Informasi Kesehatan

Sakit Pinggang Saat Hamil, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

5e45340c126b5.jpg

Insufisiensi Plasenta, Kenali Gejala, Dampak, dan Penanganannya di Sini

Pernah mendengar insufisiensi plasenta? Gangguan pada ari-ari ini…

14 Buah Penambah Darah untuk Ibu Hamil

Buah penambah darah untuk ibu hamil mengandung nutrisi-nutrisi yang…

Petik Manfaat Beras Merah untuk Ibu Hamil

Manfaat Beras Merah untuk Ibu Hamil Sama seperti…

Sakit pinggang saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh pertambahan berat badan atau perubahan postur tubuh ibu hamil. Meski tidak berbahaya, sakit pinggang saat hamil perlu ditangani karena bisa memicu rasa tidak nyaman.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 60–70% ibu hamil mengalami sakit pinggang saat hamil. Keluhan ini umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan dengan tingkat keparahan yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang mengganggu aktivitas. 

Sakit pinggang saat hamil memang tidak termasuk dalam kondisi yang berbahaya. Namun, keluhan ini bisa makin memburuk seiring bertambahnya usia kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab terjadinya sakit pinggang pada ibu hamil agar keluhan tersebut dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya.

Sakit Pinggang Saat Hamil dan Penyebabnya

Saat hamil, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan pada tubuh Bumil inilah yang bisa memicu munculnya keluhan sakit pinggang saat hamil. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Pertambahan berat badan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 10–12 kilogram. Hal ini umumnya dipicu oleh bertambahnya bobot janin di dalam kandungan sehingga memengaruhi berat badan ibu hamil. 

Pertambahan berat badan inilah yang akan membuat tulang belakang harus bekerja lebih ekstra untuk menopang tubuh ibu hamil. Akibatnya, berbagai keluhan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung dan sakit pinggang saat hamil, dapat terjadi.

2. Perubahan postur tubuh

Perut yang makin membesar juga akan mengubah postur tubuh Bumil, yaitu tubuh menjadi lebih bungkuk ketika beraktivitas. Lama-kelamaan, kondisi tersebut akan membuat tulang dan otot pinggang menjadi sakit.

3. Peregangan otot

Ukuran janin yang makin membesar juga akan membuat otot di tubuh Bumil mengalami peregangan, termasuk otot-otot di pinggang. Kondisi ini tentunya bisa menyebabkan keluhan nyeri dan sakit pinggang. 

Sebagai perbandingan, peregangan otot yang terjadi selama beberapa menit akibat olahraga saja bisa menyebabkan rasa pegal dan nyeri selama beberapa hari. Oleh karena itu, sakit pinggang saat hamil sangat wajar terjadi karena peregangan otot yang terjadi selama berbulan-bulan.

4. Perubahan hormon

Penyebab sakit pinggang saat hamil lainnya adalah perubahan hormon. Hal ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan ketika tubuh Bumil melepaskan hormon relaksin yang membuat otot serta sendi di area panggul menjadi lemas. 

Pelepasan hormon tersebut sebenarnya berfungsi untuk mempersiapkan panggul agar bayi dapat keluar dengan mudah ketika persalinan berlangsung. Namun, proses itu justru akan membuat tubuh Bumil harus bekerja lebih keras dalam mempertahankan postur tubuh sehingga keluhan sakit pinggang saat hamil dapat terjadi.

Cara Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil

Untuk meredakan rasa tidak nyaman yang Bumil alami akibat sakit pinggang saat hamil, terdapat beberapa cara yang bisa Bumil lakukan, di antaranya:

Melakukan kompres hangat

Melakukan kompres hangat bermanfaat untuk meredakan keluhan sakit pinggang saat hamil. Ini karena kompres hangat dapat mengurangi rasa tegang dan kaku pada otot pinggang Bumil akibat menahan berat tubuh. 

Tak hanya itu, cara ini juga bisa meningkatkan sirkulasi darah di pinggang sehingga rasa sakit pun berkurang. Untuk bisa mendapatkan manfaatnya, Bumil cukup melakukan kompres hangat selama 15–20 menit menggunakan handuk yang sudah direndam air hangat.

Menjalani pijat kehamilan

Cara lain yang bisa Bumil lakukan untuk mengatasi sakit pinggang saat hamil adalah menjalani pijat kehamilan. Pijat ini mampu memperkuat otot dan sendi di tubuh, termasuk di pinggang, agar kuat menopang berat tubuh Bumil.

Manfaat lainnya dari pijat kehamilan adalah melancarkan peredaran darah, termasuk peredaran darah di pinggang, sehingga rasa nyeri yang Bumil rasakan akibat sakit pinggang saat hamil bisa mereda.

Bila Bumil ingin mencobanya, pastikan pijat kehamilan dilakukan oleh terapis profesional yang memiliki sertifikat. Hal ini bertujuan untuk menghindari gangguan kehamilan yang mungkin saja disebabkan oleh metode pijat kehamilan yang tidak dilakukan dengan tepat.

Berolahraga secara rutin

Selain menyehatkan tubuh, berolahraga secara rutin juga bisa mengatasi sakit pinggang saat hamil. Namun, Bumil hanya diperbolehkan untuk melakukan olahraga kehamilan yang ringan, seperti jalan santai, yoga, atau senam aerobik.

Meskipun ringan, melakukan olahraga saat hamil tetap bisa melatih otot. Dengan begitu, otot-otot dalam tubuh Bumil, termasuk otot pinggang, akan kuat menahan tubuh sehingga keluhan sakit pinggang pun akan makin jarang terjadi.

Selain berbagai cara di atas, sakit pinggang saat hamil juga bisa diatasi dengan beberapa cara lain, seperti tidur dengan posisi miring dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, bila ingin mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol, Bumil tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara berlebihan.

Meski biasanya sakit pinggang saat hamil bukanlah kondisi yang berbahaya, Bumil tetap perlu mewaspadainya. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter apabila sakit pinggang yang muncul tidak kunjung menghilang setelah 2 minggu atau disertai dengan gejala lain, seperti kram perut atau keluarnya cairan dari vagina.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.