“Ada beberapa tips time management pekerja kantoran yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah dengan memberanikan untuk bilang ‘tidak’ terhadap tugas di luar tanggung jawab.”
Setiap pekerja pasti akan menghadapi tantangan, kesulitan, dan hambatan tertentu dalam menyelesaikan tugasnya. Beberapa hal tersebut tentunya dapat membuat seorang pekerja menjadi lelah dan stres yang akhirnya dapat berujung pada burnout.
Burnout merupakan perasaan kewalahan, baik secara mental, fisik, maupun emosional. Salah satu gejala dari burnout adalah merasa lelah tanpa alasan. Karena itu, burnout yang berkaitan dengan pekerjaan tentunya perlu dicegah.
Sebab, ketika burnout terjadi, kondisi ini dapat menurunkan produktivitas atau bahkan menghambat kegiatan sehari-hari. Nah, salah satu cara untuk mencegah burnout adalah dengan menerapkan time management yang baik.
Lantas, kira-kira bagaimana tips agar time management pekerja kantoran berjalan optimal?
Berikut adalah beberapa tips time management pekerja kantoran yang dapat diterapkan:
Tips pertama untuk menerapkan manajemen waktu yang baik adalah dengan memberanikan diri untuk bilang ‘tidak’. Khususnya untuk tugas di luar tanggung jawabmu atau permintaan bantuan dari rekan kerja yang kewalahan. Sebab, mengerjakan segala bentuk tugas atau pekerjaan yang ada di luar tanggung jawab, tentunya membuat beban kerja semakin menumpuk.
Alih-alih menjadi people pleaser atau orang yang selalu ingin membantu sesama, fokuslah pada pekerjaan yang memang menjadi tanggung jawab utamamu. Selain itu, cobalah untuk fokus pada aktivitas yang disukai yang dapat meningkatkan karir dan pengembangan pribadi diri sendiri.
Tips manajemen waktu selanjutnya yang perlu diterapkan adalah dengan membuat jadwal aktivitas yang realistis. Cobalah untuk merencanakan jadwal sebelum minggu kamu dimulai, dan pastikan segala to do list atau kegiatan yang akan dilakukan realistis. Berusahalah untuk membuat durasi waktu pada setiap kegiatan pada hari-hari mendatang.
Sebagai contoh, hari senin pukul 09.00 kamu perlu mempersiapkan laporan pekerjaan, jika dalam pengerjaannya kamu mungkin hanya membutuhkan waktu satu jam, maka buatlah durasi waktu satu jam lebih 30 menit. Kemudian, buat jadwal selanjutnya seperti rapat pada pukul 10.30 dan sebagainya.
Menunda pekerjaan sebenarnya merupakan hal yang lazim terjadi. Selain itu, kamu memang bisa menjadi lebih senggang dan bersantai. Meski begitu, perlu diingat bahwa menunda pekerjaan hanyalah sebuah kesenangan sesaat. Sebab, menunda pekerjaan hanyalah membuat pekerjaan semakin menumpuk dan tenggat waktu setiap pekerjaan yang perlu kamu selesaikan semakin sempit.
Hal ini tentunya dapat menimbulkan perasaan panik dan cemas, sehingga kamu pada akhirnya akan menyelesaikan pekerjaanmu dengan terburu-buru. Karena itu, penting untuk tidak menunda pekerjaan, karena semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat kamu dapat bersantai.
Kamu juga dapat memahami beberapa tips lain untuk mengelola stres. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya seperti rutin berolahraga. Sebab, aktivitas fisik dapat memompa endorfin perasaan baik dan bahan kimia saraf alami lainnya yang meningkatkan rasa sejahtera pada pikiran.
Nah, kamu bisa berolahraga setiap pagi sebelum berangkat kerja agar suasana hatimu menyenangkan ketika mulai bekerja. Selain berolahraga, ada beberapa tips mengelola stres lain yang dapat diterapkan ketika sedang bekerja untuk cegah burnout. Mulai dari memikirkan dan mensyukuri hal-hal baik dalam hidup, dan optimis mendapatkan hasil positif dalam setiap pekerjaan.
Itulah beberapa tips time management untuk cegah burnout bagi pekerja kantoran. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar stres pekerjaan atau sedang mengalaminya, segeralah hubungi psikolog.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.