, atau bahkan sampai pingsan, mual, muntah, sesak, dan lain sebagainya. Darah rendah dapat dipicu oleh beberapa faktor. Umumnya, gangguan kesehatan ini dapat terjadi akibat minimnya jumlah konsumsi cairan dan garam ke dalam tubuh.
Ada beberapa tips bagi pengidap hipotensi yang ingin berpuasa agar dapat menjalani ibadah tersebut dengan lancar.
Sebelum berpuasa, sebaiknya pengidap darah rendah menjalani pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini dapat meliputi pengukuran tekanan darah. Apabila disarankan dokter untuk menjalankan pengobatan, mintalah agar pengobatan tersebut disesuaikan dengan ketentuan selama puasa.
Saat menjalankan ibadah puasa, wajib hukumnya untuk selalu memperhatikan asupan makanan baik saat sahur maupun berbuka. Untuk menu makan sahur, sebaiknya kamu mengonsumsi makanan yang memiliki sifat lebih lama diserap oleh tubuh. Contohnya beras, roti, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan.
Nah, kacang-kacangan bermanfaat meningkatkan tekanan darah. Jadi, pastikan untuk memasukan kacang merah, buncis, kacang polong, atau kacang hijau ke dalam menu sahur. Selain itu, kacang-kacangan juga dijadikan sebagai menu makan malam setelah berbuka puasa pengidap hipotensi.
Satu hal yang tak kalah penting lagi adalah, usahakan sahur dan berbuka tepat pada waktunya. Pastikan untuk minum air putih dengan 6 hingga 8 gelas per hari juga dapat memperlancar pergerakan sirkulasi cairan dalam tubuh. Sebab, asupan air yang cukup, dapat menormalkan tekanan darah kamu selama berpuasa.
Kebanyakan orang berpikir kalau olahraga hanya akan membuat tubuh menjadi cepat lelah saat berpuasa. Padahal, olahraga khususnya bagi pengidap darah rendah bermanfaat untuk meminimalkan gejala darah rendah.
Tak perlu olahraga berat, cukup lakukan jogging minimal 30 menit setiap hari guna menstabilkan tekanan darah sehingga ibadah puasa tidak terganggu.
Memiliki pola tidur yang buruk cenderung membuat seseorang memiliki tekanan darah yang rendah. Oleh karena itu, pastikan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup, terutama ketika bulan Ramadan.
Agar dapat memaksimalkan durasi tidur, kamu dapat tidur lebih awal setiap harinya, sehingga dapat bangun dalam keadaan yang segar saat sahur.
Terakhir, perhatikan setiap gerakan tubuh kamu. Pengidap darah rendah sebisa mungkin menghindari gerakan yang sifatnya tiba-tiba, seperti mendadak berdiri setelah duduk atau jalan yang terburu-buru.
Itulah tips menjalani puasa sehat bagi pengidap darah rendah. Memiliki riwayat penyakit hipotensi seharusnya tidak menghambat ibadah puasamu selama satu bulan penuh, jika tekanan darah tidak mengalami fluktuasi.
Namun, hal terpenting bagi pengidap hipotensi sebelum dan selama berpuasa adalah memantau kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Tujuannya agar kondisi kesehatanmu benar-benar aman untuk puasa.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.