“Usus adalah otak kedua tubuh, artinya usus yang tidak sehat bisa berdampak negatif pada seluruh tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya kenali apa saja tanda usus kotor yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan tubuh.”
Saluran pencernaan dimulai dari dan berakhir pada anus. Bagian ini memiliki peran penting dalam mengambil makanan, mencerna, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan limbah dari makanan yang tidak lagi digunakan.
Tanda usus yang sehat terlihat dari frekuensi buang air besar, setidaknya satu hingga dua kali sehari dengan konsistensi yang tidak terlalu keras atau encer.
Tanda-tanda lain dari usus yang sehat termasuk bebas dari berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan pencernaan. Contohnya seperti wasir, perut kembung, dan sakit perut.
Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan usus, seperti genetik dan bagaimana kondisi fisik secara keseluruhan, stres, dan diet yang sedang kamu jalani. Saat usus tidak dapat bekerja dengan baik, bisa jadi ini karena muncul gangguan pada organ pencernaan tersebut.
Adapun tanda usus kotor atau tidak sehat dapat dikaitkan dengan berbagai gejala di seluruh tubuh, termasuk:
Jika perut sering mengalami begah, kembung, diare, sembelit, dan sakit, ini bisa menjadi tanda sindrom iritasi usus besar. Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada jurnal F1000 Research menyatakan bahwa ketidakseimbangan dalam bakteri usus yang disebut dysbiosis, dapat berperan dalam pengembangan sindrom tersebut bagi sebagian orang.
Studi yang diterbitkan pada jurnal Microbiome menemukan bahwa orang dengan sindrom kelelahan kronis mungkin memiliki ketidakseimbangan dalam mikrobioma usus, yang terdiri dari bakteri, mikroorganisme, jamur, dan virus yang ada di saluran pencernaan.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa hampir setengah dari orang-orang dengan kondisi tubuh yang kelelahan, juga mengalami sindrom iritasi usus besar.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan kandungan gula tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri “jahat” di usus dan dysbiosis.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Bioessays menyebutkan, bahwa salah satu cara untuk mengubah kebiasaan makan adalah mengubah mikrobioma pada usus.
Tanda usus kotor lainnya adalah perubahan berat badan. Terdapat perbedaan dalam mikrobioma usus pada orang yang terlalu kurus atau gemuk.
Selain itu, melakukan diet dengan gaya Barat yang tinggi lemak dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan bakteri usus yang terkait dengan obesitas.
Selain itu, penelitian pada jurnal Frontiers in Microbiology juga menunjukkan hubungan antara usus yang tidak sehat dan masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, dan eksim. Ini disebabkan karena mikrobioma usus memengaruhi kulit melalui mekanisme kekebalan yang kompleks.
Selain itu, studi tersebut turut menyebutkan bahwa probiotik dan prebiotik dapat membantu menyeimbangkan usus, sekaligus mengobati dan mencegah masalah kulit ini.
Studi lain yang diterbitkan pada Frontiers in Microbiology juga menemukan bahwa usus yang tidak sehat dapat memainkan peran dalam kondisi alergi. Ini termasuk alergi pernapasan, alergi makanan, dan alergi kulit.
Dengan demikian, mikrobioma usus dapat berpengaruh terhadap nutrisi, kulit, dan paru-paru.
Tanda usus kotor juga berkaitan dengan masalah autoimun pada tubuh. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical & Experimental Immunology menyatakan bahwa bakteri usus tertentu yang disebut Bacteroides fragilis, menghasilkan protein yang dapat memicu timbulnya kondisi autoimun.
Misalnya rheumatoid arthritis, kolitis ulserativa, dan multiple sclerosis.
Ternyata, pengaruh usus juga dapat meluas ke suasana hati. Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada jurnal Clinics and Practice menemukan bahwa gangguan usus dan peradangan pada sistem saraf pusat mungkin menjadi penyebab potensial kecemasan dan depresi.
Selain itu, ditemukan pula bahwa probiotik dapat membantu mengobati kondisi ini.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada The Journal of Headache and Pain menemukan bahwa meski hubungannya tidak sepenuhnya jelas, kaitan antara usus dan otak juga dapat berdampak pada migrain atau sakit kepala sebelah.
Tinjauan ini menemukan bahwa terdapat pula hubungan antara migrain dan kondisi lain yang terkait dengan kesehatan usus, termasuk sindrom iritasi usus besar.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.